8. Saudara

119 30 10
                                    


Setelah Umji memastikan bahwa keempat Eonnienya itu menuju pada Kelas Modeling, Umji segera menuju ke Toilet. Tempat dimana saudara-saudaranya tadi melakukan pembulian terhadap Yuju.

Umji sudah memastikan semuanya pasti dari GPS yang ada di ponsel miliknya dan jaraknya juga sekitar satu gedung dari gedung sekolah ini.

Umji berjalan pelan sambil membawa sebuah Paperbag yang berisi Hodie, handuk, Alat P3K dan celana panjang. Ia baru saja menerima kedua barang itu dari Bodyguardnya, tepatnya dari pintu belakang yang ada ditaman.

"Umji sabar, mereka berfikir ini hal yang benar. Jangan marah pada mereka !" ujar Umji pada dirinya sendiri sambil mengatur nafasnya pelan.

Saat mendekati Toilet, Umji pikir Yuju sudah pergi dari sana, sayup-sayup ia mendengar bunyi pancuran Shower dan seseorang yang menangis disana. Segera Umji melepas jaket dan tas miliknya, lalu masuk dan mencari sumber suara tersebut, dari bilik ke bilik yang lain.

"YAKK PABO ! YUJU PABO !" seru Umji dengan mata berkaca-kaca, kemudian dengan segera Umji mematikan Shower yang tadinya mengguyur deras tubuh Yuju yang terlihat kedinginan itu.

"U-umji ? A-apa mereka sudah pergi ?" tanya Yuju takut.

"Hmm." balas Umji singkat dan membiarkan tangannya yang memegang handuk itu mengeringkan rambut Yuju yang basah.

"Kau bisa melawan mereka, kenapa tidak melakukannya ? Aku seperti ini karena berhutang budi padamu, saat kau menyelamatkanku dari perampok. Jangan merpotkanku lagi !" seru Umji dengan kesal, sedangkan Yuju tersenyum dalam hatinya, walaupun gadis didepannya ini terllihat sombong dan angkuh, tapi Yuju akui bahwa Umji lebih baik daripada saudara-saudaranya yang lain.

Umji terlihat khawatir dengan keadaan Yuju, bagaimanapun ia masih memiliki sisi baik hati dalam dirinya, dan rasa kasihan pada orang yang dulu pernah menyelamatkannya dari bahaya.

Setelah mengeringkan rambut milik Yuju, Umji langsung keluar dan mengambil Paperbag miliknya tadi.

"Ini pakailah ! Sebagai permintaan maafku atas perilaku saudara-saudaraku !" seru Umji langsung menaruhnya paksa diatas pangkuan Yuju.

"Go-gomawo Umji." ujar Yuju gugup.

"Apa ada waktu untuk itu ? Cepat gantilah bajumu !" seru Umji sebal, kemudian ia pergi begitu saja dan membiarkam Yuju sendirian.




*****


Siang ini sesuai dengan rencananya, Jieun menemui Mantan Suaminya itu dikantor, tepat seperti apa yang Suzy katakan padanya.

Walau awalnya terlihat cukup canggung, tetapi keduanya benar-benar bertemu dengan baik. Jangan lupakan Seorang CEO Kim yang hatinya terkenal kejam dan dingin itu, mendadak melunak setelah mendapati kedatangan Jieun, Mantan Istrinya.

"A-apa k-kau benar Jieun-ah ?" tanya Sohyun tak percaya.

"Nee, kau ingat saat 2 bulan setelah menikah, kau memintaku menemuimu. Jika kau tidak percaya, kita bisa melakukan Tes DNA." ujar Jieun lembut, tetap seperti ciri khasnya.

"A-aniya, aku hanya tidak percaya saja. L-lalu dimana dia sekarang ?" tanya Sohyun tidak sabaran, ia sungguh tak percaya bahwa ia memiliki Putri lain hasil hubungannya dengan Jieun dulu.

"Dia sedang dijemput Suzy, Yuju namanya. Aku memberi nama seperti yang pernah kita setujui dulu. Mungkin sebentar lagi ia datang." ujar Jieun meyakinkan Sohyun.


"Jieun-ah, mianhae. A-aku benar-benar minta maaf, aku bukanlah seorang Ayah yang baik. Aku bahkan tak tahu harus berbuat apa selama ini, Ibuku terlalu memaksakan pertunanganku dengan Suzy, hingga Ia meninggal, kehidupan keluargaku tidak kunjung membaik hingga saat ini." ujar Sohyun frustasi.

FOR US [GFRIEND FF by.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang