Chapter 14

707 58 2
                                    

Renata membuka kotak putih itu dan mengarahkannya kepada Auvy.

Auvy yang tak menyangka tak bisa berkata apa-apa, ia menutup mulutnya dengan tangannya.

"Selamat ulang tahun Auvy." ucap Renata, tersenyum manis menatap mata Auvy lekat-lekat.

Renata mengambil tangan kecil Auvy, dan mulai memasangkan cincin perak itu di jari manis Auvy.

"Re.." Auvy berkaca-kaca, "Kenapa?"

Renata mengusap tangan kecil itu lembut. "Auvy pernah bilang Auvy gamau nikah, itu artinya ga akan ada orang yang masangin cincin di jari manis Auvy." Renata berhenti sejenak sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya. "Dan aku mau jadi orang itu." ia tersenyum.

Auvy menangis, "Makasih banyak Re, Auvy senang banget, Auvy bersyukur banget punya Re di hidup Auvy." ucapnya sesenggukan.

Renata tersenyum puas, ia mencium punggung tangan Auvy lama.

"Apapun bakal Re lakuin untuk buat Auvy bahagia."

Auvy terdiam sejenak, tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Berarti Re kemarin hujan-hujanan karena ini ya?"

Renata tersenyum kikuk, ia tak bisa mengelak walau ia tahu setelah ini Auvy akan memarahinya.

"Maafin Auvy ya Re, Auvy nyusahin Re terus."

Tak seperti dugaan Renata, Auvy tidak memarahinya, ia malah semakin menangis.

Renata menarik tubuh Kecil Auvy, agar dapat menangis di pelukannya.

"Nggak Vy, Re sama sekali ga pernah merasa Auvy nyusahin Re, Re ngelakuinnya karena Re senang, Re bahagia kalo Auvy bahagia." ucap gadis itu mengusap kepala gadis yang berada dipelukannya.

Auvy balas memeluk tubuh Renata erat-erat, ia tak tahu harus berkata apa lagi, yang ia tahu bahwa sekarang ia sangat bahagia, benar-benar bahagia.

***

Beberapa hari berlalu, dan akhir tahun semakin dekat. Auvy pun sudah mendapatkan panggilan kerja, mereka berdua menghabiskan hari-hari mereka dengan bekerja.

"Re, tahun baru nanti kita pindah yuk." ajak Auvy. Mereka berdua sedang duduk santai di kamar kostnya.

"Auvy mau kita pindah kemana?"

"Auvy pengen kita tinggal di apartemen."

Renata berpikir sejenak, "Oke kalo gitu kita cari-cari dulu yaa." jawab Renata menyetujui ide Auvy.

***

Hari mereka pindah pun tiba, Auvy dan Renata mengemas barang-barangnya. Bersiap untuk pindah ke apartemen.

Malam harinya, setelah merapikan barang-barang, Auvy dan Renata duduk di balkon apartemen baru mereka, memandangi langit malam yang dipenuhi warna-warni kembang api.

"Auvy.." Panggil Renata lembut, pandangan matanya tak bergerak, masih memandangi langit malam.

Auvy yang sedari tadi fokus memperhatikan langit malam itu, kini perhatiannya terbuyar karena panggilan lembut dari Renata, ia menoleh.

"Hmm.. Iya Renata?" gumamnya menatap mata Renata.

"Ga nyangka ya, tahun demi tahun udah kita lewati berdua.."

"Iya Re." Auvy menghela nafas berat, ia tersenyum.

"Kalo Re dikasih kesempatan hidup sekali lagi, Re masih pengen dipertemukan sama Auvy, dan mengulang semua cerita kita." Renata menoleh sembari menarik telapak tangan Auvy, ia mengelus-eluskan telapak tangannya di telapak tangan Auvy yang lebih kecil, berusaha menghangatkannya.

"Auvy juga." ia menarik nafasnya. "Kalaupun nanti di kehidupan selanjutnya kita nggak dipertemukan, Auvy bakal cari Re sampai ke ujung dunia." Gadis itu meremas tangan Renata lembut.

"Re bersyukur banget ada Auvy di hidup Re." ucap gadis itu.

"Apalagi Auvy." Auvy tersenyum lebar. Ia menatap mata Renata lekat-lekat, mendekatkan wajahnya dan kemudian menempelkan bibirnya dibibir Renata.

Renata membalas kecupan itu lembut sembari membelai pipi Auvy dengan kedua tangannya.

Suara ledakan kembang api tak mengusik keduanya, mereka asik dengan dunia mereka berdua, saling berbagi cinta.

***

Vote dan commentnya jangan lupa gais 😘

My Dearest Renata [GxG] -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang