Sorak dan tepuk tangan menggema di ruangan teater pertunjukan drama yang akan di langsungkan senin depan. Sudah 4 hari setelah pemilihan pemain yang akan membawakan teater berjudul 'Romeo dan Juliet', sejak saat itu para perwakilan kelas menunjukan semaksimal mungkin peran yang telah diberikan karena hal ini juga termasuk membawa nama baik kelas di mata kepala sekolah.
"Terima kasih untuk hari ini guys. Besok kita berjumpa lagi di tempat ini pada jam yang telah di tentukan dan mengenai kostum yang akan kita kenakan akan segera kita diskusikan melalui via wa karena Miss terlalu banyak pekerjaan kalau harus membuat pertemuan lagi. Baiklah itu saja yang bisa Miss sampaikan untuk hari ini, diharapkan untuk besok tetap datang tepat waktu." suara Miss Claudia mengakhiri latihan pada hari ini, dengan langkah tak sabaran setiap murid berhamburan mengambil tas mereka dan segera bergegas pulang sebelum turunnya hujan di langit yang sudah mendung itu.
"Raka dan Felisya kalian tunggu sebentar jangan pulang dulu,"
"Kenapa Miss?" Felisya membalikkan langkahnya menghadap Claudia.
"Dimana Raka Fel?" tanya Claudia.
Felisya menggeleng "Saya tidak tau Miss tapi biar saya cari dia."
"Baiklah segera ya, ada yang mau Miss bicarakan."
****
"Aku enggak suka kamu dekat-dekat dia Raka!"
Suara itu, Felisya mendengarnya samar-samar di dekat gudang penyimpanan properti teater. Dengan langkah pelan dan mengendap Felisya mencari di mana asal suara itu berada. Tepat, Felisya menemukannya, menemukan asal suara itu dan menemukan seseorang yang sedang dia cari.
"Kamu jahat Raka, kamu enggak pernah mikirin perasaan aku,"
"Selama ini aku selalu nunggu kamu tapi kapan Ka, kapan?"
"Aku selama ini selalu diem dan pura-pura enggak tau apa yang kamu lakukan dengan dia,"
"Ca ini enggak seperti yang lo pikirkan. Gue dan Felisya itu--"
"Itu apa Raka? Kenapa kamu sekeluh ini untuk mengucapkan tidak ada apa-apa dengan gadis itu, kenapa?" Cahaya menguncang tubuh Raka kuat dengan air mata yang terus menetes.
Raka menarik tubuh Cahaya dan mendekapnya erat. Raka tidak tau hidupnya akan serumit ini, entah apa yang akan dia pilih. Cinta atau kewajiban? Raka tidak terus bimbang. Entah kenapa akhir-akhir ini cinta mendominasi perasaan Raka dan mencoba membuat Raka melanggar kewajibannya.
Sebenarnya Raka muak dengan kewajiban ini, sangat-sangat muak.
Gadis itu menangis sambil mengucapkan kata-kata yang tidak terlalu jelas Felisya dengar namun Felisya sangat tau Raka sangat mencintai gadis itu dan perasaan Felisya sedikit tidak nyaman melihat Raka dan Cahaya berpelukan
Felisya bingung, dia harus menyampaikan pesan Miss Claudia atau tidak. Tiba-tiba tanpa sengsja Felisya melihat Raka memegang ponsel ditangannya. Baiklah, akan Felisya kirimkan saja pesan Miss Claudia melalui Wa.
Sebelum meninggalkan tempat menyesakkan itu Felisya sempat mendengar suara notifikasi dari ponsel Raka. Felisya yakin itu pesan darinya yang telah terkirim.
*****
Grup teater SMA JAYARAKSA
@Claudia gimana guys, udah on semua?
@Olipnyaelsah hadir Miss
@Reganteng aii aii Miss
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT VILLAIN
Novela JuvenilFelisya Putri Lionel. semua murid SMA JAYARAKSA mengenal gadis itu dengan sebutan Villain, si jahat yang tidak memiliki hati, Felisya benar-benar tidak memiliki masa depan yang cerah, baginya tidak ada hal yang penting di dunia ini kecuali mendapat...