omurice buatan Mommy

5.1K 211 0
                                    

Di dapur Wafa tengah sibuk memasak beberapa makanan untuk para pelanggan. Tiba-tiba sebuah tarikan di bajunya membuat gadis itu menoleh ke bawah. Terlihat Lio yang baru bangun tidur memandang nya dengan wajah acak-acakan.

Imutya

"Mommy Lio lapar," rengek anak itu.

"Wah anak Mommy udah bangun ternyata, bentar ya. Mommy siapin dulu, Lio duduk dulu di sana ya," tunjuk Wafa ke arah meja kecil yang ada di sudut dapur

Lio mengangguk, dia berjalan sempoyongan ke meja itu. Lalu duduk sambil menelungkupkan kepalanya di meja. Sepertinya anak itu masih mengantuk. Tapi karena rasa lapar, Lio terbangun.

Wafa terkekeh melihat nya, dia kemudian memutuskan memasak omurice saja untuk anak itu. Hanya butuh 30 menit dia sudah selesai memasak.

"Tara! Omurice spesial buat anak Mommy yang manis ini," seru Wafa.

"Wah cantik banget! Lio jadi ngak tega makannya," mata anak itu berbinar saat melihat sepiring omurice berbentuk beruang di depan matanya.

Wafa terkekeh sambil mengusap pucuk kepala anak itu, "Abisin ya," titahnya.

"Ok Mommy," dengan terburu-buru anak itu menyuapkan omurice buatan Wafa ke dalam mulutnya.

"Haha pelan-pelan sayang," kekeh Wafa melihat Lio yang makan dengan cepat.

"Ohmuriceh Buatahnn Mommyghh enakhhg," ucap anak itu dengan mulut penuh.

"Haha iya sayang, tapi jangan terburu-buru. Nanti tersedak, dan jangan bicara saat makan," buru-buru Lio menelan makanan di mulutnya dengan kasar. Ia tersenyum lalu mengangguk.

"Mommy ngak makan?"

"Orang yang gantiin Mommy belum datang," Lio mengangguk, tiba-tiba suara derap langkah kaki terdengar. Mereka berdua menoleh dan melihat Bram berjalan ke arah mereka.

"Makan dulu Wafa," Titah Bram. Pria itu langsung memberikan kotak makanan yang memang sudah di sediakan bos untuk makan siang para pegawainya.

Wafa mengangguk, lalu ia pun makan bersama Lio. Anak itu sangat senang karena makan siang kali ini. Ia tidak sendiri tapi bersama Mommnya.

"Mommy ini enak banget! Lio mau makan ini tiap hari,"


"Boleh banget, tapi jangan makan ini tiap hari. Lio juga harus makan yang lainnya ok,"

"Siap Mommy," seru Lio tersenyum manis kepada Wafa.


















Di kantor Tama



Brak!

"Tamaa!" sebuah teriakan dan bantingan pintu membuat Tama terkejut. Ia menatap marah si pelaku yang tersenyum cengengesan.

"Ini bukan hutan! Ngapain kamu teriak kaya orang utan," bentak Tama.


"Sorry tuan Tama haha. Bella, dia terus chatt aku, katanya nomor ponselmu ngak aktif." Ucap Ryan, pria itu langsung duduk bergitu saja di sofa ruangan Tama.

"Aku sengaja,"

"Kenapa?" Ryan memandang sahabatnya bingung.

"Aku rasa hubungan ini ngak bakal lanjut. Dia juga ngak suka sama Lio, begitu pun sebaliknya,"


"Keputusan yang tepat! Bukannya aku udah bilang kalau dia wanita ngak baik," Seru Ryan dengan excited.

"Hmm,"














My DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang