pt.16

27 4 0
                                    

"Aku pulang" kata seorang Kim Taehyung saat memasuki rumah

"Kau pula- hey ada apa lagi dengan wajahmu hah?" tanya Suji yg mendekati Taehyung

Taehyung mendekat pada Suji, menyandarkan kepalanya dipundak Suji dengan posisi seperti berpelukan namun tak benar benar berpelukan

"Suji-ya. Bisakah kau mempercayaiku? Aku takut" lirih Taehyung yg mulai mengeluarkan air mata

"Ada apa denganmu sebenarnya? Apa pacarmu meninggalkanmu?" tanya Suji serius yg mulai merasakan pundaknya yg basah

"Seokjin hyung membenciku, ayahku tak begitu menyukaiku. Aku tak punya teman. Yg kupercaya hanya kau Suji"

"Tenanglah, saat kau menemukan wanita baru. Dia akan tinggal bersamamu" balas Suji mengusap pundak Taehyung dengan lembut

"Yg kuinginkan hanya kau Suji. Aku takut kau meninggalkanku. Aku tak pernah merasakan sosok ibu sebelum bertemu denganmu" Taehyung menegak dan melihat Suji dengan tatapan sayu seperti sedang menangis. Matanya berkaca kaca dan merah, wajahnya benar benar serius saat ini

"Aku tau masih ada sosok lembut dalam dirimu. Tunjukkan padaku, aku hanya ingin melihat sosok itu. Aku merindukan ibuku Suji hiks hiks" tangis Taehyung pecah saat dia bilang merindukan dia ibunya

"Maka anggap aku sebagai ibumu Taehyung-a. Aku akan berusaha menjadi sosok ibu bagimu" Suji memeluk Taehyung, rasa ibanya sekarang lebih besar dari keangkuhannya itu

Suji melepaskan pelukannya menarik tangan Taehyung pelan dan mendudukkannya dikursi depan TV. Mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka Taehyung

"Kau berkelahi dengan Seokjin lagi?" tanya Suji saat sementara memberi betadine di pelipis Taehyung

"Sudah biasa bagiku. Aku juga ingin akur, namun kadang terbawah emosi dengan tingkahnya"

"Kalian sama sama dewasa. Sudah bisa melakukan yg terbaik untuk kalian sendiri"

2 menit berlalu, Suji terus mengobati luka Taehyung hingga selesai

"Sudah Tae, aku akan pergi"

Taehyung langsung memeluk pinggang Suji yg agak pendek sehingga kepalanya berada di dada Suji

"Mau kemana?" tanya Taehyung khawatir

"Aku akan keluar sebentar Tae. Lepaskan dulu" balas Suji mengelus kepala Taehyung. Sepertinya akibat kallimat Taehyung tadi, rasa iba Suji menjadi rasa sayang akan dia

"Jika ingin keluar bilang ingin keluar, bukan *aku ingin pergi* mau ku antar?" Tanya Taehyung sambil melepaskan pelukannya

"Kau mengira aku akan pergi? Aku hanya akan keluar sebentar. Aku ingin mencari udara segar, kau disini saja. Tidurlah, aku tau lukamu sakit" balas Suji yg sudah tak memakai nada dinginnya pada Taehyung

"Kau akan kembali kan?" tanya Taehyung memastikan

"Tentu saja Tae. Kau lucu haha. Aku pergi"

🌼🌼🌼

Suji pergi ke suatu taman dimana disana banyak anak anak. Dia seperti menunggu seseorang

"Oh? Kau datang?" tanya Suji yg melihat sosok itu duduk disebelahnya

"Bukankah kau belajar?" kata Seokjin. Ya, itu Seokjin

"Aku menundanya"

"Kau tak bertanya kenapa aku penuh luka?"

"Kau tau aku tak suka berbasa basi"

"Baiklah katakan maumu"

"Bisakah kau setidaknya tidak membenci Taehyung?"

"Apa maksudmu? Kau bisa meminta apapun. Tapi jangan ini, jika orang lain yg memintanya aku akan menolak. Tapi tidak denganmu, maka jangan lakukan itu" balas Seokjin dengan wajah datar

"Tidak Seokjin-a. Kau tak kasihan padanya? Setidaknya kau punya waktu 6 tahun dengan ibumu, dia hanya 2 tahun. Tapi kau memarahinya? Dia tak memiliki sosok teman dalam hidupnya. Setidaknya jadilah teman untuknya jika kau enggan menjadi hyungnya. Bahkan aku yg dingin ini tak kuat melihatnya menangis tadi. Kau tau aku jarang mengemis pada orang. Kumohon kali ini saja. Tapi keputusan tetap ada padamu Seokjin-a. Sudah malam, aku akan pergi. Besok juga sekolah, sampai jumpa"

Melihat Suji yg mulai menghilang Seokjin mulai sedikit sadar dengan tingkah kekanak kanakannya itu

🌼🌼🌼

"Tae. Aku pulang" teriak Suji yg membuat Taehyung berlari menuju Suji

"Kau sudah makan? Mau ku buatkan?" tawar Taehyung dengan semangat

"Kurasa tidak, aku tak ingin dapurnya hancur lagi" balas Suji dengan muka masam

"Ah benarkah? Kalau begitu ingin makan diluar?" tanya Taehyung yg masih bersemangat

"Aku akan memasak saja Tae" senyum Suji

"*Tae*"

"Apa maksudmu?" tanya Suji

"Tidak, aku hanya menyukainya. Kau memanggil aku *Tae*. Tanpa kusadari aku selalu melihat sumber panggilan itu. Padahal hanya kau yg memakainya"

"Namamu terlalu panjang. Aku akan memasak dulu"

"Baiklah, biarku kemasi semua buku yg akan dipakai besok"

"Ah benar, sudah besok. Sepertinya besok akan ada hal lain yg terjadi lagi"

"Maksudmu?" tanya Taehyung dengan alis terangkat pertanda heran

"Tidak, hanya perasaanku saja"

Sementara memasak tiba tiba ada rasa aneh dalam perut Suji

"Tae, matikan dulu konfornya. Aku sudah selesai memasak, kau makan duluan saja. Aku akan ke toilet dulu" teriak Suji saat melihat Taehyung duduk didepan TV sambil menonton

"Tidak, aku akan menunggumu saja" balas Taehyung sambil berlari menuju dapur

3 menit kemudian Suji belum keluar juga. Taehyung tentu khawatir dan menuju ke pintu toilet

Tok tok

"Suji-ya, kau tak apa? Ada yg salah?" khawatir Taehyung

"Tae-Taehyung-a. Apa aku bisa minta tolong?" gagap Suji

"Apa? Kau mau aku masuk?"

"Tidak!" teriak Suji saat melihat pintu mulai terbuka

"Ah maaf, lalu apa?"

"Bisakah kau membikanku-"

"Jangan bilang kalau maksudmu testpack" tanya Taehyung memastikan

"Hey! Aku masih perawan!" bentak Suji

"Lalu apa?"

"Pem-pembalut!" teriak Suji dengan malu

"Pembalut?!"

Cold Soulmate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang