-22-

30K 2.2K 302
                                    

Aku terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Mr. Malik. Apakah Ia serius dengan hal ini? Maksudku, aku baru saja mengundurkan diri dari Styles' Corporation, perusahaan yang dikelola sendiri oleh Mr. Styles—rekan bisnis Mr. Malik, lalu secara tiba-tiba Mr. Malik menawarkanku sebuah pekerjaan.

Bukannya ingin menolak, namun aku takut jika kerja sama yang mereka jalin akan terganggu. Kau tahu, Mr. Styles adalah tipe pria yang tempramental. Ia akan cepat marah dan tersinggung. Oleh karena itulah sikapnya berubah 180 derajat saat aku mengatakan ingin mengundurkan diri dari perusahaannya. Ia tak dapat mengontrol emosi yang meluap di dalam dirinya.

Aku tidak ingin dianggap sebagai perusak. Hal itu bisa menjatuhkan harga diriku. Terlebih dengan skandal yang aku miliki bersama dengan Mr. Styles perlahan pasti akan terungkap.

"Bagaimana Ellie?"

"Um, sebenarnya aku tidak yakin dengan tawaran yang kau berikan, Mr. Malik."

"Kenapa kau tidak yakin?"

"Aku tidak ingin merusak hubungan kerja sama yang kau jalin bersama dengan Mr. Styles. Kau tahu kan, aku berstatus sebagai mantan karyawannya."

"Hanya itu? Oh, ayolah Ellie, bersikaplah sedikit profesional. Jangan kaitkan urusan bisnisku dengan hal ini. Lagi pula Harry bukan siapa-siapamu sekarang. Jadi, kau tidak perlu takut. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau." dia benar. Aku harus bersikap profesional. Lagi pula aku memang sedang membutuhkan pekerjaan baru, dan ini adalah kesempatan yang baik bagiku. "Bagaimana? Apa kau mau menerima tawaranku ini? Aku akan memberikan bonus dan tunjangan padamu."

Menghembuskan nafas berat, akhirnya aku memilih untuk menerima tawaran yang Mr. Malik berikan. Kau tahu, mencari sebuah pekerjaan tidaklah mudah. Beberapa perusahaan memiliki kriteria tersendiri, dan kebanyakan dari mereka tak sesuai untukku.

"Kalau begitu datanglah besok ke perusahaanku. Kau akan diwawancara olehku sebagai langkah awal."

"Terima kasih Mr. Malik, kau sangat membantuku."

•••••

Merapikan kemeja, aku melangkah keluar dari kamar mandi. Saat ini aku sedang berada di Malik Life Insurance. Perusahaan ini tak kalah besar dari Styles' Corporation. Kuharap aku bisa memperbaiki kaririku disini.

Aku merasa sedikit takut karena yang akan mewawancaraiku adalah Mr. Malik langsung. Berbeda saat di Styles' Corporation, aku diwawancara oleh bagian personalia.

Menunggu di depan elevator, aku sedikit melirik ke arah jam tanganku. Saat ini waktu masih menujukkan pukul 10. Aku masih memiliki waktu sekitar 30 menit sebelum wawancaraku dimulai.

Begitu pintu elevator terbuka, aku pun segera masuk. Aku menekan angka 10—tempat dimana ruang Mr. Malik berada. Ia memberikanku sebuah catatan kecil kemarin. Jadi, aku tak akan kesusahan saat mencari ruangannya. Tak lama, elevator berhenti tepat di lantai 10. Mengamati sebentar keadaan sekitar, aku mencoba untuk memastikan bahwa aku tidak salah lantai, kemudian berjalan keluar dari elevator.

Seorang resepsionis langsung menyapaku. Hal itu sedikit membuatku terkejut. "Ms. Peterson?" ucapnya.

"Ya, Ellie Peterson."

"Mr. Malik sudah menunggumu di dalam. Kau bisa langsung masuk."

"Baiklah, terima kasih."

Dengan itu aku berjalan masuk ke dalam ruangan Mr. Malik yang memang tidak terkunci. Kulihat sosok pria yang sedang duduk di sofa, siapa lagi jika bukan Mr. Malik. Ia sedang membaca sebuah koran.

"Selamat pagi Mr. Malik." sapaku padanya.

Ia yang tersadar langsung meletakkan koran tersebut ke atas meja. Dengan penuh wibawa, Ia beranjak dari sofa, kemudian berjalan menghampiriku.

Mr. Styles [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang