Di hadapan kursi kayu
Aku termangu
Menatap sendu
Langit yang biruKursi kayu itu terdiam
Menatap wajahku nan legam
Tersebab hari yang suram
Tak kuasa kecewa kupendamDi hadapan kursi kayu yang sama
Kau berlalu, pergi begitu lama
Meninggalkan janji dalam atma
Terpatri pada sukmaLalu kursi kayu berbisik
Kau takkan kembali, katanyaNamun, aku tak mau percaya
Itulah awal mula kukecewa
dan terdiam di hadapannya---
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Hitam Aksara ✔
PoetryIni adalah relung hati Tersembunyi Terpendam Terdalam, dan mungkin Terhitam Pada bait-bait Aksara, kubisikkan desah kisah tanpa kilah tanpa celah 'Tuk resah yang tak terarah ------------------------------- PUISI INI DIIKUTSERTAKAN PADA EVENT MONTAKS...