Hari ini Clara bangun dengan pemandangan baru, yang biasanya dia tidur sendiri sekarang sudah ada Satria yang menemaninya.
Clara melihat jam beker di nakasnya sudah pukul 04.20.
"Sattt bangun." Ucap Clara sambil menepuk pipi Satria.
Karena merasa terganggu Satria pun terbangun.
"Kenapa sayang." Ucap Satria dengan suara khas orang bangun tidur.
"Udah hampir jam setengah lima ayok sholat subuh." Ucap Clara.
Satria pun bangun dan meraih ponselnya untuk memeriksa jam.
"Yaudah kamu siap siap dulu gih gantian." Ucap Satria.
"Kamu aja dulu aku mau rapiin kamar dulu." Ucap Clara.
"Yaudah aku dulu." Ucap Satria yang kemudian pergi ke kamar mandi.
Skip.
Setelah semua siap mereka pun melaksanakan kewajiban mereka.
Setelah selesai salam Clara pun mencium punggung tangan Satria.
"Sayang sini." Ucap Satria sambil menepuk lantai disebelahnya.
Clara pun menarik sajadahnya ke arah yang ditunjukkan oleh Satria.
"Kenapa?" Tanya Clara.
Cup.
Clara yang kaget dengan serangan dadakan dari Satria hanya diam membeku.
"Kok diem kayak patung, gak mau bales nih." Goda Satria.
Clara pun menggelengkan kepalanya tanpa berkata apa pun.
Cup
"Bibir gua udah ga suci." Batin Clara sambil memegang bibirnya yang baru saja dicium oleh Satria.
Satria yang melihat ekspresi Clara pun merasa gemas sendiri.
Saking gemasnya Satria pun tak tahan, dia meraih tangan Clara dan menariknya hingga Clara pun menabrak tubuhnya.
Kini jarak mereka hanya terpaut beberapa cm.
Dengan lembut Satria pun mengecup bibir Clara.
Clara hanya diam karena dia sadar bahwa Satria sudah menjadi suaminya, jadi sah saja mereka melakukan apapun.
***
Hari ini Clara sedang berada di toko roti miliknya, keadaan toko roti miliknya sekarang bekembang pesat bahkan sudah buka cabang di beberapa tempat.
Sedangkan Satria dia bekerja di perusahaan coklat milik ayahnya yang berada di Indonesia.
Ya mereka masing masing masih memilih untuk berkarier.
Drrttt.. drrtt...
Ponsel Clara bergetar dan menampilkan panggilan masuk dari Satria.
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
"Sayang nanti kamu pulang jam berapa, ntar sekalian aku jemput ya."
"Hemm rencana sih toko aku tutup lebih awal, kurang lebih jam 5 sore lah."
"Oke nanti aku jemput."
"Iya."
Panggilan pun terputus, dan Clara pun melanjutkan pekerjaannya.
Sore hari Clara pun bersiap siap untuk pulang dan merapikan berkas berkas diatas mejanya.
T
ok.. tok.. tok..
"Masuk." Ucap Clara dari dalam ruangannya.
"Permisi." Seseorang memakai seragam toko roti milik Clara pun masuk.
"Ada apa ya bunga?" Ucap Clara pada gadis yang lebih muda darinya.
"Maaf buk sa saya besok mau ijin tidak masuk kerja karena ibu saya di kampung lagi sakit." Ucap Bunga salah satu karyawan disana.
"Oohh iya gapapa kok semoga ibu kamu cepet sembuh ya." Ucap Clara kemudian menepuk pundak karyawannya tersebut.
"Ohh iya, ini ada sedikit mungkin bisa membantu biaya berobat ibu kamu." Ucap Clara yang menyodorkan amplop kepada karyawannya.
"Terima kasih bu terima kasih, kalau begitu saya pamit mau beres beres toko." Ucap karyawan tersebut yang kemudian keluar dari ruangan Clara.
Clara pun bersiap pulang dan mengunci ruangannya, kini dia sedang duduk di salah satu bangku yang tersedia di tokonya.
Tin.. tin..
Suara klakson mobil milik Satria pun terdengar di telinga Clara.
Clara bergegas keluar dan menutup tokonya.
"Maaf ya nungguin lama." Ucap Satria ketika Clara sudah masuk kedalam mobilnya.
"Nggak kok sayang." Ucap Clara.
Mobil pun perlahan melaju meninggalkan toko roti tersebut.
***
Di ingetin apa nggak yak?
Yaudahlah yok jan lupa tinggalin jejak tiap partnya yak
Happy Reading.
___batas_halal___
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boyfriend [END]
RomanceSebelum baca follow akun authornya yak:) ____________ Satria Asmaradhana anak orang kaya yang menjabat menjadi ketos di SMA Nirwana, dia gans dengan sikap dinginnya, namun dibalik sikap dingin tersimpan hati yang baik dan lembut. Clara Calista gadis...