pt.15

35 5 0
                                    

Saat hendak ke kantin Suji melihat Yoongi dan Seokjin

"Hey kau bangun? Kenapa kemari?" tanya Yoongi yg melihat Suji menuju mejanya

"Ya, bagaimana kalau pulang? Aku akan mengantarmu jika kau mau" sahut Seokjin

"Tak apa. Aku sudah lama tak bertemu dengan kalian. Aku mulai bosan dengan buku buku itu"

"Sial sedang apa dia disana!" bentak Seokjin sambil berdiri dan memukul meja

"Ada apa denganmu?" tanya Suji berbalik arah hendak melihat apa yg sebenarnya dimaksud Seokjin

Dia melihat Taehyung yg risih dengan Minji yg selalu menempel padanya. Suji ingin membiarkannya namun teringat kalimat yg dilontarkan Taehyung di UKS tadi

Taehyung melihat Suji yg berjalan menujunya. Taehyung takut Suji salah paham. Saat hendak menjelaskannya..

"Suji, biarku jelaskan..."

Ptak

Tamparan Suji berhasil mengenai pipi Minji

"Tamparan itu belum cukup jalang" kata Suji

Suji ingin memukulnya lagi namun ditahan oleh Taehyung

"Apa? Kau memebelanya?!" bentak Suji

"Tidak, tanganmu akan sakit plus kotor. Ayo pulang, aku sudah minta izin pada guru" Taehyung menarik tangan Suji menuju mobil

Dalam perjalanan tak ada yg berani buka suara. Taehyung sibuk menyetir dan Suji sibuk dengan tatapannya di jendela

"Suji-ya, kau marah? Maafkan aku. Aku.." kalimatnya terpotong oleh kalimat Suji

"Tidak, kau bilang aku bisa berpura pura mencintaimu. Akan ku ikuti permainanmu" balas Suji dengan nada dingin khasnya itu

"Ah begitu rupanya" balas Taehyung kecewa

"Kau berharap lebih?"

"Ya, tapi tak apa. Akan kubawah kepura puraanmu itu menuju cinta"

🌼🌼🌼

Sesampainya mereka dirumah, Suji hendak mengeluarkan bukunya lagi

"Makanlah dulu sebelum belajar" larangan Taehyung yg memicu adrenalin Suji itu membuatnya geram namun ditahannya

"Tidak, lusa sudah hari H nya. Aku akan makan setelah ini"

"Baik, kau mau aku menyuapimu?" tawar Taehyung

"Tidak! Aku akan makan sekarang saja"

"Baiklah, aku akan keluar sebentar"

"Baiklah"

"Ah iya, jangan bawah kemari pacarmu jika kau tak mau hyungmu membuatmu jadi perkedel" lanjut Suji dengan wajah serius saat melihat Taehyung mulai menghilang

"Hey! Aku takkan membawah pacarku kemari Han Suji!" geram Taehyung

"Baiklah, bawah dia ke hotel. Aku hanya mengingatkanmu bodoh" kata Suji yg masih dengan wajah serius

"Maksudku aku tak punya pacar. Jangan memancingku Suji-ya, kita baru berbaikan" lirih Taehyung

"Kapan kita bertengkar? Kapan kita berbaikan? Pergilah kau menggangguku"

"Aku pergi, mungkin akan pulang telat. Makanlah duluan jika menurutmu aku telat"

"Cih, siapa yg berniat menunggumu makan"

"Aku berniat mengingatkanmu Suji-ya, maksudku jangan terlalu melekat pada buku itu. Sekali lagi aku pergi"

🌼🌼🌼

Saat sampai di tempat tujuan, Taehyung masuk kedalam rumah itu, rumah ayahnya. Dia melihat mobil Seokjin di pekarangan rumah itu

"Ayah! Aku serius! Aku tak ingin Suji menderita bersama pria itu!" Taehyung mendengar bentakan itu dan segera masuk kedalam

"Hyung, kenapa kau sangat membenciku hah? Aku takkan melukainya dan akan menjaganya!"

