06. Berkunjung ii

87 8 54
                                    

Ango berusaha tidak berpapasan dengan mereka segera pergi menjauh, namun entah takdir apa mereka berjumpa di pintu yang sama.

"Akhirnya aku berjumpa dengan seseorang yang memiliki kewarasan." Ucap Kunikida menyapa Ango.

"Kupikir hanya satu lalat yang akan menganggu, rupanya banyak sekali lalat disekitar kekasihku." Ucap Dazai yang sedari tadi mencekik Chuuya.

"Itu karena kekasihmu ini titisan kantong Semar yang memancing banyak serangga, lalu meng-ngap mereka semua." Ucap (y/n) saat membukakan pintu. Mereka semua terkejut melihat (y/n) mode gembel dengan mata panda, rambut acak-acakan plus daster di atas lutut.

"Ano, ini benar kamar (y/n)-chan?" Tanya Dazai tidak yakin. (y/n) mengangguk sambil menguap. Ia melangkah pergi ke taman kecil di sebelah ruang tamu, melanjutkan aktivitas mencucinya. (Rumah (y/n) tu tengah-tengahnya taman, kek RS)

"Katanya orang kaya, tapi mencuci masih manual?" Tanya Chuuya sambil mendekat.

"Tentu saja, pakaianku itu mahal dan tidak bisa dicuci menggunakan mesin cuci." Jawab (y/n) terlihat lelah.

"Kau baik-baik saja (y/n)-chan?" Tanya Ango khawatir.

"Mode babu ya?" Tanya Chuuya.

"Eh, Chuuya?" Suara seseorang yang sangat familiar terdengar, seorang laki-laki berambut hitam muncul seraya menggendong seorang anak kecil, tidak lupa laki-laki dengan Surai oranye di belakangnya.

"Bo-bos?" Panggil Chuuya ketakutan, ia benar-benar lupa akan bosnya itu, bahkan kini ia mendatangi (y/n) untuk menagih winenya.

"Aku sudah mendengar semuanya...." Ucap Mori dengan nada sok dramatis.

"Ah, halo Dazai-kun, Kunikida-kun, Ango-kun." Sapa Mori ramah, mereka bertiga hanya bisa membatu.

"Kakak! pahlawan siap bertarung melawan kegelapan!" Teriak seorang anak kecil yang berada digendongan Mori.

"Hah! Kau butuh seribu tahun lagi untuk mengalahkanku!" Balas (y/n). Anak kecil yang dipanggil Nev itu loncat dari gendongan Mori segera berlari ke arah (y/n). (y/n) mengangkat tubuh kecil adiknya dan memasukkannya ke dalam bak berisi sabun cucian.

"Aaaa.... kakak jahat!" Teriak adiknya, Nev, tidak terima, mencipat-cipratkan air ke (y/n).

"Mana ada penjahat baik?" Tanya (y/n) mengangkat kembali tubuh Nev,

"Mandi sana bareng mama Mori." Ucap (y/n) yang berakhir pukulan dari Dazai.

"Mama?" Tanya Dazai kesal.

"Mori mamanya, Fukuzawa papanya." Jawab (y/n) sambil tersenyum iseng.

"Oh, ada apa Dazai-kun? Kau ada masalah?" Tanya Mori mengambil Nev dari (y/n).

Dazai hanya terdiam.

"Kami mandi dulu~" Ucap Mori riang gembira sambil melangkah pergi bersama Nev.

Akhirnya Chuuya, Kunikida dan Ango (plus Tanizaki yang dari tadi ngawal Mori) dapat bernapas kembali.

"Siapapun kecuali Mori!" Teriak Dazai tidak terima. (y/n) telah menyelesaikan pekerjaan mencucinya, kini beralih ke dapur untuk membuat susu (untuk Nev) dan teh (untuk para tamu) tidak lupa membawakan buah-buahan serta cemilan.

"Mori tahu siapa kau?" Tanya Dazai.

"Tidak, aku hanya sedikit bermain-main dengannya." Jawab (y/n).

"Ano, (y/n)-chan?" Panggil Ango lirih.

"Diam, aku duluan!" Omel Chuuya tidak mau mengalah.

"Mana wine, topi dan skin yang kau janjikan?" Tagih Chuuya.

Dazai Osamu x Crazy ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang