Mahesa meletakan gelasnya diatas nakas. Setelah meminum obat, baru dirinya boleh tidur. Mahesa merebahkan tubuhnya dengan nyaman diatas pulau kapuk miliknya. Matanya terpejam namun angannya terbang melayang entah kemana, menerawang ke masa lalu dimana ia masih mengejar Ayunda.
"Nggak akan pernah gue lepasin lo Ay," gumamnya.
"Kecuali kalau terpaksa demi kebaikan lo," lanjutnya dengan suara yang melirih.
•••
"Abang! Nonton drakor kuy!" teriak Ayunda dari dalam kamarnya.
ceklek!
"Ogah!" balas Galih lalu menggoyangkan pantatnya mengejek Ayunda.
"Dih dipikir seksoy apa tuh bokong, tepos gitu," decih Ayunda meledek.
"Durhaka! Orang body Abang udah kayak gitar spanyol gini, nggak liat?" balas Galih setelah menutup pintu kamar Ayunda.
"Mana ada gitar spanyol gitu bentukannya, body kayak karpet aladdin aja dibangga-banggain, cih!" Ayunda mencibir dengan suara pelan.
"Tapi Bang Galih punya roti sobek, jadi ya boleh lah body-nya," timpal Ayunda.
Ayunda membuka laptop yang Mahesa berikan sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-16 tahun dua bulan lalu. Ia mulai meluncur kedalam dunia drama korea yang sangat ia gemari akhir-akhir ini. Saat ia melihat sudah ada episode terbaru dari drama korea on going yang ia tonton, Ayunda bersorak dan langsung mematikan lampu kamarnya digantikan dengan lampu tidur.
"Kalo modelan fuckboy-nya kayak Mas Song Kang, Ay rela kok cuma dijadiin pelampiasan, atau ditinggal pas selesai ciuman Ay juga rela, serius!" kata Ayunda saat dramanya mulai.
"Kira-kira Mbak Han So Hee ketagihan sama bibirnya Mas Song Kang nggak ya? Kira-kira bibirnya rasanya gimana ya? Rasanya ciuman bibir itu gimana sih? Manis kah?" Gadis itu terus bergumam.
Ayunda menoleh kearah nakasnya, terdapat bingkai foto kecil yang berisi fotonya dan Mahesa saat acara graduation Mahesa 2 tahun lalu. "Kalo Ay nyoba sama Kak Mahes, boleh kah?"
•••
Langkah tergesa itu datang dari Sella. Pagi buta ketika sekolah masih sepi senyap Sella datang, masuk kedalam kelas dan berjalan kearah meja Ayunda. Ditaruhnya bangkai anak kucing didalam laci meja Ayunda, dan yang lebih tidak masuk akalnya adalah Sella memenggal kepala kucing itu kemudian menaruhnya diatas meja Ayunda.
"Kalo diajak temenan nggak mau, ya terpaksa gue pake cara ini. Lo nggak boleh tenang selama lo sekolah disini," desis Sella dengan senyum miring dari bibir tipisnya.
"Nyakitin mental lo, baru nyakitin raga lo, dan terakhir ngerebut Mahesa dari lo. Cewek kumuh kayak lo nggak pantes dapet pewaris utama kayak Mahesa, cuma yang satu kasta yang pantes ada disamping Mahesa." Sella berkata dengan tangan yang mengepal kuat.
Mungkin benar apa kata orang bahwa uang bisa melakukan segalanya. Buktinya saat ini Sella melakukan semuanya dan terekam jelas oleh CCTV namun Sella tidak khawatir karena uangnya sudah membungkam petugas CCTV. Gadis itu keluar dari kelas dengan tenang dan berlagak seolah tak terjadi apa-apa.
Berselang 15 menit, sekolah mulai ramai karena murid-murid berdatangan. Bisma dengan motor harley-nya pun datang tak lama setelah itu, disusul mobil ferarri putih milik Niko dan ferarri hitam milik Mahesa yang turut memasuki area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESAYUNDA
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] "Seutas tali rasa yang tertutup kabut dusta" ••• Mahesa Dwigarjaya yang statusnya adalah kekasih dari seorang gadis yang juga adik kelasnya bernama Ayunda Aswananta itu membuat geger satu sekolah setelah dirinya menyataka...