Sayup angin mengetuk jendela, membawa kabar darimu untuk atma.
Ranting pohon menghalau nyala, dari rembulan yang enggan melihatku merana.Dari angin kudengar kabar, bahwa kau telah bahagia. Meski tanpaku, tanpanya, senyummu masih ada.
Kusampaikan pada angin,
Bagaimana denganku dan angan yang tersisa? Apakah bahagia akan segera tiba?
Angin berlalu, ranting membisu
Namun bisikan itu menggelitik, kelu; ujarmu,Bahagia tak akan tiba, jika tak dicipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Hitam Aksara ✔
PuisiIni adalah relung hati Tersembunyi Terpendam Terdalam, dan mungkin Terhitam Pada bait-bait Aksara, kubisikkan desah kisah tanpa kilah tanpa celah 'Tuk resah yang tak terarah ------------------------------- PUISI INI DIIKUTSERTAKAN PADA EVENT MONTAKS...