#. Ten

964 119 23
                                    

Mengumpat adalah hal yang sepertinya sangat wajar untuk di lakukan oleh Jungkook saat ini. Beberapa menit yang lalu ia sempat menerima kiriman foto Jimin dari Ayahnya. Bisa Jungkook lihat seberapa tersiksanya wajah pria itu karena kedua kaki dan juga tangannya diikat ke belakang menggunakan seutas tali panjang. Tidak tahan melihat pemandangan menyakitkan mata itu membuat Jungkook mau tak mau terpaksa harus memutar kembali arah tujuannya kali ini. Pulang ke rumah sepertinya akan menjadi pilihan terakhir baginya malam ini.

Membutuhkan waktu kurang lebih  10 menit lamanya bagi Jungkook untuk sampai ke rumah Ayahnya. Di katakan demikian karena memang sudah sejak lama Jungkook dan Ayahnya tidak tinggal dalam hunian yang sama. Jungkook lebih memilih untuk tinggal sendirian di apartemen yang ia beli sebelumnya daripada harus tinggal serumah dengan Ayahnya dan juga wanita perusak rumah tangga orang tuanya itu. Bukan hanya karena hal itu saja melainkan karena Jieun juga adalah satu dari sekian banyaknya penyebab ibunya sampai meninggal dunia akibat serangan jantung dadakan. Memikirkan bagaimana perasaan ibunya saat itu harus memergoki perselingkuhan yang di lakukan oleh suaminya dan juga Lee Jieun di depan matanya membuat rasa benci di hati Jungkook kian menumpuk. Seharusnya ayahnya bersyukur mendapatkan pendamping hidup sebaik dan setulus ibunya dan bukannya malah menyia-nyiakannya dan kemudian mencari pengganti yang baru. Berada pada kekuasaan tertinggi membuat ayahnya buta dalam sekejap mata padahal yang dari awal mendukung karirnya hingga menjadi sukses seperti saat ini adalah ibunya dan bukannya wanita penggoda sialan itu.

Jungkook benci, benar-benar sangat membenci Jieun apalagi setelah wanita itu membuat pengakuan jika sebenarnya bukan ayahnya yang ia inginkan selama ini melainkan Jungkook yang dalam waktu dekat ini akan menjadi putra sambungnya. Bukankah wanita itu benar-benar tidak tahu malu? Entah dengan cara apalagi ia harus memperingatkannya karena nyatanya semakin ia membenci Jieun justru membuat wanita itu semakin gencar melancarkan aksinya untuk mendekati dirinya. Mengatakan jika akan baik-baik saja bila mereka berdua menjalin hubungan diam-diam di belakang ayahnya. Tidak! Jangan pernah berpikir Jungkook akan menerima ajakan iblis berwujud wanita cantik itu karena selamanya ia tidak akan pernah bisa mencintai wanita yang menjadi penyebab kematian ibunya itu.

¤

¤

¤

Jimin tidak tahu harus memohon seperti apalagi agar ayah Jungkook mau melepaskan dirinya dan membiarkannya bertemu dengan ibunya yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Jimin tidak tahu bagaimana kondisi ibunya saat ini. Apakah sudah baikan atau justru malah semakin bertambah parah karena nyatanya ayah Jungkook sama sekali tidak berniat memberikan bocoran mengenai keadaan ibunya saat ini.

Salah satu pria berpakaian hitam itu mendekat ke arah Tuan Jeon dan kemudian membisikkan sesuatu ke telinga ayah Jungkook. Bisa Jimin lihat seperti apa perubahan ekspresi wajah pria paruh baya pun dengan gadis cantik di sebelahnya yang sejak tadi masih betah bermanja-manja di pundaknya. Sempat menaruh perasaan jijik begitu melihat kelakuan genit Jieun yang dengan sengaja mendudukkan dirinya di atas pangkuan ayah Jungkook hanya karena merasa tidak terima pria tua itu sempat mengabaikan dirinya. Melihat betapa pasrahnya wanita di depannya mendapatkan sentuhan yang terkesan begitu intim di beberapa bagian sensitif dari tubuh mungilnya itu sedikit banyaknya membuat Jimin jadi emosi. Ini bukan kali pertamanya Jimin mendapati hal-hal seperti ini tapi entah mengapa saat mengetahui betapa malangnya nasib  yang  harus ibu Jungkook lalui sebelum akhirnya meninggal dunia membuat hati Jimin merasa sakit. Apa wanita itu tidak memiliki hati nurani sedikit  pun padahal jika di lihat dari wajahnya  yang sangat cantik harusnya ia memiliki sikap yang baik. Benar-benar di sayangkan di usianya yang masih sangatlah muda ia harus melakukan hal sekeji ini.

Jieun yang merasa di perhatikan sejak tadi akhirnya membuka suara. "A-apa yang kau pikir sedang kau lakukan, ahhh..."  Membiarkan tangan nakal pria di depannya mulai merambat masuk ke dalam celah pakaiannya dan kemudian meremas payudaranya dengan gerakan yang menggoda. Jieun bahkan harus menahan desahannya mati-matian saat satu tangan ayah Jungkook dengan kurang ajarnya malah meraba-raba bagian tengah celana dalamnya yang mulai basah saat ini. Harus Jieun akui jika permainan tangan pria tua itu memang sangatlah nikmat. Merutuki diri di dalam hati karena terpaksa harus merelakan keperawanannya di ambil oleh pria yang bahkan memiliki selisih umur jauh di atas dirinya. Bukan sesuatu yang patut untuk ia banggakan namun akan berbuah manis bila pada akhirnya dengan melalui segala penderitaan ini ia akan mendapatkan hati Jungkook. Rasa-rasanya semua pengorbanannya akan terbayar lunas di detik itu juga.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang