Ditemani secangkir kopi hitam
Diterangi cahaya yang temaram
Diiringi alunan nada-nada merdu
Berkumpul dalam harmoni yang senduMembentuk kalimat I miss you.
= Selamat Membaca =
________________________
Semilir angin menerpa wajah seorang gadis cantik bak bidadari. Langit jingga ikut menjadi saksi, betapa sempurna nya gadis ini. Senyuman nya yang mempesona, membuat setiap mata tak bosan memandang nya.
Kaki gadis itu berpijak tanpa alas, di balkon kamar paling atas.
Sebelah tangan nya menggenggam benda canggih persegi panjang, yang ia tempelkan di telinga kanan nya. Beberapa kali terdengar kekehan, di susul tawa renyah tanpa beban.
"Aku itu bukan jarang makan, tapi emang porsi makan nya segitu" ucap Gadis bernama Shani Indira. "Emang kenapa sih kalo badan aku kurus? Eh ralat aku itu ideal ya?" Lanjut nya cepat.
Shani kini berjalan pelan menuju sebuah kursi santai, menikmati momen indah yang jarang sekali ia dapatkan.
"Ya kan kalo kurus banget di peluk nya gak enak" jawab seseorang di sebrang telp, bernama Shania Gracia.
"Sembarangan, belum juga nyoba" ucap Shani tak terima.
"Nah!! Jadi kapan aku boleh nyoba?" Ucap Gracia menggoda, yang langsung mengundang dengusan dari Shani.
"Ish! Itu mah kamu nya modus"
"Haha" Gracia tertawa "yaa namanya juga usaha Shan. Btw kamu lagi apa ?"
Shani malah tersenyum tipis sambil membenarkan letak duduk nya "lagi duduk di balkon, natap langit. Indah banget tau, coba kamu liat juga" ucap nya sambil menatap langit.
Gracia yang sedang berbaring pun, segera beranjak dari kasur nya, melangkah menuju balkon kamarnya. kedua mata indah nya langsung menatap langit luas sambil tersenyum manis sambil menarik nafas.
"Kamu bohong Shani" ucap Gracia membuat Shani di sebrang sana menaikkan sebelah alis nya, sambil Membenarkan letak hp nya agar semakin jelas mendengar kalimat Gracia.
"Bohong kenapa?" Tanya Shani heran
"Kamu bilang langit nya indah, tapi pas aku liat ternyata biasa aja"
"Masa sih?" Tanya Shani heran "indah kok disini" lanjutnya
"Gak Shan, langit nya gak indah, soalnya gak ada yang lebih indah dari kamu"
Semburat merah muncul di wajah Shani tanpa di minta, sebelah tangan Shani meremas ujung kaos nya. Gemas sekali mendengar kalimat gombal dari lawan bicara nya ini.
Ya Tuhan, rasanya Shani tak pernah merasa sesalah tingkah ini. Kenapa Tuhan mempertemukan Shani dengan manusia unik ini?
"Shani" panggil Gracia yang merasa tak ada respon dari lawan bicara nya.
Shani yang sempat terlena, segera menguasai diri nya, berdehem sebentar lalu berkata "Gombal mulu" cibir Shani "mama kamu ngidam apa sih dulu?" Lanjutnya sambil berusaha menetralkan jantung yang masih meronta di tempat nya.
"Kata mama, pas ngidam itu maunya di kasih makanan, minuman sama kalimat manis tiap hari sama papa. Jadi emang aku sudah manis sih sejak lahir" ucap nya bangga.
"Haha ya ampun gee" reflek Shani menutup mulut nya karena kelepasan tertawa "ada-ada aja sih kamu tuh" lanjutnya
"Kamu itu udah cantik pake banget, tapi makin sempurna kalo ketawa gitu Shan..."