-03-

56.2K 3.2K 147
                                    

"Hey Ellie." aku mendongakkan kepalaku, melihat sosok Kelly yang datang membawa secangkir kopi hangat. Pagi ini memang diawali dengan hujan yang cukup deras, bahkan aku harus mengganti pakaian kerjaku tadi karena sedikit basah. Aku tidak mungkin mengenakannya lagi.

"Hey Kelly, tumben sekali kau sudah datang. Biasanya kau akan datang 10 atau 5 menit sebelum jam masuk kantor." balasku mencibirnya. Ia terlihat memutar matanya, kemudian meraih satu kursi dan duduk disampingku.

Aku masih sibuk merapikan meja kerjaku yang memang cukup berantakan karena kemarin aku tidak sempat merapikannya. Disaat itulah aku menemukan sebuah amplop. Aku yang merasa penasaran langsung membuka amplop tersebut dan mendapati sebuah kertas di dalamnya. Tanpa berpikir panjang, aku membuka kertas yang aku asumsikan sebagai surat.

Temui aku di ruanganku pukul 8 pagi ini.

-Harry xx

Aku terdiam begitu membaca isi yang ada di dalamnya. Haruskah aku menemuinya sepagi ini? Aku bahkan belum selesai merapikan meja kerja ini. Jika dia bukan atasanku, aku tidak akan melakukannya.

Tanpa memberitahu Kelly kemana aku akan pergi, aku langsung beranjak dari tempatku. Suasana di kantor masih sangat sepi, karena beberapa karyawan memutuskan untuk datang tepat pada pukul setengah 9 atau bahkan lebih. Aku berjalan hingga akhirnya tiba di depan ruangan Mr. Styles-atau lebih tepatnya Harry.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam, aku sibuk mengatur nafasku. Tidak pernah aku merasa se-canggung ini untuk bertemu dengan atasanku sendiri. Mungkin karena kejadian kemarin malam. Setelah cukup lama berdiam diri di depan ruangannya, aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Begitu mendapatkan instruksi untuk masuk, aku langsung membuka pintu dan masuk ke dalam. Kulihat Mr. Styles yang sedang duduk di kursinya. Matanya menatap padaku dari atas ke bawah, membuatku semakin gugup.

"Kemarilah, Ellie." pintanya. Hal itu langsung membuatku melangkah mendekat ke arahnya. Sejurus kemudian aku merasakan tangannya menyentuh pinggangku. Tangannya bergerak ke bawah-ke arah bokongku. "Aku suka ketika kau mengenakan rok ini." aku tersentak kaget saat Ia meremas bokongku perlahan.

"Duduklah dipangkuanku, Ellie." lagi, Ia meminta hal yang cukup aneh padaku. Tidak mau membuatnya marah, aku menuruti apa yang Ia katakan-duduk di atas pangkuannya. Seketika aku teringat dengan Madison. Wanita itu pernah melakukan hal ini juga. "Menghadaplah padaku, aku tidak suka kau membelakangiku seperti itu." aku memutar mataku mendengar perintahnya.

Aku pun mengubah posisiku, membuat rok yang sedang aku kenakan terangkat sedikit. Disaat itulah aku merasakan tangannya mengusap pahaku. Aku mencoba untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

"Apakah kau-" ucapannya terhenti ketika mendengar sebuah ketukan pintu. Aku langsung berdiri dari pangkuannya, kemudian beralih duduk di kursi.

Mr. Styles beranjak dari kursinya, kemudian membuka pintu ruangannya. Kulihat Madison disana dengan pakaian yang bahkan tidak pantas untuk dikenakan di kantor. Ia nampak memandangku dengan tatapan tak suka, namun aku memilih untuk tidak mempedulikannya.

Selang beberapa saat kemudian, Madison melenggang pergi. Aku memandang Mr. Styles yang sedang mengunci pintu ruangannya. Hal itu sedikit membuatku takut. Untuk apa Ia mengunci pintu ruangan ini?

"Aku paling tidak suka pada orang-orang yang ingin bertemu denganku, namun untuk membahas hal yang tidak penting." ucapnya.

"Mr. Styles, kenapa kau mengunci pintu ruanganmu?" tanyaku gugup.

"Pertama, jangan panggil aku dengan sebutan Mr. Styles. Aku sudah mengatakan padamu untuk memanggilku dengan sebutan Harry. Mr. Styles terlalu formal bagiku. Dan kedua, mengapa aku mengunci pintu ruanganku bukanlah urusanmu. Aku bisa mengunci pintu ruanganku kapan pun yang aku mau, termasuk saat ini, karena aku tidak ingin ada orang lain yang mengganggu kegiatanku." aku terdiam mendengar setiap ucapan yang Ia katakan. "Sekarang berdirilah." lanjutnya.

Mr. Styles [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang