Hari ke 8 : Zero Degree

836 189 53
                                    

Attetion please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Semua kembali normal seperti biasanya, semua murid tak lagi menatap sinis Jaemin mereka menatap iba Jaemin, Jaemin mendudukan dirinya kembali di kursinya, Jaemin kembali seperti semula dengan senyumnya yang khas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua kembali normal seperti biasanya, semua murid tak lagi menatap sinis Jaemin mereka menatap iba Jaemin, Jaemin mendudukan dirinya kembali di kursinya, Jaemin kembali seperti semula dengan senyumnya yang khas.

" Kau sudah lebih baik?" Tanya Mark.

" Ya, aku baik." jawab Jaemin singkat.

Hari ini seperti sekolah pada biasanya tak ada yang aneh padahal seminggu yang lalu baru saja terjadi insiden, selama dikantinpun seperti biasanya.

" Makanlah Jaem, kau tak pernah makan." ucap Haechan, Jaemin menaikan sebelah alisnya ia sedang memakan permen karet dan membuat gelembung.

" aku tak akan pernah memakannya." Jawab Jaemin.

" Kenapa?" tanya Chenle.

Plup!

Gelembung permet karet meletus, Jaemin menghembuskan nafasnya pelan.

" Karena aku tau ada sesuatu di dalamnya jika mengambil makanan." ucap Jaemin santai.

Semua saling bertatapan dan kembali memakan makan siangnya, Jaemin masih dengan permen karetnya dan bukunya.

Selesai makan siang, Jaemin berjalan menuju lokernya untuk mengambil buku paketnya namun ia melihat Chenle dan Haechan yang sedang mengobrol, Jaemin memperhatikan mereka dari kejauhan sambil memekakan telinganya.

" Semakin hari dia semakin aneh." Ucap Chenle.

" lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Haechan, Chenle tampak berfikir.

" Kau sadar tidak, selama ada dia semua jadi kacau?"

" Ya, aku merasa begitu."

" bagaimana kalau kita menyingkirkannya?" Haechan membelakan matanya.

" Menyingkirkannya?"

" Ya, aku sudah muak dengan semuanya. Semenjak dia membunuh seseorang kita selalu di hantui dengan rasa takut." Haechan mengepalkan tangannya.

" Ah, ternyata hanya Jeno yang baru menyadarinya mereka tetap sama." gumam Jaemin.

Jaemin melangkah mendekati lokernya, haechan dan Chenle yang sadar Jaemin ada di samping mereka tiba-tiba saja tegang, mereka takut Jaemin mendengar percakapannya.

" Kenapa tegang begitu?" Tanya Jaemin menatap keduanya.

" T-tidak, kau sedang apa disini?" Tanya Chenle.

" Mengambil buku, tidak ke kelas? Sebentar lagi pelaharan di mulai lho."

" Kita baru saja mau ke kelas, iya kan chenle? Kita di panggil pak Moon barusan." Ucap Haechan.

From Within My Soul || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang