bonchap ; kebiasaan malam

3.2K 338 21
                                    


hujan deras menerpa bumi, malam kian mendingin tetapi felix masih setia menunggu changbin pulang dari kantor. sebenarnya felix lelah, jam pun sudah menunjukkan pukul 11 malam. beberapa akhir ini 2bin itu sangat aktif membuat ia harus ekstra menjaganya, dipengaruhi masa tumbuh kembang anak dan memang aslinya mereka itu aktif, felix jadi pusing.

matanya mulai memberat, ia putuskan untuk memejamkan matanya sejenak. tidak lama, changbin pulang dengan baju dan rambut sedikit basah. meregangkan ototnya lalu mengampiri felix yang ia yakini sudah terlelap dalam tidurnya. diraih remote televisi ditangan felix, mematikannya lalu mulai menggendong suami kecilnya menuju kamar.

"kak abin udah pulang?" felix bertanya walaupun matanya masih menutup dan kepalanya masih bersandar pada bahu changbin, pria itu menggendong felix seperti koala.

"yes, darl."

"turunin, kakak pasti capek," ucapnya lalu menguap, mencari oksigen untuk menyegarkan dirinya lagi.

tidak ada balasan, changbin malah mencium sekilas bahu felix. kalau sudah begini berarti keputusan changbin tidak mau diganggu gugat, felix jadi bersyukur karena bisa melanjutkan tidurnya lagi.

sesampainya di kamar, changbin menidurkan felix perlahan lalu mencium sekilas dahinya, dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. felix sedikit bergelung, mencari selimut untuk menghangatkan badannya, dan berencana untuk tidur terlebih dahulu.

"darl?" felix hanya berdeham sekilas.

changbin yang tampak sudah selesai berbenah diri mulai menyampingkan dirinya untuk berhadapan pada felix. menarik sedikit suami kecilnya lalu memeluknya seperti guling sembari memainkan rambut felix.

"kenapa belom tidur?"

"orang kakak ganggu," changbin terkekeh lalu mengusak pucuk rambut felix dengan gemas.

"gimana hari kakak?" tanya felix yang masih terpejam, memaksakan dirinya untuk terlelap tetapi entah kenapa rasanya sulit.

"seperti biasa, cuma ada beberapa meeting dadakan sama ada kerja tambahan. makanya pulang telat, maaf, ya?"

"no, jangan minta maaf, lixie ngerti kok. mau lixie pijitin? kakak udah makan malem?"

"udah kok, sayang. gak usah, mau peluk aja. oh, iya, anak-anak gimana? nakal?"

saat changbin bertanya, felix sedikit lama membalasnya. mungkin sudah tertidur, pikir changbin.

"enggak kok, tapi makin aktif aja," jawab felix dengan suara kecil.

"ada cerita apa hari ini?"

"kalo soal lixie gak ada yang spesial, tapi tadi 2bin hampir berantem berebutan mainan. kakak tau gak, kan gundam mereka sama, tapi yongbin maunya gundam punya yebin. katanya keliatan masih bagus, yebin marah gundamnya diambil tiba-tiba. hampir pukul-pukulan, agak serem juga sih, soalnya kan kalo anak kecil biasanya mukul gak pake perasaan alias sakit. eum ... apa lagi ya ... kayaknya cuma itu. mereka gak jadi berantem karena nyium brownies baru mateng, hihi lucu. padahal lixie baru aja mau misahin mereka."

felix bercerita banyak sembari melukis abstrak pada dada changbin karena tidak mendapat respon, akhirnya ia mendongak untuk melihat changbin sudah tertidur apa belum. bukannya mendapat jawaban dari pertanyaannya sendiri, ia malah mendapat kecupan dari changbin.

kalau ditanya, kenapa changbin suka nyium pasti ia selalu menjawab felix terlalu gemas untuknya. jika felix bisa di makan pun pasti ia juga akan memakannya, memeluknya erat tidak akan meredakan kegemasannya pada felix, malah bertambah menjadi makin gemas. changbin sampai bingung, kenapa felix yang terlalu ini bisa menjadi miliknya.

"maaf kakak gak bisa ikut handle anak-anak, sebenernya setiap kamu nanya kakak capek atau enggak, jawabannya ya capek. tapi kakak kadang malu, kerjaan kamu lebih berat, baby. di rumah bersih-bersih, jaga anak-anak, masak, dan semua kegiatan yang kamu lakuin di rumah itu lebih berat dari pekerjaan kakak yang gak jauh dari laptop."

bugh! satu pukulan kecil dari felix ke dada changbin, yang dipukul hanya tertawa kecil, "jangan kayak gitu, porsi capeknya orang kan beda-beda. kalo kakak capek, ngomong aja. gak baik dipendem gitu nanti bikin nambah beban diri sendiri."

"kakak seneng, tiap pulang selalu ditanya gimana harinya, jadi ngerasa ringan. sayang— ih, pura-pura tidur biar gak dicium," changbin kembali tertawa kecil, memilih mencium dan mengelus lembut surai felix.

"good night, baby. makasih buat semuanya, love you," lanjut changbin, memeluk felix dengan sedikit erat karena merasa hawa kian mendingin dan hujan makin deras.






.
#
.










hm... maaf kalo ada kesalahan atau menyinggung suatu pekerjaan...

keju banget ya allah, bye.

agak terinpirasi dari konten kemaren 🤔 maaf ya random sama berantakan banget hiks

anw ..... demi apa mau readersnya mau 20k??????????? sksjskshuwnzhs makasi semuanya 😭

kritik saran bisa langsung ke link yang di profil ya! identitas kalian ga masuk kok 👍🏻

kritik saran bisa langsung ke link yang di profil ya! identitas kalian ga masuk kok 👍🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mnkh | changlix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang