Di sebuah rumah yang besar seorang wanita berambut hitam dengan mata kanan berwana ungu dan mata kiri berwarna merah ruby tengah memeriksa sebuah kertas sambil minum teh, matanya mengawasi setiap deretan tulisan di kertas itu dengan serius lalu menyeringai dengan menampilkan deretan taring, dia kemudian berdiri gaun biru tuanya yang memiliki hiasan bulan dan bintang tersapu angin kemudian wanita itu menghilang dari sana menyisakan ruangan yang kosong begitu saja
Ditempat lain...
Gaeun berjalan dengan takut masuk kerumahnya tangannya bergetar, setelah kejadian tadi siang dia masih takut pada ayah dan ibu tirinya juga saudara tirinya, saat sampai didalam rumah sebuah tamparan hampir saja mengenainya jika tidak ada sesuatu yang menahannya sebuah perisai tak kasat mata
"Aaaakkkhhhh!!!!" Suara teriakan itu menyadarkannya dia melihat ibu tirinya yang kesakitan dengan tangan memerah terbakar
"Apa yang terjadi disini!!!!" Teriak seorang pria yang datang hendak memukul Gaeun tapi Gaeun mundur kebelakang lalu menatap tajam pria yang berstatus ayahnya itu
"Jangan mendekat kalau kau tidak ingin celaka!" Ancam Gaeun
"Omong kosong!" Ayah Gaeun tuan Lee akan menampar Gaeun namun sekali lagi dinding pelindung itu aktif dan membuat tuan Lee jatuh tersungkur"Ayah ibu!" Diatas sana ditangga adik tirinya Windy berlari menghampiri ayah dan ibunya
"Aku sudah memperingatkan kalian! Menjauh dariku! Jangan berani menyentuhku!" Gaeun berteriak hingga suaranya menggema ke seluruh ruangan matanya menatap tajam dan awas tiga orang didepannya yang selama ini membuatnya menderita
"Kau sudah gila!" Nyonya Lee berteriak ketakutan
"Aku tidak peduli kalian tidak bisa mengancam ku lagi! Seluruh rumah dan kekayaan Lee adalah milik ibu kandungku dan yang berhak atas semua ini adalah kakak ku Hana dan aku! Kau wanita murahan yang menjadi permasalah yang menimpah keluargaku juga anak murahanmu itu tidak berhak didalam rumah ini! Rumah ini milikku! Aku dengan satu kata mampu mengusir kalian dari rumah ini!""Kau hanya anak kecil! Suamiku adalah kepala keluarga disini!" Nyonya Lee balas berteriak
"Namun suamimu hanyalah orang luar! Dia tidak akan menjadi kepala keluarga jika tidak menikah dengan ibuku! Dan dia hanya orang bisa dari keluarga miskin! Tidak berguna! Lihat saja sebentar lagi kalian akan merasakan apa yang aku rasakan selama ini! Orang buangan dan tidak berguna seperti kalian mati saja membusuklah didalam penjara dasar kalian pembunuh! Lihat saja kak Hana akan segerah datang dan mengeluarkan kalian dari rumah ini setelahnya kalian akan membusuk di penjara!" Semua perkataan Gaeun seakan menohok mereka bertiga semua pelayan dirumah itu diam tidak berani berkomentar, kepala pelayan menatap Gaeun dengan senyum kecil melihat nona mudanya ini sekakan melihat nyonya nya dulu"Pergi dari hadapanku sebelum kalian menyesal!" Teriak Gaeun dengan itu ketiganya pergi dari sana dengan tertatih-tatih menuju kamar mereka
"Pelayan siapkan makan malam dan panggil paman dan bibiku" perintah Gaeun
"Ya nona"Gaeun sampai di kamarnya dengan sempoyongan dan terduduk di kasur kamarnya yang kecil
"Hah! Hah! Hah! Aku aku bisa melakukannya hah!!! Aku harus kuat hanya sebentar lagi hah! Ak aku percaya teman-teman ku hah! Sedikit lagi!!!" Gaeun memegangi kepalanya yang terasa pusing sekilas dia teringat perkataan Hari sebelum nyaFlashback
"Dengar ya Gaeun, kau harus melawan mereka"
"Aku takut Hari" Gaeun menjawab dengan tubuh bergetar
"Itulah kenapa mereka semakin menjadi, karena kau takut pada mereka coba kau berani tidak mungkin mereka akan berani padamu, ingat Gaeun kau boleh takut pada sesuatu karena semua manusia memiliki rasa takut, yang perlu kau lakukan adalah melawannya" Hari member-kata sambil memberikan selembar kertas pada Gaeun lalu meletakkannya ditangan Gaeun secara ajaib kertas itu menghilang namun di pergelangan tangan Gaeun muncul tatto berbentuk burung berwarna merah menyala, Phoenix
KAMU SEDANG MEMBACA
back to the past: Shinbi House
FantasyTentang Hari Koo yang kembali kemasa lalu tapi dengan kehidupan yang berbeda. tentang Hari Koo yang berusaha menyelamatkan orang-orang tersayangnya meski dikehidpuan yang berbeda. bagaimana kah kisahnya? Ayo kita ikuti kisah Hari Koo didunianya yang...