Sabtu pagi yang cerah menyambut Ayunda yang baru saja keluar dari rumah dengan tangan kiri yang menenteng kandang kucing berwarna biru muda, sudah pasti ada molly didalamnya.
Gadis dengan rambut yang dikepang kesamping, kaos soft pink polos, celana jeans hitam dan sepatu juga berwarna hitam itu mengayunkan kakinya setengah berlari karena sudah ada mobil taxi online yang ia pesan didepan rumahnya.
Ayunda berlari masuk kedalam mobil xenia hitam itu dengan senyum yang tak luntur dari bibir tipisnya. Senyuman yang membuat lengkungan senyum juga terbit di bibir lelaki yang berdiri tak jauh dari sana. Lelaki yang masih memakai baju tidur itu adalah Bisma.
"Gimana bisa gua dapetin posisi orang yang bahkan bisa bikin lo senyum selebar itu tanpa ngelakuin apa-apa Ay, kebahagiaan lo itu ya dia. Dan kebahagiaan gue itu senyum lo," batin Bisma disusul dengan helaan napas panjang.
•••
Ujung mata Mahesa melirik saat ada yang berjalan menuju meja makan saat ia baru mengunyah segigit roti. Melihat sosok itu adalah Ayunda membuat Mahesa tersenyum lembut.
Juna mendongak, bocah 13 tahun itu memutar bola matanya malas karena pasti hari sabtu ini akan sama seperti hari sabtu biasanya. Mahesa dan Ayunda akan bersama seolah dunia hanya milik mereka bersama molly dan lolly. Juna ingin menghilang saja rasanya saat ini.
"Pagi, Eyang." Dengan sopan dan ramah Ayunda menghampiri Eyang Laras kemudian mencium punggung tangan Eyang Laras.
"Pagi, Ay. Kok Mahes nggak jemput kamu? Kamu naik apa kesini?" tanya Eyang Laras dibalas senyuman dari Ayunda.
"Nggak apa-apa Eyang, Ay tadi naik taxi kesini," jawab gadis itu lantas langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Mahesa.
"Sayang udah sarapan?" tanya Mahesa.
"UHUK! UHUKUHUK! HUEK!!!" Ayunda tertawa mendegar Juna yang mulai kesal.
Ayunda mengangguk kecil, "Udah kok, Ay udah sarapan."
"Tolong tuangin air putih dong Ay," ujar Mahesa sengaja menggoda Juna.
"Hm buntung tangan lo?! Buntung iya?!" seloroh Juna dengan dada yang naik turun karena kesal.
"Hm, jomblo ya lo?! Jomblo kan?" balas Mahesa tak mau kalah.
Juna berdehem, ia terdiam mendengar balasan Mahesa. "Enggak, gue nggak jomblo."
"Terus apa Jun kalo bukan jomblo?" tanya Ayunda.
Juna membuang muka, "Cuma nggak punya cewe aja," ucapnya lirih.
•••
"Lolly, hai baby good morning!" Ayunda menggendong lolly sedangkan Mahesa sedang rebahan dikasur bersama molly.
Mereka berempat saat ini ada di kamar Mahesa yang langsung terhubung ke kolam renang di rumah ini. Mahesa sengaja diberikan kamar yang ada di lantai bawah karena jika harus naik turun tangga terus menerus itu tidak baik bagi jantungnya yang sering bermasalah.
"Kok lolly kayak makin gendut sih? Atau cuma perasaan Ay aja?" Ayunda melirik Mahesa yang sedang bermain game.
Mahesa mendengus, ia marah jika teringat kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESAYUNDA
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] "Seutas tali rasa yang tertutup kabut dusta" ••• Mahesa Dwigarjaya yang statusnya adalah kekasih dari seorang gadis yang juga adik kelasnya bernama Ayunda Aswananta itu membuat geger satu sekolah setelah dirinya menyataka...