Selain kekanak-kanakan, Oikawa juga ternyata adalah tipe pencemburu. Hal itu akan jelas terlihat jika dia mendapatimu terlalu akrab dengan laki-laki lain, entah itu Kageyama atau rekan satu tim-nya. Padahal kau hanya mengobrol biasa saja dengan Kageyama atau yang lain, tapi Oikawa bersikap seolah kau akan mengiyakan jika salah satu dari mereka mengajakmu untuk berselingkuh.
Sikapnya yang seolah tidak mempercayaimu sudah pasti meninggalkan rasa tidak enak di benakmu.
Seperti saat pertandingan Aobajohsai melawan Shiratorizawa beberapa waktu lalu, ketika ace tim lawan mendekatimu setelah timnya menang. Kau tahu Oikawa kesal dan juga kecewa karena kekalahan timnya, dan melihat Ushijima yang berbicara denganmu hanya menambah kekesalan yang dia rasakan.
Kau tau Oikawa akan selalu tidak menyukai Ushijima. Mereka bagai musuh bebuyutan karena setiap keduanya bertemu secara tidak sengaja, pasti akan ada keributan disana. Mengingat sifat Ushijima yang pendiam, tentu bukan dia yang memulai keributan itu.
Segera setelah Ushijima mulai menyapamu, Oikawa langsung berjalan mendekati kalian dan melingkarkan lengan berkeringatnya di bahumu.
"Ho? Bukankah seharusnya kau pergi untuk merayakan kemenangan kalian, Ushiwaka-chan?"
"Berhenti memanggilku seperti itu, Oikawa."
Kau bisa merasakan ketegangan dalam percakapan mereka. Lalu saat pandangan Ushijima kembali tertuju padamu, kau merasakan cengkeraman Oikawa menegang di bahumu.
"Aku mengharapkan jawaban yang bagus darimu, [Name]. Sampai jumpa." Setelah berkata demikian, Ushijima segera berjalan ke arah rekan-rekannya menunggu.
"Tentang apa itu?" Oikawa mendesis. Tatapannya yang mengarah padamu entah kenapa membuatmu merinding.
"A-apa maksudmu?"
"Aku mengharapkan jawaban yang bagus darimu. Apa maksud kata-katanya itu? Dia menyatakan perasaan padamu atau apa?"
"Hah? Mana mungkin seperti itu!" Kau segera menyangkal tuduhan Oikawa. "Ibunya berkata bahwa beliau ingin melihatku, maka dari itu dia bertanya padaku apakah aku bisa mampir ke rumahnya lain kali."
Oikawa terlihat tidak percaya, dan kau lantas kembali berkata. "Kau tau Toshi itu sepupuku, Tooru. Bagaimana mungkin kau berpikir dia memiliki perasaan yang seperti itu padaku? Kita sudah berpacaran selama 3 tahun lebih, apakah kau tidak bisa percaya padaku sedikit saja?"
"Aku percaya padamu!" ucap Oikawa tanpa melepas tatapan darimu. "Yang tidak ku percayai adalah dia. Aku tau jenis tatapan yang selalu Ushiwaka itu tampilkan jika dia sedang berbicara denganmu, [Name]. Tatapan itu penuh perhatian dan cin-...."
Oikawa tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena kau telah membungkamnya dengan bibirmu. Kau biasanya tidak suka melakukan PDA, tapi hanya cara ini yang terlintas di kepalamu untuk meyakinkan rasa tidak aman Oikawa.
"Kau tau aku tidak akan berpaling darimu, 'kan?" Tanganmu menangkup pipi kekasihmu, membelainya lembut sebelum kembali berkata. "Kau hanya harus percaya padaku, Tooru. Itu saja."
.
.
.