Jika saja jarak mampu kutempuh, mungkin kini aku sudah mengetuk pintumu.
Jika saja jarak mampu kulipat, mungkin kini aku sudah ada dihadapmu.
Jika saja jarak mampu membuatku jemu, mungkin kini tak ada lagi tulisanku yang amat kau senangi.
Mungkin nanti,
aku akan berkunjung kala jarak
telah diizinkan bersahabat denganku.Mungkin nanti,
aku akan melihat kembali senyum hangat itu kala jarak rela mengalah demi pertemuan sekumpulan debu.Mungkin nanti, mungkin pun tidak.
Toh, kita tak benar-benar dipisah jarak
Ada hatiku,
yang masih terus mengukir namamu
terus menerus hingga
air hujan pun tak rela menghancurkan rapatnya ingatan kitaKamu yang selalu bahagia dengan untaian kataku
Aku yang selalu bahagia melihatmu bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Hitam Aksara ✔
PoetryIni adalah relung hati Tersembunyi Terpendam Terdalam, dan mungkin Terhitam Pada bait-bait Aksara, kubisikkan desah kisah tanpa kilah tanpa celah 'Tuk resah yang tak terarah ------------------------------- PUISI INI DIIKUTSERTAKAN PADA EVENT MONTAKS...