Happy reading.
>><<
Dalam suasana yang masih berduka atas kematian Vega. Raga akan melakukan pesan terakhir kekasihnya itu untuk membebaskan anak-anak yang berada di dalam gedung tua.
Dengan membawa beberapa rekannya, Raga langsung menuju gedung itu dan mengepungnya dari segala arah.
Ia mengendap-endap masuk sambil mengarahkan senjatanya kedepan. Benar saja, ia melihat segerombolan anak muda yang sedang mabuk dan beberapa di antaranya ada yang sedang memaki-maki anak di bawah umur.
"Jangan bergerak!" teriak Raga sambil mengarahkan senjatanya kearah mereka.
Pemuda yang sudah terdesak itupun langsung mengangkat tangannya. Namun ada salah satu pemuda yang ternyata membawa senjata tajam di saku nya dan diarahkan ke leher anak kecil yang di pegangnya.
"Lo maju ... anak ini mati!" ucapnya penuh ancaman.
Raga dan yang lain berjalan mundur perlahan sambil memikirkan apa yang akan mereka lakukan.
Tiba-tiba saja, dari arah belakang salah satu rekan Raga memukul bahu pemuda itu dengan balok kayu hingga pemuda itu tak lagi sadarkan diri dan melepaskan senjatanya. Pertempuran pun berlangsung ramai ketika sahabat karib dari pemuda yang pingsan itu tidak terima dan mulai menyerang. Anak laki-laki yang tadi berada di tangan sang lawan pun langsung berlari menjauh ketempat yang dirasa lebih aman.
Bugh!
Satu pukulan berhasil mendarat di pipi kiri Raga, laki-laki itu tersungkur di lantai. Namun ia tak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan. Raga kembali bangkit dan memberikan serangan balik berupa pukulan yang mendarat di perut lawan.
Bugh!
Satu demi satu tumbang, para pelaku itu langsung di bawa kedalam mobil untuk menjalankan hukuman atas apa yang telah di perbuatnya.
"Kakak hebat," teriak salah satu anak kecil yang ternyata sejak tadi mengintip dari balik tembok besar di belakangnya.
Anak-anak kecil itu berlari kearah Raga dan mengucapkan terimakasih karena sudah membebaskannya.
"Kalo kakak cantik ada, pasti dia seneng ketemu sama kakak," ucap salah satu anak perempuan.
"Kakak cantik?" tanya Raga.
"Iya, kakak cantik yang sering kesini dan janji untuk bebasin kita."
Degh!
Jantung Raga seketika bekerja lebih cepat dari biasanya, ia merindukan gadis itu. Raga tak menyangka ini akan menimpa dirinya. Hal yang sama sekali tak pernah terlintas dalam pikirannya kini menjadi kenyataan yang harus ia terima bahwa kekasihnya adalah pengedar benda haram yang sejak lama sudah menjadi incaran rekan-rekannya.
"Gue udah lakuin apa yang jadi keinginan terakhir lo," monolognya.
"Satu hal yang perlu lo tau bahwa gue belum siap bahkan gak pernah siap untuk di tinggal sama lo."
***
Raga menatap batu nisan yang mengatas namakan kekasihnya itu. Ia mengusap batu nisannya seolah-olah Vega bisa merasakannya.
"Ve, gue udah bebasin anak-anak di gedung itu."
"Gue harap lo bisa tenang ya."
"Ve, gue sayang sama lo, terlepas lo manusia paling hina sekalipun."
"Lo tetep pacar gue, dan akan selalu jadi milik gue."
***
The end ....
WM Challenge.
#19dayswithlacPublish, 29 May 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Danger [TAMAT]
Fiksi RemajaMenjadi buronan seorang Polisi memang terdengar mengerikan, namun bagaimana jadinya jika menjadi buronan dari seorang laki-laki yang selama ini selalu bersama dengan kita? Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang memilih jalan yang salah un...