𝐌𝐞𝐭𝐞𝐨𝐫 𝐆𝐚𝐫𝐝𝐞𝐧

876 191 18
                                    

Sorry for typo


Lisa memandangi motornya sambil tersenyum mengingat kejadian di kelas musik tadi. Ia membuka jok motornya berniat untuk memasukkan beberapa buku yang ia bawa

Tetapi niatnya itu terhenti kala dua orang menggunakan pakaian serba hitam datang menarik kedua tangannya

" nona lisa, tolong ikut bersama kami "

" EH-EH KALIAN SIAPAA, MAU APA! "

" TOLONG!!! "

" tahan dia "

" AAA TOLONGGG "

" udah diem "

" TOLONGG "

mobil kedua orang tersebut melaju kencang membawa lisa pergi dari parkiran sepedah motor kampus

.
.
.

" warna kulitnya lumayan bagus- "

" -Tapi harus sedikit dikencangin "

" pinggangnya agak besar. Kita pake resonator "

" ini tangannya juga agak besar, kita kasih pijatan aja "

Lisa membuka matanya lebar.

Bola mata miliknya berputar melihat beberapa orang yang sedang membawanya. Tanpa ia sadari sekarang dia sedang tiduran di kasur trepes yang bawahnya di beri roda agar bisa berjalan

" yap, kita kasih pijatan alga aja "

Lisa melirik ke salah satu pekerja perempuan tersebut

" kalian siapa? "

" jangan gerak, kita bakal ubah kamu jadi makin cantik " jawab salah satu dari mereka

" KALIAN SIAPA, GUE MAU PULANG "

lisa memberontak. Dengan cepat empat pekerja tersebut menahan tubuh lisa agar kembali diam

" HEH JANGAN TARIK BAJU GUE! "

" ADUHH, KENAPA MALAH GANTI NARIK RAMBUT GUE "

*****

" silahkan " ucap seorang asisten laki-laki membawa lisa ke sebuah ruangan

" tolong tunggu sebentar " ucapnya sebelum meninggalkan lisa sendirian di ruangan tersebut

Lisa berjalan memasuki ruangan tersebut, ia menoleh ke arah kaca cermin besar dan melihat dirinya di pantulan cermin tersebut

Pekerja tadi telah mengubah dirinya banyak, mulai dari baju dan celana biasa sekarang menjadi dress pendek berwarna hitam dengan tinggi di atas lutut

Jujur saja lisa sedikit merasa kurang nyaman dengan pakaian yang ia pakai sekarang

" gimana? Puas ngga sama perubahan lu sekarang "

Lisa menoleh ke arah sumber suara yang baru saja bertanya ke dirinya

" ngapain lu disini "

" ini rumah gueee " jawab jeno

" rumah lu? Di rumah lu ada salon kecantikan juga? "

Jeno tersenyum miring seperti sedang meremehkan lisa yang sedang berada du sana

" ini gaya hidup masyarakat kelas atas... rakyat jelata mana tau "

" tapi gue ngerti. Cewe biasa kek lu bakal cerah kalo dirawat baik-baik "

Lisa melihat ke arah dirinya sendiri
"Terus? Sekarang mau lu apa? " tanyanya

" gue pengen-

Jeno diam sebentar memikirkan ucapan apa yang harus dia lontarkan

-Ngasih elu kesempatan buat bareng gue " lanjutnya

" bareng elu? " ulang lisa

" kalo di sekolah lu bakal jadi milik gue dan jalannya harus di belakang gue"

" Tapi sama ae kalo gada orang lu bisa jalan di samping gue "

" giamana.. lu pasti seneng kan " ucap jeno sambil tersenyum

Lisa menganggukan-anggukan kepalanya ke bawah dan ke atas

" ya, gue seneng banget--SOALNYA PUKULAN GUE KEMAREN BIKIN LU JADI IDIOT! "

" stop kaya gini! Lu pikir gue bakal seneng hah?! " ucap lisa

" kenapa ga seneng? Gue bisa kasih elu
1M perbulan " jawab jeno

" gue juga bisa kasih elu kartu platinum yang bisa lu gunain tanpa batas " 

" supir gue bisa bawa elu kemana ae, pakar kecantikan bakal sentiasa ngelayanin elu "

" gue bisa beri elu kehidupan yang mewah "

" engga ada hal di dunia ini yang ngga bisa dibeli pakai uang "

" asalkan gue seneng, gue bisa beliin menara eiffel buat elu lis "

" lagi pula, cowo bersize kaya gue juga yang terbaik buat elu "

Lisa mencopot sepatu miliknya lalu melemparnya kek arah jeno yang sedang mengoceh

" eiy " ucap jeno menghindar dari lemparan sepatu lisa

" HEH BABI! YANG BENER ITU SENSE BUKAN SIZE " ucap lisa

" dahlah balikin baju gue, gue mau pulang "

"maksud lu? " tanya jeno

" maksud gue? JANGAN ANGGEP GUE SEBAGAI MAINAN! "

" LU PENGEN BELI GUE KAYA LU BELI BARANG-BARANG "

" dengerin baik-baik ya jen! GUE GABISA DIBELI PAKE UANG SEBANYAK APAPUN ITU! "

" heh! Banyak cewe yang ngincar gue. Tapi elu--lu malah nolak gue?! " ucap jeno sambil menunjuk dirinya sendiri

" yaudah kalo gitu cari ae tuh cewe, gue bukan cewe yang kek mereka "

" oh ya! Biar gue ulangin lagi. gue gabisa dibeli pake uang sebanyak apapun itu! "

Lisa melempar sebelah sepatunya lagi lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut

" MINGGIR! "

Teriak lisa kala asisten jeno berdiri tepat di balik pintu keluar


































𝐌𝐞𝐭𝐞𝐨𝐫 𝐆𝐚𝐫𝐝𝐞𝐧 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang