"Ano, sumimasen. Ada paket untuk Dazai-san." Ucap seorang gadis salah satu pekerja di ADA, sambil membawa sebuah kotak merah dengan hiasan pita warna senada.
"Paket?" Tanya para anggota ADA. -Ashiap😭*musik-
Laki-laki yang dipanggil Dazai itu memutar-mutarkan kursinya mendekati gadis manis di depan pintu.
"Are, paket? Sini-sini, mari kita lihat dari siapa~" Ucap Dazai dengan muka gilanya, berputar-putar dengan kursi mendekati Kunikida yang sibuk dengan komputernya, berniat memamerkannya pada Kunikida.
"Mari kita taruhan, apa isi paket ini!" Sorak Dazai.
"Aku yakin itu paket salah kirim." Ujar Kunikida tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya dari layar komputernya.
"Bagaimana menurutmu Ranpo-san?" Tanya Atsushi yang duduk disamping Kyouka.
"Kurasa itu dari orang yang istimewa." Jawab Ranpo sambil menikmati satu-persatu cemilan yang memenuhi meja kerjanya.
"Kurasa dari salah satu fansku! Mari kita buka!" Sorak Dazai antusias.
.
.Deg.
.
.Deg.
.
.Deg.
.
.Suaranya nyaris tak terdengar, diikuti angka-angka yang bergerak cepat, "Itu sebuah bom!" Teriak Atsushi panik. Sontak membuat tegang penghuni ruangan tersebut.
"Ini bom asli, segera jinakkan bom itu!" Teriak Kunikida memberi arahan.
Dazai mengambil sebuah gunting, hendak memotong beberapa kabel yang saling bertautan, "Hati-hati Dazai-kun." Ucap Kunikida serius.
"Tenang saja, seperti aku tidak biasa menjinakkan bom." Ucap Dazai percaya diri. Gunting ditangan Dazai bergerak memotong salah satu kabel disana.
Bum.
Sebuah ledakan terdengar,
Untungnya Dazai sempat melemparkan bom tersebut ke atas, lewat jendela yang terbuka.
"Apa yang terjadi?" Tanya Fukuzawa keluar dari ruangannya setelah mendengar ledakan tersebut.
"Ketua, aku melaporkan ini sebagai tindakan pengancaman! Aku yakin ini dari port mafia!" Ucap Kunikida tegas.
"Apa port mafia punya anggota baru? Mereka tidak mungkin melakukan hal semacam ini." Ucap Ranpo.
"Positive thinking aja, mungkin penjuallemon port mafia dipecat dan diganti kang paket." Ujar Dazai santai.
"Dazai-kun, apa yang ada di tanganmu itu?" Tanya Yosano dari belakang Fukuzawa.
"Sebuah kartu." Jawab Dazai singkat.
Untuk No Longer Human (Dazai Osamu)
Dari your fansBiar takdir yang mempertemukan kita
"Yang benar saja, dia penggemar beratmu atau ingin membunuhmu?" Tanya Kunikida setelah Atsushi membacakan kartu tersebut.
"Positive thinking aja, mungkin dia ingin membantu malaikat maut mempercepat kematianmu." Ucap Ranpo.
Dazai terlihat tersenyum, sambil sedikit terkekeh yang lama-kelamaan terdengar seperti tawa seorang psikopat gila. ayolah stay waras my husbu
"Ano, Dazai-san. Apa kau baik-baik saja?." Tanya Atsushi khawatir seniornya menjadi gila akibat teror tersebut.
.
."Pelayan yang manis bin cantik, jelita. Aku pesan yang seperti biasanya, seperti biasanya juga, aku bayar saat gajian!" Ucap Dazai pada seorang pelayan cafe saat jam istirahat kantor telah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazai Osamu x Crazy Reader
FanfictionDazai Osamu adalah orang gila. Namun (y/n) lebih gila lagi. Tidak ada hujan, tidak ada badai, seorang gadis keturunan dewa malapetaka dan iblis tiba-tiba datang membawa undangan pesta dansa, menari bersama sang pangeran yang pernah dibenci kebenaran...