Nun jauh disana, tepatnya di pelosok sebuah hutan belantara ajaib, terdapat sebuah air terjun bernama air terjun Demetria. Di baliknya, hiduplah seorang peri yang tertutup bernama Ryujin.
Di sekitar air terjun juga terdapat kediaman para peri lain. Setiap peri memiliki kekuatannya masing-masing.
Ryujin sendiri, karena ia tinggal di tempat lembab yaitu di balik air terjun, ia mempunyai kekuatan lumut. Ia bisa mengendalikan pertumbuhan, perkembangbiakan, licin atau kasarnya, dan segala sesuatu tentang lumut.
Sayangnya, ia tidak suka dengan kekuatannya itu. Ia malu. Ia pikir, peri-peri lain akan menjauhinya karena kekuatannya. Ia pikir, lumut itu makhluk menjijikkan. Dan ia mengira, peri lain akan berpikiran seperti itu juga. Itulah sebabnya ia tidak pernah keluar dari tempat tinggalnya.
***
Pagi itu, Ryujin terbangun dengan pikiran yang tidak nyaman. Ia bosan, karena tidak pernah keluar.
Setelah menimang-nimang selama beberapa saat, akhirnya ia pun memutuskan untuk keluar. Ia berpikir, ia lebih tidak akan kuat jika terlalu tertekan karena tidak pernah melihat dunia luar.
Inilah saatnya aku membuka diriku, pikirnya.
Ia pun mengucapkan mantra untuk membuka aliran air terjun yang menghalangi tempat tinggalnya.
Sesampainya di luar...
"Hei, lihat! Itu Ryujin, kan?" Pekik salah satu peri.
"Iya, itu Ryujin! Ayo, kita hampiri!"
Dalam sekejap, Ryujin sempurna dikerumuni peri lain.
" Kamu Ryujin, ya? Kenapa tidak pernah keluar?" Tanya peri mawar, Chaeryoung.
"Kekuatanmu apa? Ayo tunjukkan!" Seru peri melati, Somi.
"Kekuatanku..." Ryujin ragu untuk menjawab. Ia menelan ludah.
"Lumut." Jawabnya lirih.
"Waaah.. Keren! Aku baru tahu ada peri lumut!"
"Kalian.. Tidak jijik padaku?"
"Kenapa jijik?"
"Biasanya kan lumut dianggap menjijikkan," Ryujin menunduk.
"Tidak, tuh. Lumut kan juga tanaman, untuk apa jijik?"
"Benarkah? Kalian tidak jijik padaku?" Ryujin terperangah.
"Tentu! Sekarang ayo, tunjukkan kekuatanmu!"
"Baiklah.." Setelah itu, Ryujin pun menunjukkan kekuatannya berupa lumut yang bisa menghancurkan batu.
"Waaah.. Hebat!" Para peri bersorak dan bertepuk tangan atas apa yang barusan mereka lihat.
Ryujin sangat senang. Ternyata para peri menyukainya.
***
Semakin hari, Ryujin semakin sering keluar dari tempat tinggalnya untuk menunjukkan kekuatannya. Ia menjadi tinggi hati.
"Hei, kalian! Ayo kesini! Aku akan menunjukkan kemampuan lumutku yang baru! Lumut lilitan!" Panggil Ryujin suatu hari.
"Tidak, terima kasih! Kami sudah bosan!" Jawab seorang peri dengan ketus.
Ryujin terkejut.
Ada apa ini? Pikirnya.
Seketika, keterkejutannya berganti dengan kemarahan.
"Kalau kalian jijik padaku, setidaknya bilang dari awal! Tidak usah pura-pura baik!"
Setelah mengatakan itu, Ryujin pun turun ke tanah, dimana para peri bunga tidak bisa melihatnya. Ia menghampiri sebuah batu, kemudian mendudukinya dan mulai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shots Of RenRyu
FanficKumpulan one-shot ship Renjun x Ryujin :) Manips cover by: @peisinoehina ©Minervairin