-Di Unpub besok-
🙃
||
-Jangan di Baca-😌😌
__________________________||
Dibawah langit senja dua gadis cantik kompak merebahkan tubuh nya dengan berbantalkan kedua tangan masing-masing.
Belum ada yang membuka percakapan, seolah sengaja mencipta hening untuk beberapa waktu. Pandangan kedua nya tak lepas dari langit luas, namun fikiran nya melayang tanpa batas.
Sepuluh menit berlalu semenjak mereka bertemu di tempat ini. Di rooftop sebuah gedung tinggi menjulang, yang sengaja mereka pilih untuk berbincang.
Mulai gemas dengan seseorang di samping nya yang masih bungkam, si gadis bergigi gingsul yang biasa di panggil Gracia akhirnya mengalah. Mulut nya terbuka hendak berbicara, namun sengaja menarik nafas dalam sebelum memulai merangkai kata.
"Aku kira kamu gak akan dateng"
Sempat ragu karena lawan bicara nya terlambat 10 menit dari janji temu.Untuk beberapa saat belum ada tanda-tanda sang lawan bicara akan merespon kalimat tanya dari Gracia.
Gracia menoleh ke arah kanan nya, mendengus pelan saat melihat lawan bicara nya malah menutup mata.
"Kita tidak bertemu untuk tidur Shani! "
Yang di panggil Shani tersenyum tipis lalu membuka mata dan menatap ke arah Gracia.
"Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan ini Gee.. "
Setelah menjawab, gadis yang di panggil Shani kembali pada posisi nya. Sedetik kemudian bertanya.
"Apa alasan yang kamu berikan sehingga kamu boleh bertemu dengan ku?"
Sebelum menjawab kalimat tanya dari Shani, Gracia kembali menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya. Berulang-ulang beberapa kali. Sulit mencari kalimat yang tepat dikala hati terasa sesak.
"Aku minta kesempatan terakhir untuk bertemu dengan mu sebelum besok mereka membawa ku pergi dari kota ini"
Shani bukan tidak terkejut, ia hanya bingung harus bagaimana dan harus bersikap apa. Semua cara telah ia coba bersama Gracia, namun hasilnya percuma.
"Kemana? " Tanya Shani pelan
"Jika aku tau, aku tak akan segila ini Shani"
Betul juga. Shani tau maksud dan tujuan dari kepergian Gracia adalah menjauhkan nya dari Shani. Jika mereka memberitahu kemana mereka akan pergi itu sama saja percuma. Karena Shani pasti akan menyusul Gracia.
Jangankan hanya pindah kota, pindah ke ujung dunia pun akan Shani kejar demi Gracia.
"Kamu gak sedih Shani? " Tanya Gracia membuat Shani tertawa hambar.
"Aku tidak sedih Gee. Hanya sedikit sekarat" Jawab Shani "bayangkan saja jika jantung ku kamu lepas, pasti aku akan mati. Begitupun jika kamu pergi"
Gracia mengangguk setuju. Kondisi nya sama saja dengan Shani. Karena Shani adalah hidup Gracia saat ini.
Gracia merubah posisi menjadi duduk. Sejenak menatap semesta yang kini indah dipandang mata. Namun tetap tak seindah Shani Indira.
"Kenapa mereka menganggap kita begitu menjijikan Shani? " Lirih. Rasanya terlalu sakit ketika Gracia dihadapkan pada kenyataan bahwa cinta nya dan Shani, tidak pernah di restui.