-Masih ada yang baca?-
-Semesta kadang memberi kejutan,
Bahkan dari hal-hal yang mustahil di lakukan-
~~~Tes Ombak!!~~
________________________Akhirnya hari ini tiba. Hari dimana Pesta pernikahan impian yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih 3 bulan akan dimulai. Tak sabar rasanya mengucap janji sehidup semati, lalu bergantian menyematkan cincin tanda ikatan di jari.
Shani Indira Natio, si manten yang sejak tadi tak henti meneliti penampilannya di cermin. Tersenyum lega saat memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Siap bertemu si pujaan hati.
Berdoa sejenak dalam hati, sebelum Shani keluar dari kamar hotel menuju ruangan dimana acara akan di laksanakan. Di kanan kiri tentu saja ada kedua orang tua yang setia mendampingi.
Karpet merah sudah di gelar, siap menyambut si pemeran utama beserta keluarga. Shani mendadak gugup saat melihat pintu ruangan dibuka, kedua matanya berbinar saat melihat dekorasi yang didominasi warna putih dan merah muda, terkesan sangat mewah dan tentu saja sangat..... Mahal.
Dari ruangan satunya, sang pujaan hati bernama Albian terlihat muncul dari balik pintu. Terlihat tampan dan mempesona. Disamping kanan dan kiri ada calon besan yang juga siap mengantar sang manten menuju tempat yang sudah disiapkan.
Shani dan Albian sama-sama berjalan mengikis jarak, hendak bertemu di tengah ruangan sebelum sama-sama berjalan menuju altar pernikahan.
Tinggal beberapa meter mereka bertemu, tiba-tiba saja Albian berlari menuju ke arah seorang gadis, menariknya dengan cepat mengajaknya berlari. Sontak membuat seisi ruangan heboh karena aksinya ini.
"Eh eh, pacar gue!!" Teriak seseorang yang kini mengejar Albian yang baru saja mencuri kekasihnya "Jangan lari bangsat!!!" Teriaknya lagi. Larinya ia percepat menuju pintu keluar sementara suasana di ruangan kini makin riuh.
Shani yang terlihat syok pun hanya diam di tempat. Menatap punggung kekasihnya yang berlari entah bersama siapa. Sementara keluarga Albian malah saling pandang, lalu tak lama ikut mengejar Albian.
"Woyy itu pacar gue Ajg!!! Mau dibawa kemana?!" Gadis itu tak goyah. Tetap mengejar kekasihnya "haish.. cape kali bah"
Sang gadis berhenti sejenak sambil menetralkan nafasnya, ia menoleh kebelakang lalu melihat kondisi di dalam. Bisik-bisik sudah jelas terdengar, beberapa ikut berlari keluar, beberapa hanya diam karena bingung hendak berbuat apa, beberapa malah sengaja mencomot hidangan yang tersedia.
Sang gadis bernama Gracia dilema. Mau ngejar tapi udah jauh, mau balik lagi tapi mau ngapain. Mau ngejar lagi tapi gak tau kemana, mau balik ke dalem juga gak kenal siapa yang punya hajat.
"Bodo amat lah" akhirnya Gracia memutuskan untuk kembali masuk ke ruangan. Ia meringis saat melihat kondisi pengantin yang kini sedang menangis di pelukan sang mama. Hatinya pasti terluka, sama seperti hati Gracia.
Entah kesurupan Jin apa, tanpa pikir panjang, Gracia segera menghampiri Shani, menarik tangan Gadis itu sambil berkata.
"Ayo Nikah sama gue!!"
________
Natio menunduk sambil memijat pelipisnya sebelum mendongak untuk menatap seorang gadis yang belum lama menjadi mantu dadakan di rumahnya.