Happy Reading!!
•
•
•
Hari ini adalah hari Minggu, dimana seharusnya Putri bermalas-malasan alias tidur sampai siang karena libur sekolah. Semalam ia pulang terlambat, ditambah lagi kekesalannya karena Dean tidak menjemput membuat ia ingin hibernasi kali ini.
Gadis itu kembali terlelap nyenyak di balik selimut tebalnya setelah sholat subuh. Suasana pagi ini sangat dingin, diluar masih lumayan gelap. Penghuni kost lain pun mungkin masih tidur. Kebanyakan dari mereka saat hari Minggu memang bermalas-malasan. Ada juga yang menetapkan Minggu produktif untuk bersih-bersih kamar kost.
Putri masih nyaman dengan mimpinya, sebelum ketukan pintu membangunkan tidurnya.
Tok tok tok
"Putt! Temen lo nih!" Teriakan itu milik tetangga kamar kost Putri. Kalisha namanya, biasanya memang gadis itu lebih dulu bangun.
Putri membuka selimutnya lalu berdiri menghampiri pintu dan membukanya. Terlihat Kalisha yang sedang menunggunya.
"Siapa?" Tanya Putri sambil menguap pelan.
Kalisha mendengus, "minimal tutup mulut kek njir."
"Temen lo yang cowok itu ada di depan noh." Tunjuk Kalisha kearah pintu depan. Gadis itu mengamati Putri dari atas hingga bawah.
Ia yakin 100% kalau keduanya sedang ada masalah dalam pertemanan. Sebenarnya ini kerap terjadi sebelumnya. Jadi ia sudah lumayan terbiasa.
"Ngapain dih." Saut Putri tak acuh.
Kalisha mengangkat bahunya acuh, "kagak tau. Urusan kalian berdua kan. Sana samperin." Ujar Kalisha.
Putri berdecak, "gue mandi dulu dah." Sautnya pada akhirnya.
"Kalau ada masalah tuh selesaiin. Kayak bocah tau gak lo pada!" Cibir Kalisha. Gadis itu kemudian berlalu, kembali ke kamar nya untuk memakan bubur yang di belinya tadi.
Putri mendengus, gadis itu kembali masuk ke kamarnya untuk mandi. Biarlah Dean menunggu lama, siapa suruh kesini pagi-pagi begini.
Setelah selesai mandi Putri langsung menuju ke depan kostnya. Terlihat Dean yang duduk sambil memainkan kantung kresek yang ia yakini adalah bubur. Laki-laki dengan kaos abu-abu itu nampak sedikit murung?
"Ngapain lo? Masih pagi buta begini dah nangkring aja disini." Ujar Putri judes tanpa memikirkan wajah murung milik Dean. Ia masih sebal dengan Dean karena semalam tidak menjemputnya.
Dean tersenyum melihat Putri sepertinya sedang marah padanya, "buat lo." Ujarnya sambil mengangkat kresek yang di bawanya yang berisi bubur tadi.
"Gue gak nerima sogokan dalam bentuk apapun." Ujar Putri sambil memalingkan wajah. Dikira apaan coba, sogokan kok bubur!
Dean menghela nafasnya. Benar ini salahnya. Jadi dirinya harus menjelaskan kepada Putri, alasannya mengapa kemarin tidak menjemput Putri.
Dean menatap Putri yang sedari tadi menampilkan wajah cemberut dan jutek. Tapi, entak sejak kapan wajah itu terlihat lucu dimatanya?
Dean mengerjap pelan, "Gue minta maaf okei? Nanti gue jelasin. Sekarang makan dulu buburnya." Ujar Dean dengan nada lembut tak seperti biasanya.
Aturan pertama, jika ingin mendapatkan maaf dari Putri maka bersikap lembutlah pada gadis itu.
"Hm." Mau bagaimanapun juga, hati Putri itu selembut sutra. Di lembutin aja luluh. Dahlah memang agak murahan hatinya itu. Ya bagaimana lagi, ini semua berkaitan dengan Dean. Laki-laki yang ia sukai dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAN
Teen FictionJudul Awal :Not Just Friend ->Best boyfie Friend --> Dean (FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) 《Sebuah cerita persahabatan yang melibatkan perasaan》 "Jika kita memang ditakdirkan semesta untuk bersama, lantas seberapa lama aku harus menunggu penantian itu tiba...