Flashback*
"Gue minta lo jauhin Raka!" bentak Felisya.
"T..tapi aku cinta sama Raka fel," sahut Cahaya lemah.
"Asal lo tau, lo itu PHO dihubungan gue sama Raka, gue sama Raka itu udah saling kenal dari kecil dan Mamanya Raka juga setuju untuk jodohin Raka sama gue dan tiba-tiba lo dateng ngehancurkan semuanya!"
"Tapi Fel, aku gak bermaksud buat..."
"Cukup," ucap Felisya memotong ucapan Cahaya.
"Gue enggak butuh penjelasan dari lo, yang gue tau, lo itu cuma cewek murahan yang ngerusak hubungan gue dengan Raka,"
Felisya memejamkan matanya dengan tangan terkepal, berusaha setenang mungkin untuk tidak menyakiti wanita kesayangan Raka itu hari ini, Felisya menarik nafas dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.
"Fel, seharusnya kamu tau kalau Raka itu enggak suka sama perempuan jahat seperti kamu,"
Felisya kembali mengepalkan tangannya sampai membuat kuku tangannya memutih, sudah cukup usahanya bersabar untuk perempuan murahan yang ada di hadapannya, mulut gadis itu harus Felisya beri pelajaran.
"PLAK!"
Tidak, bukan Felisya yang menampar Cahaya melainkan tangan seseorang yang menampar dirinya.
"Raka lo!" bentak Felisya tidak terima.
"Apa yang gue lakuin belum setimpal dengan apa yang lo lakuin ke Cahaya, kalau aja lo gangguin Cahaya lagi gue enggak akan segan-segan untuk ngusir lo dari rumah gue enggak peduli gue harus berhadapan dengan amarah Mama dan Papa." jelas Raka.
"Dan asal lo tau, gue enggak akan pernah suka sama perempuan jahat seperti lo, gue teramat benci sama lo,jadi jangan berharap gue bakalan cinta sama lo, lo ingat itu!" bentak Raka menunjuk wajah Felisya.
____
Felisya termenung di balkon kamarnya,mengingat kembali perbuatan-perbuatan jahat apa yang dia lakukan kepada Cahaya, Felisya sadar dirinya sungguh sangat jahat pada saat itu, memaksakan dan mencoba segala cara untuk memisahkan dua hati yang saling mencintai.
Mencintai itu enggak pernah salah, yang salah itu bagaimana cara kamu mencintai seseorang sampai kamu tidak menyadari bahwa cinta tidak harus memiliki, mencintai adalah sebuah keihklasan dan perjuangan. Kamu bisa berjuang untuk cintamu tapi kamu tidak bisa memaksakan seseorang untuk membalas perjuanganmu maka kamu membutuhkan keihlasan pada saat itu.
Dulu Raka selalu mengatakan bahwa sampai kapan pun dia tidak akan pernah mencintai Felisya karena dia hanya mencintai Cahaya.
Felisya sekarang sudah benar-benar ikhlas. Gadis bermata almond itu bahkan ingin membuka lembaran baru dalam kisah cintanya namun entah apa yang terjadi pada lelaki jangkung belasteran eropa-asia itu sehingga dirinya mengatakan hal yang sangat tidak masuk akal.
Lelaki itu memeluknya, membisikkan kata-kata yang membuat semua yang ada di tubuh Felisya menegang.
"Jangan pergi"
Kata-kata itu berputar bagaikan kaset rusak di pikiran Felisya. Raka, lelaki itu aneh, entah apa maunya.
Ketika Felisya sudah mulai melupakan, mulai mencoba ikhlas,lelaki itu menahannya, hati Felisya tidak sekuat yang di bayangkan, gadis itu hanya mencoba kuat, pura-pura melupakan namun aslinya masih sering teringat.
Tok...tok
Felisya tersentak, pandangan gadis itu mengarah ke pintu kamarnya.
"Kenapa Tan...Raka," Felisya terkejut saat dia membuka pintunya, wajah Raka yang pertama kali muncul.
"Ngapain?" tanya Felisya malas.
Raka menampilkan tangannya yang sedang memegang nampan yang berisi nasi goreng dan jus mangga.
"Buat lo," tutur Raka sembari memindahkan nampan yang ada di tangannya ke tangan Felisya.
Felisya tersenyum cangguh "Eh makasi,"
"Gue tau lo lagi diet tapi lo harus habisin nasi goreng buatan gue. Lagian badan tinggal tulang gitu aja pakek acara diet mau jadi tengkorak lo," cetus Raka seraya memandangi Felisya daru ujung kepala hingga kaki.
Felisya melotot, baru saja dia ingin baper dengan perlakuan Raka, tetapi lelaki itu langsung membuatnya ilfeel dan ingin memaki.
"Ya terserah aku la, kok kamu cerewet banget sih,"
"Gue enggak mau lo sakit,"gumam Raka pelan.
"Kamu ngomong apa?" tanya Felisya.
"Enggak ada, pokoknya lo harus habisin nasi goreng gue, asal lo tau ya gue sampe keciprat minyak buat bikin nasi goreng yang spesial buat lo,"
"Spesial?"tanya Felisya.
"Iya, gue bikinnya pakek cinta,"
"Banyak ngomong, kamu cintanya kan cuma sama Cahaya,"
"Sama lo" gumam Raka sangat pelan tidak terdengar oleh Felisya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT VILLAIN
Teen FictionFelisya Putri Lionel. semua murid SMA JAYARAKSA mengenal gadis itu dengan sebutan Villain, si jahat yang tidak memiliki hati, Felisya benar-benar tidak memiliki masa depan yang cerah, baginya tidak ada hal yang penting di dunia ini kecuali mendapat...