pt.6

46 5 0
                                    

Keesokan paginya Suji melihat mobil didepan rumahnya. Ia melihat Taehyung yg datang dengan mobilnya

"Kau tau bawah mobil?" tanya dingin Suji

"Hm, hanya saja aku baru mengurus SIM" jawab Taehyung tak kalah dingin

"Jangan salah paham, aku hanya dipaksa ayahku untuk menjemputmu. Dan jangan berharap bahwa aku mencintaimu"

"Apa kau gila? Siapa yg berpikir seperti itu? Aku bahkan jijik mendengarnya. Aku akan turun dan naik supirku saja. Aku muak melihat wajahmu"

Suji turun dan naik mobilnya. Namun ditengah perjalanan, dia dihadang mobil Taehyung. Taehyung segera turun dan membuka pintu mobil Suji. Ia menarik tangan Suji dengan kasar dan kesal. Ia membukakan pintu mobil dan menghempaskannya di dalam kursi mobil

"Hey apa kau gila? Kau menarikku seperti anjing tadi, jemputlah pacarmu dan biarkan aku" saat Suji hendak membuka pintunya, Taehyung telah mengunci pintu itu.

Taehyung menahan tangan Suji lagi lagi dengan keras. "Kau gila, karenamu ayahku mengurangi uang jajan harianku. Kau tau dia seakan tau semua. Diam dan ikut perintahku"

"Kau kira aku babumu sehingga aku harus mengikuti perintahmu? Dasar gila"

🌼🌼🌼

Mereka sampa disekolah, namun banyak mata yg melihatnya. Dan tak lupa ada Minji yg dari tadi menunggu Taehyung digerbang juga melihatnya

"Heh jalang, beraninya kau naik di mobil tunanganku!" Kesal Minji yg melihat Suji turun dari mobilnya

"Cih, tunangan? Tunangannya didepanmu" batin Suji

"hah? Apakah mereka sudah bertunangan?" kira kira begitu pemikiran anak anak lain

Mendengar hal itu Taehyung malu pada Suji akibat Minji. "Minji-ya, jangan bilang seperti itu. Aku hanya mengantarnya karena bertemu dijalan, aku juga searah dengannya"

"Kau menyangkal bahwa kita telah bertunangan hah? Katakan cepat bahwa kita telah bertunangan!" paksa Minji yg akhirnya diikuti oleh Taehyung

"Terserah kau" Taehyung dan Minji yg masih berdebat disitu tak sadar bahwa Suji sudah beranjak dari sana

"Menjijikkan" bisik Suji yg berjalan ditengah kerumunan orang

🌼🌼🌼

"Suji-ya, tak bisakah aku yg menikahimu saja?" paksa Seokjin yg kala itu dikantin bersama Suji

"Apakah secinta itu padaku hah?" tanya Suji dengan tatapan cuek dan tak pedulinya

"Bukan begitu, aku memang mencintaimu. Namun ku anggap kau seperti adikku, kau wanitaku. Kau yg menemaniku dikala sedih. Dan aku tak ingin iblis sepertinya melukai wanitaku, adik perempuanku satu satunya!" kata Seokjin dengan tegas

"Jika kau pikir aku adikmu, kenapa aku harus menikah denganmu? Aku nyaman dengan hubungan ini Seokjin-a. Lagipula aku tak peduli, aku tak punya rasa padanya. Untuk apa aku merasa terluka?" balas Suji yg masih dengan nada dinginnya

Seokjin yg dari tadi menghela nafas akhirnya mengerti

"Mana Yoongi?" tanya Suji

"Katanya akan ada pertemuan dengan keluarganya, dia izin" jawab Seokjin

"Kudoakan supaya dia tak dijodohkan sepertiku" smirk Suji

🌼🌼🌼

Lagi lagi Taehyung menunggu Suji didalam mobil. Semua siswa memperhatikan Suji yg masuk dimobil Taehyung. Dengan geram Minji yg masih menatap mobil yg mulai menghilang dari pandangannya

"Pulang saja lama. Dasar wanita lemah"

"IQ ku tak sepertimu yg tak dapat mengerjakan rumus rumus yg ada. Hanya aku yg bisa mengerjakannya dikelasku" balas Suji menyinggung namun tak lepas dengan mata dinginnya yg masih menatap lurus kedepan

🌼🌼🌼

Taehyung mengantar Suji kerumahnya untuk mengemas barang barangnya dan pindah serumah dengan Taehyung. Ya, Taehyung. Dia juga keberatan namun ayahnya selalu mengancamnya untuk menyita semua fasilitasnya baik dirumah maupun fasilitas pribadi disekolahnya. Mau tak mau dia mengikuti keinginannya

"Kau tidur dikamar itu, dan jangan menggangguku!" tegas Taehyung

"Cih, kau kira kau tuan disini? Ini hadiah dari ayahku juga. Jangan bertingkah seolah olah rumah ini hanya diberikan ayahmu!" balas Suji tak kalah tegasnya

Mereka menjalani dengan saling cuek menyuek. Saat berpapasan di dalam rumah pun mereka seakan tak saling kenal. Taehyung selalu membawah Minji kerumahnya. Saat itu Suji selalu dikamar tak ingin bertengkar dengan wanita yg buka porsinya itu. Jadi Minji tak tau menau bahwa Taehyung tinggal dengan Suji disitu

"Kau akan kemana?" tanya Taehyung dari pintu yg melihat Suji berpakaian serba hitam seperti Taehyung yg baru pulang dari tempat abu ibunya. Taehyung berpikir Suji seakan tau bahwa hari ini hari peringatan ibu Taehyung

"Apa urusanmu? Urus dirimu sendiri" jawaban dingin Suji membuat Taehyung geram

"Aku bertanya dengan baik namun kau memaksaku! Jawab aku kemana kau pergi? Apa kau tau semuanya? Apa kakakku menceritakannya padamu?!" pertanyaan tegas Taehyung membuat Suji marah sekaligus heran

"Apa maksudmu? Aku akan ke tempat abu ibuku, hari ini peringatan hari kematiannya. Apa kau melarangku? Apa maksudmu cerita kakakmu hah? Dasar pria aneh" marah Suji mereda saat melihat mobil Seokjin didepan rumahnya

Dia langsung beranjak dan masuk kemobil Seokjin. Taehyung yg masih mematung berusaha mencerna perkataannya tadi. Ia terlalu malu karena membentak Suji yg tidak tidak. Taehyung berpikir bahwa Suji tak tau tuduhan yg dilontarkan Seokjin padanya. Namun sayangnya Suji mengetahui hal itu

Seokjin menuduh Taehyung sejak ia lahir. Ibunya ternyata mengidap kangker kista yg harus menggugurkan kandungannya yg kala itu hamil. Namun ia lebih memilih diam pada keluarganya dan mempertahankan janinnya. Saat Taehyung lahir, ibunya masih baik baik saja sampai saat Taehyung berumur 5 tahun ternyata kehamilan ibunya yg dulu berpengaruh pada penyakitnya yg menyebabkan ibunya meninggal. Sejak saat itu Seokjin berpikir bahwa Taehyung penyebab dari semua ini, saat itu Seokjin belum mengerti dan masih mempermasalahkan Taehyung akan hal itu

Cold Soulmate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang