pt.24

32 4 0
                                    

"Jimin-a, bisakah aku berbicara padamu setelah sekolah?" tanya Taehyung yg kebetulan sekelas dengan Jimin

"Baiklah, tak perlu canggung. Aku temanmu bukan, biarkan masa lalu berlalu"

"Ahahha, baiklah. Kutunggu kau diparkiran"

"Kau bawah mobil? Baguslah aku nebeng"

"Tidak, aku dari rumah sakit lalu kemari. Hyungku yg mengantarku"

🌼🌼🌼

Sepulang sekolah, mereka bertemu diparkiran seperti janji mereka

"Jimin-a" lambai taehyung ketika melihat jimin yg datang

"Eoh? Ya, ada apa?"

"Kau menyukai Suji?"

"Tentu saja. Dia dekat denganku. Dia termasuk di list orang terdekat denganku"

"Tidak, maksudku sebagai wanita"

"Ah, apa kau menyukainya? Kau bilang tadi dia tunanganmu, tapi kenapa dia menepis hal itu?" heran Jimin

"Aku memiliki masalah dengan wanita yg sama saat masalah kita dulu"

"Ah Minji? Dia memang jalang"

"Aku menyesal merebutnya darimu. Dia menghancurkan hubunganku dengan Suji"

"Seandainya dulu kau mendengarkan perkataanku, pasti kau baik baik saja dengan Suji sekarang"

"Ya, aku bodoh. Benar benar bodoh. Bantu aku"

"Apa? Apa yg kau perlukan kawan?"

"Aku ingin melamar Suji dan membongkar kedok Minji"

"Tunggu, secara bersamaan? Kau gila"

"Perlahan saja. Aku ingin segera menjadikan Suji milikku"

"Kau beruntung jika dia mengiyakanmu"

"Kau pikir? Tentu saja iya, dia bahkan sudah bertunangan denganku"

"Ya, tapi apakah mengembalikan kepercayaannya kau pikir mudah? Bahkan butuh waktu yg lama untuk membuatnya percaya pada hyungmu lagi waktu itu"

"Bantu aku saja dulu, yg lain nanti menyusul"

🌼🌼🌼

Suji segera pulang kerumahnya, yg dimaksud disini adalah rumah yg benar benar rumahnya bukan rumahnya dengan Taehyung. Dia berjalan kaki karena Seokjin dan Yoongi ada les

"Harusnya dari tadi aku telpon sopir saja. Taxi tak ada yg muncul, sial. Kenapa hari ini begitu sial" gerutu Suji yg sementara menunggu taxi lewat di depan gerbang sekolah

"Nona, mau kuberikan tumpangan?" tanya sosok yg dikenal Suji padanya

"Tae? Kenapa kau membawah mobil Seokjin?"

"Naik saja dulu, nanti kucerita"

"Tidak, tak apa. Aku akan menunggu taxi saja. Lagipula rumah ku dekat disini"

"Kau akan membiarkan orang linglung bawah mobil sendiri? Aku masih sakit Suji"

"Lalu kau mau membunuhku? Ingin aku naik denganmu?"

"Jika kau ada, perhatianku akan teralihkan. Ayolah, sudah lama tidak pulang bersama"

Dengan terpaksa Suji naik ke mobil Taehyung, maksudku mobil yg dipinjam Taehyung. Dan selama perjalanan, hanya ada rasa canggung yg menemani mereka. Seakan mereka adalah orang yg tak saling mengenal

"Suji.." panggil Taehyung

"Hm?"

"Kau mengizinkanku pergi club malam ini?"

"Kenapa bertanya? Aku tak punya hak mengizinkan atau melarangmu"

"Kau tunanganku ingat? Kenapa hubungan kita jadi berubah 180° seperti ini? Aku ingin kembali"

"Hubungan apa?" tanya Suji sambil menunjukkan jarinya yg sudah tak memiliki cincin

"Suji, kau masih marah padaku? Apa kau tak percaya bahwa itu adalah kejadian lama?"

"Bukan begitu, tapi aku tak mau jatuh terlalu dalam dan melihat hal yg mengerikan pada kedalaman itu"

"Bisakah setidaknya kau bicara padaku seperti seseorang yg memiliki IQ rata rata? Terkadang kalimatmu sangat sulit diartikan"

"Maksudku, aku tak mau lebih dekat denganmu dan kehidupanmu lagi. Aku tak ingin semua yg kulakukan sia sia. Aku tak ingin kepercayaan yg selama ini kuberikan sia sia"

"Bisak-"

"Rumahku disini. Aku akan belajar, besok ada olimpiade yg akan ku ikuti. Terima kasih tumpangannya Tae, aku pergi dulu" lanjut Suji memotong kalimat Taehyung

"Tunggu" Taehyung berusaha menahan Suji namun tak memiliki hasil. Suji terlanjur terluka, dan luka yg diberikan adalah luka yg paling menakutkan juga menyakitkan bagi Suji, Suji merasa bahwa hal yg dijaganya bagai berlian telah dihancurkan seseorang. Kepercayaan

🌼🌼🌼

Paginya Suji segera bersiap ke sekolah, mengingat olimpiade yg akan diikutinya adalah hari ini

Skip sekolah
"Suji, mau ku antar?" tanya Taehyung

"Tak apa Tae, ada bus sekolah. Aku naik itu saja"

"Kata kepsek tak ada bus sekolah, hanya kau yg akan di antar jadi tak memakai bus. Bagaimana?"

"Properti sekolah tak cuma bus Tae, ada mobil juga sopirnya. Aku naik itu saja. Sampai jumpa"

"Tunggu" kali ini Taehyung berhasil menahan Suji dengan memegang lengannya saat ia hendak pergi

"Apa?"

"Izinkan aku menjagamu kali ini. Hm? Kali ini saja..." mohon Taehyung

"Baiklah"

"Ayo naik"

🌼🌼🌼

"Pergilah Suji, aku akan menunggumu disini. Semangat dan perhatikan soal soalnya, aku tau kemampuanmu"

Suji hanya membalas Taehyung dengan senyum.

Segera sesaat Suji pergi, Taehyung langsung menelepon Jimin, dia akan segera memulai rencana yg dirancangnya selama ini.

"Halo, Jimin? Aku sudah mengantar Suji. Kau sudah menghubungi Yoongi hyung dan hyungku?"

"Ya, tapi bagaimana jika Suji selesai? Apa dia takkan mencarimu?"

"Tenang, aku pernah mengikuti olimpiade seperti ini. Itu akan memakan waktu lama"

"Baiklah, ayo"

Cold Soulmate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang