"Prem" panggil Boun yang setengah sadar dan bangun dari tidur.
Dia meraba raba kasur dengan tangannya namun Prem tidak ada di sisinya membuat dia langsung membuka mata dan melihat sekelilingnya.
"Prem" teriak Boun namun Prem tidak menyahut kemudian Boun turun dari kasur dan mencari Prem ke kamar mandi dan balkon namun Prem sama sekali tidak ia temukan.
Boun keluar dan mengetuk pintu kamar Dave dan Jack untuk menanyakan Prem.
"Anjing" ujar Jack sambil menonjok Boun sampai jatuh tersungkur di kamarnya seusai dia menjelaskan bahwa Prem hilang.
"Gua bilang juga apa! Prem gak aman sama lo! Lo gak becus jagain dia!" Bentak Jack sambil menarik kerah baju yang Boun pakai.
"Kalo sampe dia gak ketemu, Lo harus tanggung jawab Boun!" Tambahnya kemudian mendorong tubuh Boun dan pergi begitu saja.
"Jack! Lo gak seharusnya mukul dia! Tenang, ngomong baik-baik gak usah pake kekerasan!" bentak Dave menghentikan langkah Jack keluar kamar karena tidak terima jika sahabatnya dipukul oleh Jack.
"Itu gak seberapa! Gimana kalo Prem sampe kenapa-napa? Lo bisa jamin hah?! Enggak kan?! Asal lo tau pukulan bisa sembuh dua sampe tiga hari tapi nyawa gak akan pernah balik lagi!" Timpal Jack kemudian Dave tidak bisa berkata apa-apa karena apa yang dikatakan Jack memang benar.
Dave kembali kemudian membantu Boun untuk berdiri. Mereka langsung keluar dari penginapan lalu masuk ke dalam mobil untuk mencari Prem.
"Kenapa lo lengah Boun? Lo udah bisa pastiin kalo orang suruhan paman lo gak ngikutin kita kan?" Tanya Dave yang fokus menyetir.
"Enggak Dave. Orang-orang itu gak ngikutin kita" jawab Boun panik.
Dia takut jika Prem sampai tidak ditemukan dan dia khawatir dengan keadaan Prem. Fikirannya tidak bisa ia kendalikan karena terus saja memikirkan hal yang negatif terhadap Prem.
"Prem" teriak Jack sambil berjalan mencari Prem di sekitar pantai. Dia tidak peduli jiga orang lain memperhatikannya karena yang terpenting dia menemukan Prem.
Boun memang tidak bisa dipercaya untuk menjaga Prem. Dari awal Jack sudah yakin Boun hanya mempermainkan Prem saja dan sekarang hal yang ia takutkanpun terjadi.
"Prem" teriak Jack lagi namun usahanya tidak berhasil. Dia tidak tau lagi harus dengan cara apa dia harus mencari Prem.
Dia terduduk di tepi pantai menunduk dan menangis karena merasa bersalah membiarkan Prem bersama dengan Boun.
"Harus cari kemana lagi Boun?" Tanya Dave ketika mereka berhenti di tepi jalan dan pencariannya tidak membuahkan hasil sama sekali.
"Kita cari Jack dulu, terus kita balik" ujar Boun kemudian Dave mengangguk dan melajukan mobilnya mencari Jack untuk pulang bersama.
"Jack" panggil Dave langsung memeluk Jack dari belakang.
Jack menepis tangan Dave dan membalikkan badan dengan wajah mata yang berkaca kaca.
"Dave, Prem dimana? Gw harus cari dia" tanya Jack sambil memukul dada bidang Dave.
Dave merasa iba kemudian menarik tubuh Jack kepelukannya agar merasa lebih tenang dan meyakinkan Jack bahwa Prem akan segera ditemukan.
Jack menangis tersedu sedu membayangkan Prem yang entah ada dimana ditambah dia takut jika terjadi sesuatu kepada sahabatnya.
"Kita balik ya Jack, nanti kita lapor polisi" ujar Dave namun Jack hanya pasrah kemanapun Dave membawanya.
Jack yang duduk di kursi belakang hanya diam melihat jalanan kota yang ramai. Jack tidak mau duduk di sebelah Dave karena dia masih marah dan belum bisa menerima jika Prem hilang.
Disisi lain, Boun cemas memikirkan Prem dengan sesekali menonjok kemudi mobil karena marah dan merasa bersalah tidak bisa menjaga orang yang sangat ia cintai.
"Prem lo dimana?" Tanya Boun kepada dirinya sendiri.
Dia menyetir dengan kecepatan penuh karena cemas dan ingin segera menemukan Prem. Boun menyuruh Dave dan Jack untuk melaporkan ke polisi sedangkan dia akan terus mencari Prem.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Boyfriend | BounPrem [✓]
Fanfiction[After Boyfriend] "Tolong kembali dengan perasaan yang sama seperti dulu dan buat akhir yang bahagia" -Prem Warut Chawalitrujiwong bxb🌈 Ps : Harap membaca 'BOYFRIEND' terlebih dahulu karena ini kelanjutan dari cerita sebelumnya😉