DEAN |06

5.7K 465 27
                                    

Happy reading guyss!!!


Saat ini Putri dan Dean sedang berada di pusat perbelanjaan. Sedari tadi Dean hanya mengikuti Putri yang keliling mengitari toko mencari bahan-bahan dapur.

Terkadang Dean merasa kesal. Bagaimana tidak? Putri berjalan kesana-kemari dengan leluasa sedangkan dirinya membawa begitu banyak belanjaan. Ingin mengumpat rasanya.

"Nah Dean lo suka minum teh atau kopi?" Tanya Putri
tangannya sibuk memilih-milih susu.

Bukannya tadi bertanya suka minum teh atau kopi? Kenapa sekarang malah memilih susu?

Gadis itu kini terlihat sibuk sendiri saat ini. Kadang alisnya menukik atau bibirnya mengerucut membaca informasi produk yang sedang dipilihnya.

"Gue suka minum air putih." Saut Dean tampak acuh.

"Yaudah gue pilih susu rasa coklat ya." Saut Putri lalu meletakkan susu yang di pilihnya ke dalam keranjang yang di bawa Dean.

Gadis dengan gaun selutut itu masih sibuk kesana kemari memilih camilan. Padahal belanjaannya sudah banyak bahkan troli yang ia bawa sudah penuh. Belum lagi tambahan keranjang jinjing yang bawa, kerangjang itu juga hampir penuh.  Dean merasa sedikit menyesal karena mengajak Putri pergi bersamanya. Ternyata perempuan sama saja kalau soal belanja. Sangat banyak! Ia jadi kesusahan membawanya.

"Selesai yuk kita cus ke kasir." Ujar Putri setelah meletakkan 5 jajanan ringan berukuran besar ke keranjang. Setelah itu pergi menuju ke kasir di ikuti Dean dibelakangnya.

Sesampainya di kasir Dean langsung meletakkan keranjangnya dimeja kasir. Dan juga mengeluarkan semua belanjaannya yang ada di troli.

"Ada tambahan lagi Kak?"

Nambah lagi? Yang benar saja. Tangan Dean sudah tremor membawa belanjaan sebanyak itu.

"Gak." Saut Dean datar sedangkan Putri saat ini berjalan ke arahnya membawa 4 kotak es cream. Dean tertegun sejenak namun setelah itu dirinya menetralkan eskpresinya.

"Tambah ini ya mbak hehe." Ujar Putri nyengir.

"Totalnya 5 juta sembilan ratus duapuluh tiga ribu rupiah."

Tiba-tiba tubuh Putri menegang lalu menoleh ke arah Dean yang masih mempertahankan tampang datarnya. Setelah itu memberikan kartu ATM nya. Setelah menggesek kartunya pegawai itu langsung mengembalikannya ke Dean.

"Terimakasih telah berbelanja di toko kami." Ujar pegawai itu sambil memberikan 3 kantong kresek berukuran besar. 2 kantong kresek di bawa oleh Dean dan 1 kantong kresek di bawa Putri.

Mereka berjalan menuju mobil. Setelah sampai di mobil Dean memasukkan belanjaannya ke dalam bagasi mobil.

Putri duduk di dalam mobil sambil menggigit kukunya. Apakah dirinya terlalu tidak tahu diri sehingga menghabiskan uang Dean sebanyak itu?

Tak lama kemudian Dean masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya kembali, setelah itu laki-laki itu  memakai seatbeltnya. Netranya menatap Putri yang sedang memalingkan wajah ke arah jalanan.

"Kenapa lo?" Tanya Dean sambil menyalakan mobilnya.

"H—ha? Gapapa hehe." Saut Putri mencoba menutupi kegelisahannya.

Dean mengangguk lalu kembali mengendarai mobilnya dengan santai. Di dalam mobil hanya tercipta kesunyian. Putri yang sedang dilanda rasa bersalah karena telah melakukan pemborosan. Sedangkan Dean hanya menunjukkan raut datar nya.

DEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang