-14-

45.1K 2.6K 215
                                    

Happy reading lovelies! Xx

** ** **

Aku terdiam membeku mendengar pernyataan Mr. Styles tadi. Aku berusaha untuk mengatakan sesuatu, namun lidahku terasa kaku, terlebih saat Mr. Styles tak henti-hentinya menatap kedua bola mataku.

Aku bisa merasakan jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya. Udara disekitarku terasa sesak.

Cukup lama kami-aku dan Mr. Styles berdiam diri hingga akhirnya Mr. Styles buka suara. "Apakah kau merasakan hal yang sama?"

Lagi, aku dibuatnya tak berkutik ketika pertanyaan tadi terlontar dari mulutnya. Apakah aku merasakan hal yang sama? Apakah aku jatuh cinta padanya?

"Aku-aku tidak tahu." itulah jawaban yang aku katakan.

"Kau tidak tahu?"

Aku menganggukkan kepalaku. "Hmmm."

Mr. Styles menganggukkan kepalanya. Ia terlihat kecewa dengan jawabanku, aku bisa melihat dari ekspresi yang Ia berikan. Bukan, bukannya aku ingin mengatakan hal yang dapat membuatnya kecewa seperti ini. Namun aku benar-benar tidak tahu. Mungkin aku membutuhkan waktu?

Lagi, tak ada satu pun dari kami yang berbicara, membuatku menunduk karena tidak berani menatap matanya terlalu lama.

Seperti tahu bahwa aku sengaja menundukkan kepalaku, Mr. Styles mengangkat daguku, membuatku mau tak mau harus memberanikan diri untuk menatap kedua bola mata berwarna hijau itu.

Cukup lama kami berada dalam posisi seperti ini hingga aku merasakan Mr. Styles menggerakan jari-jarinya untuk mengusap pipi dan bibirku. Lagi, matanya tak pernah lepas dariku. "Kau adalah salah satu kelemahanku saat ini, Elizabeth." katanya yang kemudian melepaskan tangannya dariku. Aku sedikit kecewa karena aku begitu menikmati sentuhan yang Ia berikan.

Selang beberapa saat kemudian, Ia melangkah pergi meninggalkanku dan berjalan menuju ruangannya. Namun ketika Ia berada tepat di depan pintu, Ia menghentikan langkahnya. "Jika kau sudah menemukan jawabannya, beritahu aku." itulah kalimat yang Ia katakan sebelum masuk ke dalam ruangannya.

Aku menghela nafas cukup panjang, kemudian pandanganku beralih pada cokelat yang Ia-maksudku, Gemma berikan. Aku benar-benar tidak tahu tentang perasaanku pada Mr. Styles. Dan-aku merasa sedikit bersalah padanya.

.....

"Selamat pagi Ellie!" ujar seseorang secara tiba-tiba-Kelly. Ia terlihat begitu bersemangat. "Kau siap untuk bekerja hari ini?" tanyanya dengan antusias, membuatku mengernyitkan dahi. Ada apa dengan gadis ini?

"Kau bersemangat sekali, ada apa?"

"Um-begini, aku baru saja mendapatkan bonus. Kau tahu, ini adalah kali pertamanya bagiku setelah tiga tahun lamanya!"

"Whoaaa-selamat, Kelly! Dan apakah itu artinya kau akan membayar makan siangku hari ini?" aku berusaha untuk menggodanya.

"Tentu, kau bisa makan apapun yang kau inginkan siang ini di kafeteria. Aku yang akan membayar semuanya."

Aku terkekeh, "Kau yakin? Membayar semuanya?"

"Sangat yakin. Apa kau meragukanku?"

"Tidak, aku tidak pernah meragukanmu, Kelly."

"Well, apakah kau mendengar berita baru tentang Mr. Tomlinson?" ujar Kelly yang seketika membuatku merasa penasaran. Berita baru tentang Mr. Tomlinson?

"Berita tentang Mr. Tomlinson? What is it?"

"Aku dengar Mr. Tomlinson akan segera bertunangan dengan kekasihnya dalam waktu dekat."

Mr. Styles [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang