Sebelumnnya mau ingetin kalau umur mereka berbeda ya. Ingat Heewon sama Ian bukan manusia jadi fisik mereka itu sama kayak waktu mereka berumur 12 tahun sementara Hari dan yang lain mereka masi memiliki fisik 5 tahun begitu juga KangLim Leon Sarah dan Gaeun
Dimalam hari yang dingin itu, terlihat Heewon yang berjalan kesusahan karena kaki kirinya terluka, seluruh tubuhnya penuh debu bahkan ada luka bakar dipunggungnya.
"Sialan si Joachim! Iya sih kami suruh beraksi hari ini tapi bilang-bilang dong! Aduh... malah luka yang seharusnya luka ditubuh kami hanya luka bohongan Malah beneran sakit banget lagi awas kau Joachim!!!" Sambil mengomel Heewon terus berjalan didekat pinggir hutan entah bagaimana dia ada disana dan mau ngapain
Srek!!!
"Siapa?" Tanya Heewon sambil mencoba berdiri tegap tapi tidak bisa dan hampir jatuh kesungkur kalau tidak ada yang menahannya
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya seorang anak berumur sekitar 5 atau 6 tahun dengan rambut pirang dan menggunakan pakaian Aegis yang menenggelamkan tubuhnya sampai-sampai baju itu terseret ditanah karena baju yang dipakainya adalah milik orang dewasa
"Pffftt"-Heewon menahan tawa saat sadar anak itu adalah Leon kecil
"Kenapa ketawa sih!" Dengan wajah marah dan memerah karena malu Leon menunjuk Heewon yang sekarang tertawa lepas melihat wajah Leon yang benar-benar imut
Tak lama seorang pria berumur 20-30 tahunan memakai seragam Aegis datang sambil berlari
"Hey! Bocah! Sudah berapa kali aku bilang! Jangan keluar sendirian! Dan jangan memakai pakaianku!" Teriaknya sambil menunjuk-nunjuk Leon dan setengah tersengal karena kecapaian berlari
"Ayah! Aku mau jadi prajurit Aegis! Jadi aku pakai baju ayah!" Rengek Leon sambil lompat-lompat dan hampir jatuh ketanah karena baju yang dipakainya membuat ia terjatuh
"Eh! Bocah! Kamu itu masi kecil kayak upil! Memang mau nyelametin siapa? Hah! Baju yang kau pakai bukanlah yang menunjukan kau seorang Aegis kalau kau tidak menunjukkan kemampuanmu yang sebenarnya! Berlatihlah untuk menjadi kuat jika ingin menjadi Aegis!"
"Tapi, aku baru mau menolong kakak itu! Dia terluka!" Nunjuk Heewon yang setengah mati menahan tawa melihat pertengkaran ayah dan anak"Siapa kau? Dan kenapa juga kau terluka dan ada dihutan?" Tanya ayah Leon. Han Deon
"Ukh! Um... ak aku Heewon um... aku baru saja lari dari Cafe temanku yang sengaja dibakar, karena aku takut akan dikejar aku lari kemari" jawab Heewon
"Cafe yang dibakar? Apakah Cafe yang siang ini terbakar?" Tanya Han
"Iya! Benar aku berhasil selamat tapi aku tidak tau temanku bagaimana! Mereka menyuruhku lari terlebih dahulu sebelum aku berubah" jawab Heewon
"Berubah?"
"Um! A aku adalah Guminho" jawab Heewon dan ekor dan telinganya muncul
"Kau-""Ekor lembut.... Leon suka...." perkataan Han terpotong oleh Leon yang tiba-tiba melompat keekor Heewon dan memeluknya erat dan mengusap-usap ekor itu dipipi gembilnya
"Au! Sakit!" Ringis Heewon
"Heh! Bocah dia terluka!" Han pun menggendong Leon melepas Leon dari ekor Heewon
"Tidakkkkkk!!!!!" Leon mulai menangis
"Aduh!!!" Heewon sendiri sedang mengelus-elus ekornya yang terasa sakit"Heewon ikut aku, kita akan mengobati lukamu dimarkas Aegis" ucap Han
"Baik!" Jawab Heewon yang masi mengusap ekornya dan berjalan mengikuti dibelakang.Oke beralih ke Hyunwoo diwaktu yang hampir sama saat kejadian diatas...
Hyunwoo berjalan sempoyongan sambil memegangi dadanya mulutnya terus mengoceh tak jelas. Sekarang ini dia berada dipinggiran kota yang kumuh. Digang-gang sempit penuh sesak.