"Kau? Menjaganya? Cukup sudah kau membunuh ibuku, kau membawah pacarmu kerumahmu, dan sekarang janji apa yg kau berikan? Harapan apa lagi ini"

"Aku serius hyung. Aku mencintainya!" kata Taehyung dengan nada amarah

Bug

"Jangan mengaku kau mencintainya bodoh, aku jijik mendengarnya. Bagimu perempuan hanya mainan. Kau memperlakukan Suji bagai jalang!" kata Seokjin saat melihat adiknya memegang bibirnya yg luka akibat ulahnya itu

Bug

"Jangan menyebut tunanganku jalang! Kau bisa menghinaku tapi jangan bawah orang yg tak bersalah"

Bug

"Kau lah yg menganggapnya jalang brengsek!"

Ayahnya yg dari tadi diam sekarang berusaha memisahkan mereka. Tapi apa gunanya, mereka hanya akan tambah marah.

Setelah perkelahian itu terjadi, mereka duduk di taman belakang rumah walau tak sepenuhnya berbaikan

"Jangan menyakiti Suji, sekali lagi kubilang"

"Hyung, sudah kubilang aku mencintainya. Bisakah kau percaya padaku?" lirih Taehyung

"Aku melihatmu bersama Minji tadi tak hanya sekali. Ah juga mumpung kita berbicara tentang kepercayaan, maksudku bukan agama. Suji sangat sulit mempercayai pria. Aku saja pernah melunturkan kepercayaannya padaku. Kau pikir dia akan mencintaimu semudah itu? Cih" smirk Seokjin

"Ah hyung. Kenapa dia susah mempercayai pria? Tadi dia bilang padaku namun aku tak mengerti"

"Jangan sok dekat padaku bodoh. Dia akan menceritakannya jika dia nyaman padamu"

"Kumohon bantu aku hyung. Aku takut nanti aku salah menyinggung seperti waktu lalu"

"Waktu lalu? Apa yg terjadi lagi?!" tanya Seokjin yg mulai memegang krak baju Taehyung

"Ceritakan dulu baruku ceritakan. Dunia ini tentang give and take, memberi dan menerima"

Dengan terpaksa Seokjin menceritakannya

"Ibunya meninggal saat dia berumur 4 tahun, aku tau dia sudah menceritakannya padamu"

"Ya, lanjutkan" balas Taehyung mengangguk

"Dia sering ditinggal saat itu. Ayahnya selalu keluar dan dia mengira ayahnya ke rumah sakit bertemu ibunya. Saat dia kerumah sakit justru ibunya bertanya apakah ayahnya sudah pulang dari kantor. Suji heran karena selama itu ayahnya tak pernah ada dirumah, juga sekertarisnya selalu membawah berkas dan mencari ayahnya dirumah. Namun entah karena IQ Suji yg sudah tinggi dari dulu, dia mengerti bahwa ibunya tak bisa mendengar kabar itu. Sungguh gadis kecil yg baik. Dia bilang pada ibunya kalau ayahnya pulang larut dan sesekali main bersamanya. Kau dan aku tau itu suatu kebohongan. Dan saat tiba harinya ibu Suji sekarat, Suji dipulangkan dan melihat keadaan yg tidak enak di rumahnya. Dia melihat ayahnya dengan wanita lain dikamar ibunya maksudku kamar ibu dan ayahnya. Kau tau bagaimana pintarnya seorang Han Suji, tentu dia mengerti apa yg terjadi. Dan saat itu juga dia lari menuju rumah sakit, kau tau? Itu sangat jauh. Dia masuk dan melihat dokter yg sudah mencabut semua alat dari ibunya, dia berharap pertanda ibunya sudah sembuh, namun kepintaran anak itu menolak keras logikanya. Mulai dari situ dia benci serumah bersama ayahnya juga menyesal dengan kepintarannya. Berpura puralah tak tau saat dia menceritakan ini padamu. Jaga dia dan kembalikan kepercayaannya pada pria. Sekarang apa maksudmu *salah menyinggung*?"

"Aku tak sengaja, maksudku aku salah bicara. Niatku becanda namun tak tau masa lalunya. Aku mengungkit ibunya"

"Kalau begitu seharusnya kau sudah salah besar dimatanya" smirk Seokjin

"Maksudmu?" tanya Taehyung melirik Seokjin

"2 hal yg tak dia sukai dari dunia ini. Pertama pria, ya kau tau kenapa. Dan kedua adalah menghina ibunya" Seokjin berdiri dan beranjak dari situ

"Hyung tunggu. Ah sial dia laju sekali. Aku lupa menanyakan kenapa dia dekat dengan Suji padahal dia tak mempercayai pria" kesal Taehyung

Cold Soulmate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang