DEAN |02

6.4K 545 47
                                    


Happy Reading!

"Cowok lo Put?" Tanya seorang laki-laki yang baru saja menghampiri Putri dan duduk di kursi depan sambil menikmati kopi. Reno namanya, laki-laki itu adalah salah satu penghuni kamar kost di lantai atas. Anak rantau yang sedang berkuliah di daerah sini.

"Temen bang." Saut Putri sambil melepas sepatunya.

Reno mengernyit, "masih percaya aja jaman sekarang ada cowok sama cewek temenan."

"Buktinya ada Bang. Kita temenan." Saut Putri tak acuh. Gadis itu sebenarnya kurang akrab dengan Reno. Mereka bertemu mungkin hanya sekedar basa-basi saja.

"Yeeh, gue yakin 101 persen diantara kalian ada yang nyimpen perasaan." Ujar Reno sambil menyeruput kopinya.

Putri terdiam, memang iya. Tapi dirinya tidak terlalu memperlihatkannya secara gamblang.

"Taulah Bang! Gue masuk dulu bye!" Ujar Putri sebelum gadis itu masuk kedalam kost sambil membawa sepatunya.

"Di dapur lantai 2 ada seblak, kalau mau ambil aja Put!" Teriak Reno.

Putri mengacungkan jempolnya sambil terus berjalan menuju kamarnya. Sekedar informasi, kamar Putri berada di lantai 1 dan lantai satu penghuninya memang dikhususkan untuk perempuan. Lantai 2 untuk laki-laki dan lantai 3 kost untuk keluarga.

Setelah sampai di kamarnya, Putri langsung mengganti seragamnya dengan kaos oblong dan juga celana pendek selutut.

Kemudian gadis itu memutuskan untuk naik ke lantai 2. Mengambil seblak yang dimaksud Reno. Sebelum naik, Putri mengambil piring dan sendok di dapur lantai 1.

"Baru pulang Put?" Tanya seorang laki-laki berpakaian rapi seperti hendak berpergian. Namanya Boby, anak kuliahan juga.

"Yoi, mau kemana Bang?" Tanya Putri.

"Ke kampus lah. Lo mau nyamper siapa kok naik?" Tanya Boby.

"Ngambil seblak." Saut Putri.

Laki-laki itu mengangguk, "yaudha sono gih. Sebelum di embat Kalisha."

Putri kembali berjalan menuju lantai 2, di lantai 2 memang auranya agak gelap. Mungkin karena kebanyakan yang menghuninya kaum laki-laki? Bahkan Putri dapat mencium aroma rokok yang semerbak.

Sesampainya di dapur, Putri dibuat melongo dengan keadaan dapur yang super-super berantakan! Piring kotor dimana-mana. Bungkus makanan instan tersebar dan juga tempat sampah yang penuh.

"Gilak anjir! Jorok bener dah." Guman Putri.

Gadis itu tak menggubris kekotoran yang ada di depan matanya. Tujuannya hanya satu, yaitu mencari seblak. Setelah menemukan seblak yang ia cari, gadis itu langsung turun kebawah.

Untung saja di pertengahan jalan ia tidak bertemu dengan penghuni kost lain. Karena tidak semua penghuni kost laki-laki itu waras, kebanyakan dari mereka memang sedikit 'gila'. Alias suka menggoda dengan kalimat-kalimat tak senonoh. Meski sudah kebal, namun tetap saja Putri tidak menyukainya.

"Bener-bener anjing ya lo! Berani banget lo nyelingkuhin gue?!"

Terdengar suara teriakan di luar kost. Sepertinya ada pergulatan panas diluar. Merasa kepo, akhirnya Putri buru-buru meletakkan seblaknya di dalam kamar. Lalu keluar untuk melihat keadaan yang terjadi diluar.

Putri melongo, ternyata yang kepo bukan hanya dirinya. Ada beberapa orang yang juga mengintip. Terutama laki-laki.

"Lah ada apaan nih?" Tanya Putri pada salah satu diantara mereka.

DEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang