Motivation (sequel Storm)

138 12 0
                                    

Kalo mungkin ada yang inget, sebelum Storm kubagi dua, aku pernah nawarin adegan lanjutannya. Tapi karna ga ada yg jawab jadi gajadi. Tapi kupublish aja ya sekarang, sekalian mau announce sesuatu hehe.

***

Dua bulan kemudian.

"Marilah kita sambut, pemilik kekuatan angin terkuat yang baru!!" Suara dari speaker memenuhi alun-alun kota.

"Maju, Renjun!" Ryujin mendorongku yang masih duduk.

"Sabar, dong!"

Duh, gimana ini. Aku belum siap.

"Renjun, Renjun. Mau nampilin apa?" Tanya Chaeryoung menahanku.

"Ada, deh! Liat aja," Aku mengedipkan sebelah mata.

Jangan salah, aku mengedipkan mata padanya bukan karena suka padanya dan melupakan Ryujin, melainkan karena ia akan menjadi keponakanku dalam beberapa tahun lagi.

Yah, berniat dulu tidak ada salahnya, kan.

Aku kemudian melirik ke arah Beomgyu. Wajahnya masih menampakkan rasa ketidaksukaan. Ingin rasanya kusapa, bilang "Tonton aku, ya!" Tapi kuurungkan. Nanti yang ada dia tambah marah.

Aku sedikit gemetar saat menaiki panggung, tapi untungnya semua masih bisa terkendali. Tepat di tengah panggung, aku menarik napas panjang kemudian mengangkat tanganku. Aku berkonsentrasi.

Perlahan, hawa dingin mulak menusuk tulang dan bunga salju pun turun. Tapi bunga-bunga salju itu tertahan di udara, membentuk doom.

Dalam sekejap, semua penduduk kota sudah tertutup oleh doomku. Awalnya mereka terkejut, tapi setelah aku mengubah doom es ku menjadi sebening kristal, pekikan mereka berganti menjadi tepuk tangan.

(Gini kira² pemandangan dari dalem doom)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gini kira² pemandangan dari dalem doom)

Aku menelan ludah. Tinggal yang terakhir. Aku menarik napas dalam-dalam. Angin mulai berkumpul di sekitar tanganku dan aku menempelkan tanganku di sisi dalam doom.

Angin itu pun menembus doom dan keluar tanpa membuat retakan sedikitpun pada doom, kemudian menerpa sisa-sisa bunga salju, membuatnya semakin banyak dan perlahan menjadi badai salju.

Semua orang, termasuk aku sendiri, menahan napas melihatnya. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya bagiku. Tidak pernah kucoba sebelumnya.

Tapi justru disanalah letak kelebihanku. Sukses pada percobaan pertama. Jadi aku harus yakin.

Beberapa saat aku mengendalikan badai itu, kurasa sudah cukup. Aku mengepalkan tangan, dan badai itu pun perlahan mereda.

Selesai sudah.

***

"Apa yang memotivasi anda untuk menjadi pengendali angin? Padahal sebelumnya jarang ada yang tertarik dengan kekuatan ini," Tanya si pembawa acara.

Aku memandang ke arah Ryujin, Chaeryoung, dan Beomgyu. Dan perlahan, kedua sudut bibirku tertarik ke atas.

"Mereka, para pemilik kekuatan utama terkuat." Jawabku mantap.

"Oh? Bukanlah usia mereka lebih muda daripada anda?"

"Justru karena mereka lebih muda dari saya, jadi saya termotivasi untuk bisa jadi seperti mereka. Lagipula— ada salah satu dari mereka yang selalu menyemangati dan meyakinkan saya atas semua pilihan yang saya ambil. Dia berperan besar dalam adanya saya diatas panggung ini," Ujarku tanpa ragu sambil kembali melihat ke arah para pemilik kekuatan terkuat. Ke arah Ryujin, lebih tepatnya.

Dapat kulihat ia yang tersenyum malu, pipinya memerah.

"Boleh diberi tahu siapa orangnya?"

Oh, tapi tentu saja tidak semudah itu kuberitahu kalau begini ceritanya.

"Saya rasa kalian akan segera mengetahuinya nanti, jadi sepertinya tidak usah." Aku tersenyum.

Si pembawa acara tersebut terlihat salah tingkah karena telah menanyakan hal seperti itu. "Baiklah kalau begitu, kita beri tepuk tangan untuk Renjun, pengendali angin terkuat yang baru!!"

Suara tepuk tangan bergemuruh memenuhi langit kota yang mulai cerah. Secerah hari-hariku kedepan, aku yakin.

Bersama Ryujin, tentunya.

***

_fin_


Hola! Haha, i know part kali ini momen RenRyu nya dikit. Soalnya ini niatnya mau announce, tapi aku gasuka ada part yang cuma khusus announce. Jadi tetep harus ada ceritanya walaupun pendek dan gak jelas.

Aku cuma mau ngabarin, part 'Badai (ft. Lee Felix version)' kuapus dari sini dan kupindahin ke work baru karena dia masuk ke Haera's Universe yang semakin meluas selama aku hiatus :) jadi daripada yang mau baca cerita universe itu versi RenRyu susah nyari² di work ini, aku pisah aja sekalian.

Ini nih work barunya:

Boleh lah yang kangen dan mau baca ulang terus drop voment eheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh lah yang kangen dan mau baca ulang terus drop voment eheh. Karna tbh sayang banget sebenernya ngurangin vote sama komen di work ini gara² 3 part itu diapus (┬┬_┬┬) tapi gapapalah, sudah terlanjur wkwk.

Oiya, work baru itu walaupun cuma tinggal copas tapi aku update tiap dua minggu sekali, biar aku terjadwal aja updatenya. Jadi aslinya yang udah ke publish baru satu episode, tapi di draf kan udah selesai sampe tiga.

Oke deh, gitu aja. See u! Jangan lupa main ke ceritaku yang lain!

_Minerva_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shots Of RenRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang