Happy Reading!!!
•
•
•
Pagi ini Putri sudah siap dengan seragamnya. Kali ini dirinya menunggu Dean yang katanya tadi ingin membeli bubur terlebih dahulu. Sudah 15 menit berlalu tapi batang hidung Dean tidak muncul juga.
Sebenarnya kemanakah laki-laki itu membeli bubur?
Tin tinn tinn
Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Putri memasang wajah kesal saat Dean tiba di hadapannya.
"Lo beli bubur dimana sih lama amat!" Ketus Putri langsung memakai helm yang disodorkan Dean dan langsung menaiki motor milik Dean.
"Di deket taman." Saut Dean seperti biasa dengan nada tak acuh.
"Ya terus mana sekarang buburnya?" Tanya Putri. Gadis itu celingukan mencari bubur yang membuat ia menunggu lama.
"Gue kasih ke Linda." Saut Dean datar yang membuat hati Putri retak-retak. Ia kira Dean membeli bubur untuk dirinya. Sepertinya Putri terlalu berharap. Memang ya jangan terlalu berharap kalau tidak ingin terpatahkan.
Dean menyalakan motornya lalu mengendarai dengan santai membelah jalanan kota di pagi hari ini. Sedangkan Putri menatap ke samping melihat motor dan mobil lain yang berlalu lalang. Entah mengapa moodnya hancur di pagi hari seperti ini. Ditambah lagi ia sedang datang bulan membuat moodnya kian memburuk.
Beberapa menit telah berlalu dan pada akhirnya motor Dean telah sampai di parkiran sekolah. Putri pun langsung turun dari motor Dean tak lupa melepaskan helmnya dan ia berikan pada Dean.
"Makasih." Ujar Putri lalu berlalu dari hadapan Dean.
Dean mengernyitkan dahinya bingung. Namun, setelah itu bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis bahkan sangat tipis.
'Cemburu ternyata' batin Dean.
Sesampainya di kelas Putri menenggelamkan wajahnya di meja sambil menunggu guru mata pelajaran datang.
Dean yang baru saja sampai langsung duduk di kursi samping Putri. Tangan kekarnya mengelus rambut Putri yang lembut. Merasa terganggu Putri mendongak. Dilihatnya Dean yang fokus menatapnya.
"Kenapa hm?" Tanya Dean dengan suara beratnya. Laki-laki itu menatap lekat kearah Putri. Tangan kekarnya masih setia mengelus rambut Putri yang terasa lembut.
Putri hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Gadis itu merasa tidak mood untuk sekedar berbicara.
Dean tersenyum tipis bahkan sangat tipis. Tak lama kemudian guru mata pelajaran pun datang dan memulai pembelajaran.
Putri masih diam tidak mau berbicara dengan Dean saat pelajaran berlangsung. Biasanya gadis itu akan bertanya soal pelajaran yang tidak dimengertinya pada Dean.
Namun, saat ini seolah gadis itu tidak mempedulikan keberadaan Dean di sampingnya. Dean hanya tersenyum tipis melihat tingkah Putri. Jujur, ia sangat tahu mengapa gadis itu bertingkah seperti ini.
Pada akhirnya mereka berdiam-diaman selama pelajaran. Memperhatikan guru yang sedang mengajar, dan mereka juga mengerjakan tugas sendiri-sendiri tanpa diskusi seperti biasanya.
Bahkan Lina, Jaden dan juga Dewa merasa terheran-heran dengan dua anak manusia yang biasanya bagaikan lem dan perangko itu berdiam-diaman.
Tak terasa pelajaran pun telah selesai. Saat nya waktu istirahat. Banyak siswa dan siswi yang lebih memilih keluar kelas untuk pergi ke kantin.
Ada juga yang memakan bekal mereka di koridor depan kelas. Dan ada juga yang memakan bekal di kelas. Seperti Putri saat ini.
