rencana di weekend ini, changbin ingin mengajak keluarganya bersantai, sekaligus bermain ke rumah orang tua felix dan dirinya. tidak dibicarakan dari awal soal rencana ini membuat felix tadinya sedikit marah, karena mengurus dua bocah itu kadang membuatnya mengerahkan energi lebih, beruntung changbin peka dan langsung membujuknya untuk ikut membantu felix mengurus si kembar.
felix dengan yebin di kamar mandi kamar anaknya, sedangkan changbin dengan yongbin di kamar mandi kamarnya. yebin yang mudah diiming-imingi soal bermain di sana, yongbin yang susah diajak untuk mandi. kedua bocah hampir menginjak umur tujuh tahun itu sebenarnya sama-sama susah diajak mandi kalau sepagi ini.
dingin, satu kata dari mereka yang bisanya mandi sekitar pukul sembilan atau sepuluhan.
"ayah," panggil yebin saat dirinya berendam di bathtub sembari memainkan bebek-bebekannya.
"kenapa pagi banget perginya?" felix masih sibuk memberikan pijatan pada kepala yebin, sedang dikeramasi membuat yebin sesekali membasuh mukanya.
"tanya papamu itu, ayah juga ngambek sama papa," felix melihat yebin mukanya tertekuk, bibirnya dikerucutkan.
tak berselang lama, pintu kamar mandi diketuk lalu dibuka menampilkan si tampan yongbin dengan setelan casual santainya walaupun rambutnya masih acak-acakan.
"sikat gigi yongbin mana?" katanya saat lemari kaca wastafel dibuka tetapi tidak menemukan benda yang ia cari.
"yebin ambil sikat gigi yongbin, ya?" tuduhnya tiba-tiba.
"enak aja! enggak, bagusan juga sikat gigi yebin. ngapain yebin ambil sikat gigi kakak yang butut kayak gitu," pembelaan dari yebin mulai dilayangkan ...
aduh, felix sudah mengira akan jadi pertempuran saudara.
"sikat gigi yongbin gak butut, punya yebin yang butut!"
merasa tidak mau dijelek-jelekkan kembarannya sendiri, yebin tangkupkan air lalu dilemparkan ke arah yongbin, "yebin!! baju kakak basah kan?!"
"aduh, ya tuhan. pusing," felix bermonolog saat anak kembarnya mulai beradu mulut, mereka tidak akan berhenti kalau salah satunya belum kalah atau menangis.
"ayah, liat yebin nakal banget!"
"kakak yang nakal!"
"kamu!"
"orang kakak nuduh duluan, gak baik nuduh-nuduh!"
"kakak cuman nanya!"
"pokoknya kakak yang salah!"
"yebin yang salah!"
felix rasanya ingin menangis, sedari pagi udah badmood ditambah dengan si kembar yang bertengkar seperti ini.
"yebin diem dulu, ayah mau bilas shampoonya," benar, yebin langsung terdiam walau wajahnya menandakan amarah pada kembarnya.
yang paling tua makin meledek paling muda membuat wajah yebin kian menekuk hampir menangis. sudah jadi makanan sehari-hari melihat si kembar bertengkar lalu yebin menangis, biasanya akan berbaikan bila ada cookies atau brownies dari felix. sayang sekali persediaan kedua makanan itu sudah habis kemarin.
"ada apa ini kawan-kawan, jangan berantem, mari berjabat tangan saling memaafkan," ucapan changbin membuat yongbin berhenti meledek yebin, tetapi amarah felix memuncak saat melihat changbin.
rasa kesalnya pada changbin membuatnya ingin meninju suaminya, semua ini salah changbin. coba saja changbin santai dalam merencanakan sesuatu, tidak mendadak seperti ini. berbicara santai seperti itu terdengar nada yang sangat tengil.
KAMU SEDANG MEMBACA
mnkh | changlix [✓]
Fanfictionmbti changlix itu mnkh alias menikah. !!! bxb, sweet, mpreg !!! cr. all picts : pinterest. #2 in seo 031120 #17 in seochangbin 291020 #16 in leefelix 270521 #25 in changlix 270521 [oktober - oktober] © jinirets, 2O2O