marah

5.8K 680 89
                                    

"hai felix!" sapa seungmin dari ujung gerbang masuk ke kampus, felix menengok dan menyapa balik.

"wah, satu kampus.. kamu jurusan apa, lix?" tanya seungmin yang mencoba mengakrabkan dirinya dengan tetangga barunya.

"psikologi, kamu, min?"

"kedokteran," felix berdecak kagum dengan seungmin.

"pasti kamu jago kimia, ya. gak nyangka sih ada orang yang suka kimia," ucap felix lalu tertawa kecil mengingat dirinya anak ipa tetapi lemah dihitung-hitungan, makanya felix banting setir ke psikologi.

"eung.. kurang juga sebenernya, aku linjur, lix," felix makin kagum dengan seungmin, ia yang anak ipa saja kesulitan dengan hitung-hitungan tetapi seungmin itu— dia sangat keren.

"oh, ya. nanti ngantin bareng mau?" tawar seungmin.

"boleh, aku juga belom terlalu hapal denah kampus, hehe."

setelah itu, seungmin memberi ibu jari kanannya untuk menandai oke lalu ia sedikit berlari ke arah fakultasnya.

#


felix sedang duduk manis di halte depan kampusnya menunggu changbin menjemputnya, katanya, changbin akan sedikit terlambat karena meeting-nya masih berlanjut.

ia mematikan ponselnya lalu menaruhnya ditas ranselnya, mengecek barang-barangnya takut ada yang tertinggal didalam kelas.

setelah dirasa aman, ia mengambil buku bindernya, mencoba mengisi waktu luangnya untuk merapihkan tulisannya saat kuliah tadi.

"lix? lo nunggu siapa? bareng sama gue sini," tawar seorang mahasiswa teknik yang tampan, bahkan diidam-idamkan banyak wanita.

felix menoleh, "gak usah, jin. nanti ada yang jemput kok."

"serius? ini udah hampir setengah jam dari lo keluar kelas loh," apakah ia sedari tadi memperhatikan felix?

"duarius malahan, nanti ada yang jemput kok."

"ya udah, gue ikut tunggu, ya?" pria itu turun dari motornya, sebelum duduk dengan felix, ia meneriakkan kepada gengnya untuk terlebih dahulu pergi.

"oi, jeno! bilangin, lo semua duluan aja, nanti gue nyusul."

setelah itu, ia menemani felix untuk menunggu orang yang menjemput felix.

"lix, lo nunggu.. pacar?" tanyanya memecah keheningan.

"enggak," jawab felix, tidak salah karena mereka sudah lebih dari pacar.

pria berambut gondrong itu menghela nafas lega, "eum.. lo gak bosen apa? sendirian, nulis sambil nunggu orang?"

"enggak kok, lagian aku kan nulis ulang doang."

dari situ, pria itu mencari topik untuk pembicaraan sampai tak menyangka mereka hampir 1 jam disana. felix mengambil ponselnya lalu menelpon changbin tetapi tidak diangkat, saat dichat hanya terkirim tanpa dibaca sama sekali.

karena itu, pria tadi menawarkan felix untuk pulang bersama dan akan mengajaknya jalan jalan sejenak, jika felix mau. mau tak mau, ia mengiyakan tawaran itu.

jujur, felix merasa dibohongi changbin karena menunggunya sangat lama dan ia berharap temannya itu benar-benar mengantarkannya pulang, terlebih mereka baru kenalan beberapa hari yang lalu.

"hyunjin, kamu bener nganter aku pulang kan?" tanya felix, seketika pria bernama hyunjin itu tertawa karena ulah felix.

"gak juga sih, kalo lo mau main atau jalan-jalan juga bisa," jawab hyunjin santai.

"main?"

"iya, yang tadi bareng jeno sama yang lainnya."

felix memikirkan ulang, tetapi ia mengiyakan dan berharap memiliki teman selain hyunjin dan seungmin.

#

drrtt... drrtt... drrtt..

ponsel felix berbunyi, dilayarnya menandakan pukul 08.00pm, itu artinya changbin telat menjemput felix di kampusnya dan diponsel itu bertuliskan nama kontak kak abin.

"lixie, kamu dimana? di kampus gak ada, di halte gak ada, disekitaran sana juga gak ada."

"ini siapa, ya? felixnya lagi main."

"lah, lo siapa? balikin hpnya ke felix. gue mau ngomong."

"lo siapanya felix sih? pacar? haha, felix aja gak punya pacar. kenalin, gue pacarnya felix."

"hah, anjing. terus lo kemanain felix?!"
bip.

telpon dimatikan dari pihak felix. tak lama, kemudian changbin mendapat notif dari pesan felix. amarah changbin semakin tinggi saat orang tersebut mengirimkan potonya dengan felix yang menyender dibahunya.

bukan, bukan karena menyender dibahu orang lain, tetapi muka felix sedikit kemerahan, tampak seperti orang mabuk berat.

dengan cepat, changbin melacak lokasi felix dengan ponselnya dan menemukan itu di cafe yang tidak jauh dari kampusnya.

sesampai disana, changbin dengan terburu-buru menyusuri cafe sehingga dapat menemukan felix bersama orang yang tadi mengirim poto ke changbin.

bugh!

changbin memukuli pria itu kesal, felix yang setengah sadar berusaha menengahkan mereka semua yang tiba-tiba menyerang changbin. suasana di cafe ricuh, bahkan felix hampir terkena pukulan dari geng hyunjin.

"kak mark, stop," felix berusaha menarik tangan katingnya yang ikut menyerang changbin.

"jeno, please stop," felix menarik tangan jeno tetapi jeno tak sengaja mendorong felix hingga punggungnya terbentur meja.

ia mencoba menyadarkan dirinya dengan sepenuhnya, rasanya ingin marah dengan semua orang yang melihat keributan tanpa menengahi mereka semua.

tiba-tiba felix menerobos kawanan geng hyunjin lalu memeluk changbin yang berkali-kali jatuh karena diserang dengan banyak orang.

tangan felix meremat keras baju belakang changbin, kepalanya disembunyikan didada changbin dan matanya dipejamkan kuat agar dirinya kuat saat tiba-tiba mereka yang melawan changbin salah sasaran kearahnya.

"stop, guys. cabut," perintah jeno lalu mereka semua pergi meninggalkan changbin dan felix, beserta ke barang barang cafe yang berantakan.

"felix, kakak marah sama kamu."

###





















ga kuat konflik berat, mereka terlalu uwu untuk konflik berat 💔

cr. base twitter changlix, aku ga nemu fansitenya 💔

cr. spearb_kr (on twt) 💗

 spearb_kr (on twt) 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mnkh | changlix [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang