_32_

118 4 0
                                    

Pagi hari yang mendung membuat banyak orang masih enggan meninnggalkan kasurnya, termasuk Clara dan Satria.

Sudah dua minggu Clara dan Satria sudah kembali ke rumah mereka.

"What udah jam 7." Ucap Clara kaget setelah melihat jam dinakasnya.

"Sayanggg bangunn kamu gak ke kantor?" Ucap Clara.

"Heemm sekarang hari apa sih sayang." Ucap Satria yang masih memejamkan matanya.

"Bentar." Ucap Clara yang kini mengoreksi hari di layar ponselnya.

"Eh iya minggu." Ucap Clara.

Huuekk.. huuekk..

Clara berlari menuju wastafel di kamar mandi.

Huuekk.. huekk..

"Sayang kenapa?" Ucap Satria yang tergopoh gopoh dari kamar.

"Gatau perut aku mual dari kemaren kepala aku juga sedikit pusing." Ucap Clara.

"Yaudah kita ke dokter ya." Ucap Satria yang dibalas anggukan oleh Clara.

Skip RS

"Dok istri saya kenapa?" Tanya Satria pada dokter yang baru saja memeriksa Clara.

"Selamat ya pak istri anda hamil dan usia kandungannya baru memasuki 1 minggu."

"Ha serius dok."

"Iya pak, saya sarankan agar menjaga istrinya agar tidak terlalu capek."

Setelah dari rumah sakit Satria dan Clara mampir ke  rumah Mama Ika untuk memberi kabar baik tersebut.

Sampai di pekarangan rumah mewah milik Mama Ika.

"Assalamualaikum." Ucap Clara dam Satria kompak.

"Wa'alaikumsalam, eh Satria ama Clara masuk masuk mama ada di dalem." Ucap Reva.

"Wahh ada anak mantu." Ucap Ika yang memeluk Clara.

"Ma Satria ke sini bawa berita baik." Ucap Satria setelah mendaratkan bokongnya pada sofa ruang tamu.

"Kabar apa?" Tanya Ika.

"Clara hamil ma." Ucap Satria.

"Wahh harus diadain syukuran ini mah." Ucap Ika.

"Yaudah besok mama bikin acara syukuran kita undang kerabat sama tetangga aja." Ucap Ika.

"Iya ma makasih." Ucap Satria.

***

Saat ini rumah Bunda Mey sedang ramai karena acara syukuran kehamilan Clara.

Clara dan Satria memutuskan untuk menggelar acara tersebut di rumah Bunda Mey.

Acara demi acara pun berjalan lancar dan dihadiri banyak tamu undangan dari teman SMA, rekan kerja hingga kerabat.

"Wihh udah jadi bumil aja Ra." Ucap Arin.

"Eh iyalah, btw kapan Bagas nikahin lo?" Tanya Clara.

"Hmm entahlah belum ada kepastian." Ucap Arin sedikit kecewa.

"Heyy Ra slamat yak, semoga lancar ampek lahiran." Ucap Bisma.

"Huooo tetangga gua udah bunting aja." Ucap Riko.

"Eh makasih ya Bisma, Riko." Ucap Clara.

"Ra doain gua cepet nyusul yak." Ucap Bagas.

"Ha nyusul? Kemana?" Tanya Clara.

"Bulan depan gua bakal lamar Arin." Ucap Bagas.

"Heh serius lo, gitu dong jangan lo kasih harapan doang tuh anak orang." Ucap Clara.

"Hehe iya iya, tapi lo jangan bilang Arin yak biar surprise." Ucap Bagas.

"Eh sayang kamu udah makan?" Tanya Satria pada Clara.

"Udah kok." Ucap Clara.

"Wihh kalian dateng, tapi kok ada yang kurang yak?" Tanya Satria.

"Iya Putra udah pindah ke  Swiss." Ucap Bisma.

"Ohh kok main pimdah kaga ada kabar." Ucap Satria.

"Kata dia dadakan banget karena waktu itu opa dia yang di Swiss meninggal." Ucap Bisma.

"Ohh gitu. Ucap Satria.

Mereka pun menikmati acara syukuran tersebut.

Arin dan Bagas yang dari masa SMA sibuk ngebucin, Bisma dan Riko yang sibuk memakan hidangan yang ada.

"Ra kata Mama mulai besok kamu tinggal dirumah aja ya karena kan kamu lagi hamil jadi ga mungkin kamu tinggal sendiri." Ucap Reva yang menghampiri Clara.

"Iya nanti aku bilang ke Satria dulu ya." Ucap Clara.

"Oh oke kalo gitu aku balik dulu ya ada urusan sama Jevan." Ucap Reva.

"Iya ati ati." Ucap Clara.

Reva pun bergegas keluar dan menemui sosok lelaki yang sudah stay di dalam mobil BMW putihnya.

Reva mengetuk kaca jendela mobil tersebut, hingga sang pemilik mobil membuka kaca mobilnya.

"Masuk." Ucap sosok lelaki tersebut dengan nada dingin.

***

Menjelang end nih kira kira mau end yang gimana?

Maaf yak author emang jarang bngt up dan hiatus ampek berbulan bulan:(

Tetap stay pantengin crita aku yak. Jan lupa votment:)

__batas_halal__

Sweet Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang