"Aku sudah memahami situasinya, lalu kau? Apa yang kau lakukan?" Tanya Dazai sambil menatap (y/n) lekat-lekat.
"Sekarang, aku ikut yang mana, ya?
Fyodor bukan namanya?" Tanya (y/n), Dazai hanya mengangguk.
"Dia menarik, sepertinya aku jatuh cinta padanya." Jawab (y/n) sambil mengeluarkan senyum khasnya, Dazai terdiam tak senang.
"Aku ingin menangkapnya sendiri! Dan menjadikannya babu! Kau boleh datang kalau urusan disini selesai. Kita panen Gray!" Lanjut (y/n) penuh semangat, segera pergi menuju helicopternya .
"Kunikida-kyun! Kira-kira seperti ini markas musuh, baca dokumen ini bersama Chuuya, putuskan mau dihancurkan dengan cara apa bersama, aku pergi bersama (y/n)-chan!" Ucap Dazai sambil memberikan sebuah dokumen segera berlari mengikuti (y/n).
.
."Kau bisa menyelesaikan semuanya dengan mudah, namun kenapa kau memilih menyelesaikannya pelan-pelan?"
"Hah, karena terlalu lama hidup, motoku sekarang adalah 'kalau ada yang susah, kenapa harus yang mudah? Kalau ada orang lain, kenapa harus aku?' lagian aku tidak boleh merusak keseimbangan dunia ini." Jawab (y/n) lirih.
"Hidup terlalu lama ya?"
"(y/n)-chan, kau tertarik dengan Fyodor?" Tanya Dazai menyadarkan (y/n) dari lamunannya.
"Entahlah....., aku sedang mencari pangeran-pangeran tamvan. Mataku lelah, aku akan tidur, kalau sudah sampai bangunkan aku." Jawab (y/n) sambil memejamkan mata.
"Ano, anda tidak makan? Tadi anda baru minum saja." Ucap Gray.
"Tidur bisa memulihkan energiku." Jawab (y/n).
Gray terlihat begitu putus asa, sementara Purple hanya menepuk-nepuk punggung Gray berharap mungkin itu bisa membuatnya sedikit merasa lebih baik.
"Nona, kita akan mendarat." Ucap Purple lirih. (y/n) segera bangun, ia mengikat separuh rambutnya sebelum turun dari helicopter.
Sebuah cafe. Ango, Francis dan Louisa sudah tiba disekitar sana terlebih dahulu, menunggu (y/n) dan Dazai.
"Met sore~, Nangkep tikus sore-sore enak ya!" Ucap (y/n) sambil membuka pintu cafe.
Terlihat jelas mata Fyodor melebar terkejut. Namun ia tersenyum setelahnya.
"Ah, sepertinya aku lupa membuat plot untuk tokoh yang tiba-tiba saja datang ini." Ucap Fyodor tenang. (Y/n) duduk di depan Fyodor,
"Aku mau kari!" Ucap (y/n).
"Tempat ini tidak menjual kari (y/n)-chan!" Ucap Dazai dan Ango bersamaan.
"Aku tau, kok. Minumnya teh hijau sama susu!" Ucap (y/n), Gray segera pergi untuk mencari makanan, sementara Purple memesankan minum yang kebetulan tersedia di daftar menu cafe tersebut.
"Mempersulit hidup, ya, Bun." Ucap Dazai sambil tersenyum kesal.
"Fyodor, kau terlihat tenang. Apakah karena kemampuanmu?" Tanya (y/n) sambil tersenyum senang.
"Aku tidak mengerti mengapa kau senang dengan iblis ini." Ucap Dazai cemburu, ia duduk diantara Fyodor dan (y/n) sementara Ango, Francis dan Louisa memilih duduk di meja lain.
Anggota divisi kemampuan khusus mulai bergerak mengamankan sekitar cafe tidak lupa para pengunjung.
"Purple! Sekalian tolong siapkan minuman dan cemilan untuk Dazai, Ango, Francis dan Louisa. Mau tambah minum Fyodor?" Ucap (y/n).
"Tidak perlu minuman digelasku masih banyak, cemilannya saja." Jawab Fyodor.
"Hmm, ya itu! Setelah membuatkan minuman suruh pegawai cafe pergi." Ucap (y/n). Purple hanya mengangguk tanda mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazai Osamu x Crazy Reader
FanfictionDazai Osamu adalah orang gila. Namun (y/n) lebih gila lagi. Tidak ada hujan, tidak ada badai, seorang gadis keturunan dewa malapetaka dan iblis tiba-tiba datang membawa undangan pesta dansa, menari bersama sang pangeran yang pernah dibenci kebenaran...