15.

126 23 8
                                    


Sore hari hingga malam, Yuju menghabiskan waktunya dengan bahagia, ternyata tak hanya dengan Ayahnya saja ia melakukan kegiatan memancing, kejutan istimewanya adalah Kakeknya ikut memancing, Ayah kandung dari Sohyun.

Tentunya Yuju sudah mendapatkan ijin dari Eommanya untuk pergi, dan Eommanya tidak mempermasalahkan hal tersebut, Jieun memang sangat mengerti perihal keinginan Yuju.

Malam ini mereka menghabiskan hasil pancing dengan memakannya ditempat pemancingan, suasana yang berbeda sekaligus indah.

"Yuju-ya, apa ini sangat enak ?" tanya Kakak Yuju.

"Nee Haraboji, ini sangat enak ! Bahkan Yuju baru pertama kalinya memakan ikan seenak ini, hihi." ujar Yuju senang sambil melanjutkan makannya.

Kedua Pria paruh baya itu memandang Yuju dengan perasaan senang dan kagum. Sangat berbeda dengan keenam putri yang tinggal dirumah utama.

Sering kali sang Kakek dulu mengajak mereka memancing, terlihat hanya Umji yang sangat antusias, tetapi saudaranya menghentikannya.

"Appa, Haraboji. Kita akan pulang jam berapa ?" tanya Yuju setelah menyelesaikan makannya, ia takut jika Ibunya khawatir. Walau sebenarnya ia merasa tidak enak dengan Ibunya dan Jian yang pasti akan menunggunya.

"Setelah ini bagaimana ? Mungkin lain kali kita akan menghabiskan waktu bersama." ujar sang Kakek sambil mengusap surai hitam milik Yuju, membuat Yuju merasakan benar bagaimana kasih sayang seorang Kakek. Ia fikir ia tak akan merasakan hal tersebut selama seumur hidupnya.

Kemudian ketiga orang itu pulang dengan membawa hasil pancingan yang sudah makan dan Ikan mentahan yang dapat diolah lagi oleh Jieun.



*****



Malam ini disebuah kamar berukuran besar terdapat seorang gadis yang bergelut dengan pemikiranya sejak sore hari tadi, bahkan ia tak bisa tidur hanya karena memikirkan hal yang kemarin membuatnya sangat penasaran sekaligus bingung.

Dia adalah Eunha, gadis yang berniat tidur setelah pulang dari sekolah, tetapi malah tidak bisa.

"Eunha-yaa !"

"Eoh, Eomma ?" tanya Eunha terkejut ia mulai bangun dari posisinya, karena memang pintu kamarnya tidak dikunci.

"Kau sedang apa ?" tanya Suzy sambil mengusap lembut surai Eunha.

"Aa-Eunha sedang berfikir hehe." jawab Eunha Kikuk.

"Eunha mendekatlah, Eomma ingin berbicara sesuatu." Eunha kemudian mendekat pada Suzy dan berbicara kepadanya.

"Eunha, Eomma minta maaf selama ini Eomma tak pernah berperilaku baik padamu maupun kepada saudara-saudaramu. Eomma melakukan ini, agar Eomma dapat istirahat dengan tenang nantinya."

"Eom-ma, apa yang kau katakan ? Jangan katakan hal itu."


"Aniyaa, kau jalani hidupmu dengan baik yaa. Maaf tanpa ijin dirimu maupun saudaramu, Eomma dan Appa sudah bercerai sejak 3 hari yang lalu." ujar Suzy gugup.

"Eomma Appa bercerai ? T-tapi ada apa ? Kenapa ini terjadi ? Eomma, Eunha bisa bertahan hidup dikeluarga ini, tetapi jika kalian bercerai itu membuat Eunha sangat bersedih, hiks." Suzy memeluk Eunha dan menenangkannya.

"Eomma, dulunya dijodohkan dengan Ayahmu, kami tidak memiliki rasa ketertarikan sama sekali. Hingga sekarang kehidupan yang dijalani juga tidak ada arti apapun. Eunha, jika nanti ada pengganti Eomma disamping Ayahmu, sayangilah dia heum ? Anggap dia seperti Ibumu sendiri, sama dengan saat kau mengenggap Eomma."


"Hiks, Eomma ! Apakah kalian bercerai karena Appa memiliki simpanan ?" tanya Eunha tak habis fikir.

"Aniyaa, Eunha-yaa dengarkan Eomma. Eomma memang sudah lama ingin bercerai, Eomma ingin memiliki hidup lebih bebas lagi. Begitu juga dengan Ayahmu, kau tahu bahwa hanya dirimu dan Sinb lah yang merupakan anak resmi dari keluarga Kim. Eomma tidak melahirkan Sowon, Yerin maupun Umji. Eomma hanya melahirkanmu dan Sinb, sedangkan Sowon dan Yerin adalah anak dari Istri pertama Ayahmu yang terpaksa bercerai karena Nenek. Eunha, Eomma mohon pahamilah ini. Eomma bukan Istri pertama di rumah ini, Eomma hanyalah Istri kedua."

Eunha menitihkan air mata dan menggelengkan kepalanya tidak percaya, kemudian Suzy kembali bercerita kepada Eunha mengenai permasalahan keluarganya.




*****



"Yak, Umji-ah. Apa kau benar-benar tidak tahu ?" tanya Yerin mendesak Umji yang kini sedang memainkan Piano dikamarnya.

"Ada apa dengamu Eonnie ? Aku hanya menemukannya dalam keadana seperti itu. Aku benar-benar tidak berbohong," ujar Umji jujur sambil kembali mengalunkan Melodi dari Piano miliknya.


"Kalau Eonnie ingin tahu, tanyakan saja padanya. Dan lindungilah dia, sepertinya itu ulah Fans Eunha atau Sinb Eonnie. Kau tahu apa yang mereka perbuat disekolah tadi bukan ?" ujar Umji menurut firasatnya.


"Heum, sepertinya begitu. Lagipula kenapa Yuju masih saja menutupi Identitasnya ? Lebih baik ia segera mengubahnya agar tak ada yang berani lagi untuk melawannya." ujar Yerin pada Umji.


"Tak semudah itu Eonnie, aku fikir Yuju melakukannya karena diantara kita berenam belum mengetahui tentang apa yang telah dilalui oleh orangtua kita." ujar Umji pada Yerin.



*****





-  F O R   U S -
By. wyohana406

Kamis, 10 Juni 2021

FOR US [GFRIEND FF by.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang