Pernah membayangkan apa yang terjadi jika manusia terlahir dengan anugrah kekuatan atau talenta spesial?.
Layaknya memiliki kepintaran atau kecerdasan.
Setiap orang akan memiliki talenta yang berbeda beda.
Jika kau menemukan satu orang berjalan dengan kaki kakinya yang melelehkan aspal saat dia melangkah tentu akan sangat menakutkan.
Tapi apa yang terjadi jika ada sepuluh, seratus, atau bahkan seribu orang yang bisa melakukan hal itu?.
Yah, tentu hal tersebut akan dianggap biasa saja.
Layaknya seorang remaja yang memenangkan lomba lari maraton, maka tak akan begitu mengejutkan jika ada sekelompok remaja yang berlomba melompati satu gedung ke gedung lainnya hanya untuk pergi ke sekolah.
Menakjubkan namun juga menakutkan secara bersamaan.
Apakah kau mengetahui si pria jenius bernama albert einstein?.
Jika manusia dengan kecerdasaan sepertinya pernah ada dan merubah dunia dengan kecerdasannya, bayangkan apa yang terjadi jika lahir manusia yang talentanya menyamai kejeniusan sang legenda?.
Benar.
Tak menutup kemungkinan dia bisa menggoyah bumi dengan talentanya bukan?.
Apakah itu akan menjadi sinar baru bagi manusia?. Atau bahkan menjadi teror yang tak bisa dijelaskan kata kata.
Bagai melihat gambaran malaikat namun pekerjaanya sebagai pencabut nyawa.
Menakutkan namun juga menakjubkan.
Evolusi manusia memang sangat menakutkan.
Di suatu masa nanti, beberapa manusia spesial akan terlahir sebagai bukti betapa evolusi manusia dan bumi terus terjadi.
Mereka bisa mengeluarkan api dari tangannya.
Mereka bisa menyelam tanpa takut kehabisan oksigen.
Bahkan mereka bisa membaca pikiran dan meramalkan masa depan.
Mereka ditakuti, namun juga dipuja.
Suatu hari nanti semua talenta itu akan hadir dan dianggap sebagai hal yang normal.
Namun layaknya tingkat kecerdasaan yang berbeda beda disetiap manusia, maka tingkat kehebatan talenta setiap manusia juga pasti akan berbeda beda bukan?.
Ada yang begitu kuat hingga dianggap sebagai titisan tuhan. Dan ada yang begitu lemah hingga dianggap tak ada.
Kapanpun masanya dan bagaimanapun situasinya diskriminasi tetap akan ada.
Sangat menyedihkan.
Yang lemah akan membenci yang kuat. Yang kuat akan menatap sebelah mata yang lemah.
Yang lemah dan yang kuat akan berlomba saling melenyapkan.
Hanya satu hal yang bisa membuat mereka bersatu dalam suatu gerakan dan tujuan.
Kode : Tardigrade.
**********
*Tin pov*
Ketika itu usiaku masih sekitar 14 tahun ketika timah panas menghujan ke arahku.
Mereka berlomba seakan aku adalah sasaran permainan tembak disalah satu festival untuk mendapatkan hadiah utama.
Tua, muda, pria, dan wanita.
Mereka tak perduli sedikitpun. Mereka hanya menatapku tajam dengan tatapan mematikan.
Satu tujuan mereka.