"Awas kau Joachim! Gara-gara kau aku yang tidak punya penyakit asma bisa-bisa punya penyakit asma! Dasar raja pemburu sialan! Aduh... dadaku sesak gara-gara terkurung terlalu lama diruangan penuh asap! Sialan kau Joachim!!!" Omel Hyunwoo
"Hey! Nak! Kau kenapa?" Seseorang memakai baju Aegis berwarna merah (mirip punya Sarah) mendekatinya dengan terburu-buru, seorang wanita rambutnya berwarna coklat dan matanya berwarna oren
"Aduh!"- Hyunwoo
"Kau kenapa?" Tanya wanita itu
"Um... aku dikejar orang jahat nyonya Cafe kakak temanku dibakar, untungnya aku berhasil keluar tidak tau dengan yang lain" jawab Hyunwoo
"Lalu ayah dan ibu dimana? Aku antar kamu kerumahmu" Tanya wanita itu
Hyunwoo menggeleng "aku diusir dari rumah dan kakaknya temanku menolongku untuk tinggal bersama mereka" jawab Hyunwoo
"Ya tuhan!!! Siapa namamu nak namaku Hera kau bisa memanggilku ibu Hera" kata Hera
"Namaku Hyunwoo. Um... ibu?" Jawab dan tanya Hyunwoo
"Um! Kau bisa memanggilku ibu aku dan suamiku tidak punya anak jadi kau maukan jadi anakku?" Tanya Hera
"Um...." Hyunwoo berfikir dan Hera menatapnya penuh harap
"Baiklah ibu!" Jawab Hyunwoo tersenyumMerekapun berpelukan sebentar dan pergi dari sana setelahnya
Beralih kepada Yojin, yang entah bagaimana tubuhnya penuh luka goresan dan mata sebelah kirinya buta, dan jangan lupakan luka bakar dipunggungnya, tapi tenang aja matanya buta bukan salah Joahim kok...
"Aduh... Joachim teralu lama membiarkanku didalam rungan itu sampai-sampai saat akan keluar punggungku terkena api! Dan! Uh! Semoga mereka tidak mengejarku! Aduh..." ringis Yojin sebebarnya luka goresan ditubuhnya dia dapatkan dari aksi main kejar-kejaran dengan anak buah keluarga Koo dia harus rela tubuhnya terguling-guling kejurang saat anak buah keluarga Koo mengejarnya dan saat terguling tak sengaja ada sebuah ranting tajam mengenai mata sebelah kirinya sampai mengeluarkan darah dan sekarang matanya terasa pedih karena banyaknya darah yang keluar dan dia yakin mata kirinya buta.
Dengan perlahan Yojin berusaha naik keatas dari jurang itu dengan melewati jalan yang terjal. Tapi begitu sampai diatas dekat pinggir jalan kelompok yang mengejarnya tadi ada disana siap menembaknya.
Dor!
Bruk!
Beralih kepada Hari...
Hari cukup licik untuk menarik perhatian orang yang diincarnya dia sengaja menjatuhkan tubuhnya dari lantai dua Cafe mereka hingga mengalami patah tulang dibeberapa tempat tapi masi berusaha berjalan tujuannya adalah mencari KangLim. Kalau benar perediksinya maka sekitar hutan kota ini pasti sekarang ibu KangLim sedang berburu mahluk. Dengan terpincang-pincang Hari berjalan masuk kehutan.
Dari dalam hutan terdengar suara pertarungan, Hari mengintip dari balik pohon itu seorang pria memakai pakaian pengusir mahluk yang biasa dipakai KangLim. Sepertinya dia sedang terdesak. Hari mengeluarkan kertas mantranya dan melemparnya kearah mahluk. Kertas mantra itu berpijar mengeluarkan cahaya emas.
"Wahai mahluk jahat yang telah mengganggu dan merusak ketentraman dunia ini dengan kekuatanku aku mengusirmu dari dunia ini pergi! Lenyaplah!" Ucap Hari sambil membuat segel tangan dan menunjuk kearah mahluk yang berteriak kesakitan dan menghilang dengan menyisakan butiran cahaya merah.
"Huh! Um... paman baik-baik saja?" Tanya Hari sambil berjalan menyeret kakinya
"Iya nak! Terimakasih-"Bruk!
Hari pingsan dan ini tidak pura-pura ini beneran! Hari kehabisan tenaga
"Ya tuhan nak! Nak!" Merasa khawatir pria itu segerah membawa Hari semakin masuk kehutan dan akhirnya sampai disebuah rumah yang ada disana
"Istriku! Istriku!" Panggilnya
"Iya ada ap- tuhan! Ada apa dengan gadis cilik ini! Bawa dia dan cepat baringkan!" Teriak istrinya yang ternyata ibu KangLim"Ibu! Dia kenapa?" Tanya anak kecil yang ternyata KangLim menunjuk Hari
"Ibu tidak tau nak! Sebaiknya kau istirahat ya ibu akan menyelamatkannya" jawab Nyonya ChoiBagaimana kelanjutannya? Apakah Yojin mati? Apakah Hari baik-baik saja?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
back to the past: Shinbi House
FantasyTentang Hari Koo yang kembali kemasa lalu tapi dengan kehidupan yang berbeda. tentang Hari Koo yang berusaha menyelamatkan orang-orang tersayangnya meski dikehidpuan yang berbeda. bagaimana kah kisahnya? Ayo kita ikuti kisah Hari Koo didunianya yang...