Gadis itu kini sedang mengeluarkan bekal yang dia buat di kost tadi. Pagi tadi ia merecoki Kalisha yang sedang memasak di dapur alhasil ia juga ikut memasak dan berakhir masakannya ia bawa ke sekolah sebagai bekal makan.
"Ga ke kantin?" Tanya Dean. Laki-laki itu mendekat menatap Putri yang sedang sibuk dengan bekal makannnya.
"Engga, gue bawa bekal." Saut Putri tanpa menatap Dean.
Wajah Dean mendekat ke arah Putri. Putri yang membuka bekal nasinya pun terlonjak lalu sedikit menjauh. Namun Dean semakin mendekat ke arahnya. Bahkan saat ini nafas Dean sudah menerpa wajahnya.
"Linda ponakan gue." Bisik Dean lalu menjauhkan wajahnya.
"Y—ya terus kenapa?" Tanya Putri sedikit gugup.
"Jangan cemburu." Ujar Dean sambil mengacak rambut Putri lalu berdiri meninggalkan Putri menuju kantin.
Sedangkan Putri mematung di tempat. Jadi? Putri ketahuan cemburu? Siapapun tolong tenggelamkan Putri sekarang juga.
'Mleyot gue'batin Putri meringis.
***
Seperti yang di bicarakan kemarin Putri saat ini sudah berada di apartemen milik Dean. Tentu saja ucapan Dean bukan main-main.
Bahkan ia belum sempat berpamitan dengan Kalisha. Mungkin kapan-kapan ia akan menemui Kalisha. Atau kalau tidak ia akan menelpon gadis itu.
Putri menghela napas lalu menaruh kopernya di kamar sebelah. Putri merebahkan dirinya di kasur yang lumayan besar.
Apartemen Devan memiliki 2 kamar tidur yang cukup luas. Masing-masing memiliki toilet dan walk in closet. Memiliki dapur yang cukup luas lengkap. Ruang tamu,ruang makan, ruang bersantai bahkan ada kolam renang. Apartemen Dean bukan apartemen biasa, bisa dibilang ini adalah apartemen mewah.
Putri memejamkan matanya sambil menikmati nyamannya rebahan di kasur mewah. Gadis itu membuka dua kancing bajunya dari atas karena merasa gerah.
Rambunya ia ikat asal-asalan membuat anakan rambut jatuh mengenai wajanya. Hari ini memang panas sekali.
Ceklek
"Mandi ikut gue beli bahan dapur." Ujar Dean yang baru saja membuka pintu kamar Putri.
Putri terkesiap lalu beranjak dari kasur dan membenarkan rambutnya yang acak-acakkan tak lupa mengancingkan kedua kancing bajunya yang sempat ia lepas.
Sedangkan Dean menatap Putri dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Ketuk dulu kek kalau masuk! Kalau gue lagi ganti baju gimana?!" Sewot Putri.
Dean mengangkat satu alisnya. Lalu kemudian tersenyum miring. Sungguh wajah laki-laki itu saat ini terlihat tengil tak seperti biasanya.
"Rejeki." Ujar Dean lalu keluar dari kamar Putri sambil menutup pintu.
Putri masih diam mencerna apa yang baru saja Dean ucapkan. Namun setelah itu dirinya tersadar.
"DEAN KAMPRET ANJIR!!" Teriak Putri sambil melempar bantal ke arah pintu.
Sungguh respon yang sangat lambat.
•
•
•
Vote anda comment!
Tencu♡
Ada typo kasi tau yawwww♡♡♡
Maaf cmn dikit, aku lagi ovt parah akhir2 ini..
Huhu..
Gaiss sumpaa ini aku ingetnya udah ku up wktu itu huhu..ternyata belummm hikssss maafNew version : 17 Oktober 2023
Salam hangat,
Shiyyaxey
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAN
Teen FictionJudul Awal :Not Just Friend ->Best boyfie Friend --> Dean (FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) 《Sebuah cerita persahabatan yang melibatkan perasaan》 "Jika kita memang ditakdirkan semesta untuk bersama, lantas seberapa lama aku harus menunggu penantian itu tiba...