"Sebenernya." Ucap Satria menggantung.
"Kenapa?" Tanya Clara yang semakin bingung dengan sikap Satria.
"A aku di dijodohin." Ucap Satria yang menggigit bibir bawahnya.
Clara pun tersentak kaget, hatinya seketika hancur mendengar kata dijodohkan.
Apakah kisah mereka putus sampai disini, tapi mereka saling mencintai.
"Sama siapa?" Tanya Clara.
"Papa yang jodohin aku sama anak almarhum temannya, aku gatau dia siapa, bahkan kenal aja enggak" Ucap Satria.
Clara hanya terdiam sejenak tak terasa matanya berkaca kaca.
"Ra maaf ya." Ucap Satria yang kini mendongakkan kepalanya melihat Clara dan mengelus lembut tangan Clara.
"Gapapa kok sat, turutin aja apa mau papa kamu dia mau yang terbaik buat kamu" Ucap Clara dengan senyum yang terpaksa.
"Dan besok aku udah berangkat ke Prancis buat lanjutin study aku, setelah 4 tahun nyelesaian study papa bakal jalanin acara perjodohan, aku harap kamu bisa tanpa aku." Ucap Satria.
"Iya sat." Ucap Clara yang tak sadar menumpahkan air matanya.
Satria pun menyeka air mata Clara, setelah itu suasana menjadi hening.
Clara menyenderkan dirinya di dada Satria.
***
Setelah sampai rumah Clara langsung menuju kamarnya.
Dia menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.
"Kenapa ini tiba tiba, kenapa harus Satria yang dijodohin." Ucap Clara dengan nada frustasi.
Clara menangis sesenggukan karena harus mengikhlaskan orang yang dia cintai harus berdampingan dengan orang lain
Perkara study di Prancis mungkin Clara bisa menerima, tapi perkara perjodohan itu sangat sulit diterima.
Clara pun menenggelamkan tubuhnya dibalik selimut untuk meredam rasa sakit yang berkecamuk di hatinya.
***
Pagi ini Clara bangun dengan mata yang nampak sembab.
"Duh kalo bunda tau gimana nih." Ucap Clara sambil menggigit jari telunjuknya.
Clara pun pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya
Setelah selesai Clara pun menuju dapur untuk sarapan.
"Ra bunda pergi ke toko ya, kamu jaga rumah." Ucap Mey yang berjalan menuju meja makan dengan membawa sepiring nasi goreng.
"Tapi Clara mau ikut bunda ke toko, bolehkan." Ucap Clara dengan puppy eyesnya.
"Yauda gapapa kamu ikut, sekarang habisin dulu nasi gorengnya." Ucap Mey kemudian ikut menyantap nasi goreng di hadapannya.
***
Suasana toko saat ini sangat ramai, Clara pun membantu bundanya melayani para pelanggannya.
Hingga tak terasa matahari sudah berada di posisi akan tenggelam.
Karena suasana toko sudah sepi, Mey dan Clara pun menutup toko dan pulang.
Saat perjalanan pulang Mey banyak bertanya tentang apa yang akan dilakukan Clara setelah lulus.
"Ra habis ini kamu lanjut kuliah atau kerja." Tanya Mey.
"Clara bantuin bunda di toko aja bun, lagian bunda kan gak boleh kecapekan." Ucap Clara.
"Ra bunda pengen ngomong penting sama kamu, nanti setelah sampai rumah kamu mandi dulu ya." Ucap Mey.
Setelah sampai rumah Clara pun membersihkan badannya, lalu pergi ke ruang tengah dimana bundanya sudah terlihat segar setelah mandi.
"Ada apa bun?" Tanya Clara.
"Sebelumnya bunda minta maaf sama kamu, ini pesan dari almarhum ayah kamu. Jadi ayah kamu membuat perjanjian dengan teman masa SMAnya, dia akan menjodohkan anak mereka jika anak mereka sudah besar." Ucap Mey.
"Dijodohin!" Ucap Clara dengan ekspresi kaget.
"Iya, ini pesan dari almarhum ayahmu jadi bunda juga tidak bisa membantah." Ucap Mey pasrah.
Clara pun menghela nafasnya pelan.
"Iya bun gapapa kok." Ucap Clara dengan senyum terpaksa.
***
Jangan lupa tinggalin jejak yak!
Happy reading😇
___batas_halal___
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boyfriend [END]
RomanceSebelum baca follow akun authornya yak:) ____________ Satria Asmaradhana anak orang kaya yang menjabat menjadi ketos di SMA Nirwana, dia gans dengan sikap dinginnya, namun dibalik sikap dingin tersimpan hati yang baik dan lembut. Clara Calista gadis...