-29-

31.7K 2.1K 293
                                    

Membuka sebuah album foto, aku terus memandang pada sosok pria kecil yang sedang bersama denganku. Dia adalah Ethan-temanku sewaktu di Amerika. Kami berpisah saat berumur 15 tahun. Ethan dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kolombia. Sampai saat ini aku belum bertemu dengannya lagi.

Ada hasrat dimana diriku ingin sekali bertemu dengan Ethan. Aku penasaran seperti apa Ia saat ini. Namun kurasa itu semua terlalu sulit, karena kami berdua kehilangan kontak untuk waktu yang cukup lama.

Aku kembali membuka lembar selanjutnya-fotoku bersama dengan Victor saat usia kami masing-masing 15 dan 10 tahun. Difoto ini aku tengah memeluk Victor. Ia terlihat begitu menggemaskan dan mirip sekali dengan ayah.

Sial, membuka album foto ini membuatku ingin sekali pulang ke Amerika dan menjenguk kedua orang tuaku. Victor mengatakan Ibu sempat jatuh sakit karena terlalu memikirkan diriku. Ibu memang tidak bisa jika berada jauh dari anak-anaknya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" sebuah suara muncul dari balik pintu kamarku-Victor.

"Melihat-lihat album foto yang kau bawa untukku." jawabku, masih membuka album foto.

"Boleh aku masuk, El?" tanya Victor.

Aku terkekeh, kemudian mengangguk perlahan. Pria ini seperti baru bertemu denganku untuk pertama kalinya.

"Apa kau ada rencana untuk pulang ke Amerika sebelum musim panas berakhir?" Victor mengambil tempat tepat disampingku, kemudian menyandarkan kepalanya pada pundakku.

"Aku ingin sekali pulang, namun aku tidak yakin aku bisa." membalas dengan nada kecewa, aku melingkarkan tanganku pada tubuhnya.

"Kenapa? Kau bisa minta izin pada atasanmu, bukan? Lagi pula seharusnya kau mendapat jatah liburan musim panas."

"Aku akan memikirkan hal itu nanti."

"Oh, ayolah El, memang kau tidak rindu pada ayah dan Ibu?"

Aku terdiam mendengar pertanyaan Victor. Aku merindukan mereka, bahkan sangat rindu.

"Mereka akan sangat senang jika kau pulang, El." tambah Victor, membuatku semakin bingung.

"Kau tahu, aku sangat merindukan ayah dan Ibu. Jadi, kurasa aku akan pulang sebelum musim panas berakhir." itulah yang aku katakan pada Victor, membuatnya mendongak ke arahku, kemudian tersenyum dengan lebar.

•••••

Aku berjalan melewati kerumunan orang yang sedang berbicara di lobby. Hal ini membuatku sedikit bingung, karena tidak biasanya lobby dalam keadaan penuh seperti ini.

Saat mataku menangkap sosok Alice-salah satu karyawan yang aku kenal disini, aku langsung berjalan menghampirinya. "Alice!" panggilku.

Yang dipanggil pun menoleh, memberikanku senyuman kecil. "Hey, Ellie."

"Sebenarnya ada apa?" tanyaku bingung.

"Kau harus tahu jika semalam ada kasus penembakan terhadap petugas keamanan di perusahaan ini. Pelaku masih belum diketahui...-dan kasus ini bukanlah yang pertama kalinya." jelas Alice yang langsung membuatku terkejut bukan main.

Kasus penembakan? Bukan yang pertama kalinya? Astaga, kenapa aku menjadi takut seperti ini?

"Mengerikan sekali." kataku pelan.

"Hmmm, oleh karena itu kau harus berhati-hati jika sedang lembur. Pastikan kau bersama dengan orang lain." tambahnya. Hal ini semakin membuatku merasa takut. Ah, sial, kenapa harus ada kasus seperti ini?

Lagi pula bukankah pengamanan di perusahaan besar seperti Malik Life Insurance sangat tinggi? Apa perusahaan tidak memiliki alat keamanan atau semacamnya?

Mr. Styles [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang