pukul 11 malam.
Haruto menatap kearah langit-langit kamarnya. entahlah, bayangan Jihan dan Jeongwoo tadi masih terbayang.
"apa aku putus aja ya dari Jeongwoo?" gumam Haruto lalu membalikan badannya kearah kanan.
"but, i still love him. ya kalau aku putusin dia cuman karena ini kan ga lucu. kalau aku gamon gimana?" bibir Haruto ngerucut.
Haruto pusing mikirin ginian :(.
"break dulu kali ya?" Haruto kembali bergumam.
Haruto terhanyut dalam pikirannya sendiri, hingga pagi hari pun tiba.
-
kebetulan hari ini itu hari minggu. jadi, Jeongwoo mau nongkrong sama temen-temennya. lagipula, pacarnya mau pergi sama Junkyu. katanya sih."Woo, tumben lo gak sama pacar lo?" tanya Jiheon sambil memakan keripik yang berada dipegangannya.
"ga, dia lagi jalan Junkyu. lo tau kan tu kakel yang seangkatan sama abang gue?" kini Jeongwoo berbalik bertanya.
"oh, iy-"
dug dug !
ucapan Jiheon tertunda dikarenakan pintu basecamp digedor-gedor entah oleh siapa.
"halo pren ! gue dateng bareng Jihan nich" ternyata itu Wonyoung, bersama- tunggu Jihan?
"loh ada Jeongwoo juga disini?" Wonyoung tersenyum lalu menganggukan kepalanya. Jeongwoo ga tau apa yang direncanain sama Wonyoung, tapi aneh.
ga lama setelahnya, Jeongwoo dan temen-temennya ini ngumpul bikin lingkaran gitu.
"oiye, gue ada ide nich." semua menoleh kearah Yujin. "kita main tod yok, sabi ga?" Yujin bertanya. semua pada setuju, kecuali Jeongwoo.
Jeongwoo belum jawab sih karena sibuk dengan ponsel pintar miliknya.
"Woi anjing, mau apa kagak?" tanya Doyoung kesal. "Sabi-sabi." jawab Jeongwoo lalu memasukan ponsel pintarnya kedalam saku celananya.
tanpa basa-basi Yujin langsung memutar botol yang berada dipegangannya tadi.
botol tersebut berputar cukup cepat, tapi tak lama kemudian putaran botol tersebut melambat, semakin lambat, dan berhenti.
didepan Jihan.
"oh, wow !" ujar Wonyoung terkejut. Jeongwoo sadar akan sesuatu, ekspresi Wonyoung berubah. dari terkejut menjadi- jahat. ah bukan jahat, tapi lebih ke wajah jail?
"Ji, truth or dare?" Jihan menunduk ketika mendengar pertanyaan dari Jiheon. "dare aja deh." Jiheon dan Wonyoung bertatap-tatapan sepertinya mereka sedang telepati?
"eh, tapi ini dare nya cuman satu doang kan?" tanya Jihan memastikan. Yujin hanya membalas dengan deheman.
mereka berdiskusi tanpa Jeongwoo. bukannya apa-apa, tapi Jeongwoo sedang sibuk dengan ponsel nya lagi.
"Woo, fokus tolol !" tangan Jungwon terangkat lalu menggeplak kepala Jeongwoo dengan santainya.
"anjing !" pekik Jeongwoo.
"makanya serius." Jungwon memutar bola mata malas. sedangkan, Wonyoung tersenyum sambil menoleh kearah Jihan.
"dare nya, lo duduk dipangkuan Jeongwoo dan cium bibirnya Jeongwoo."
"anjing, gila lo Won? mana bisa kayak gitu !" ujar Jeongwoo tidak terima.
"ya elah, ga ada Haruto ini njir. santai ae. lagipula, aman kok sama kita." Jiheon coba memberi tahu agar Jeongwoo tidak marah. lagipula ini hanya dare, tidak perlu berlebihan.
Jihan hanya terdiem menatap kearah Jeongwoo.
"udah jangan diem-diem aja Ji. langsung ae gih sono." Jihan mengangguk kaku, lalu berdiri dan berjalan kearah Jeongwoo.
Jihan berhenti didepan Jeongwoo kemudian dengan perlahan perempuan manis tersebut duduk dipangkuan Jeongwoo
"sorry Woo." ujar Jihan setelah itu Jihan mencium bibir Jeongwoo perlahan.
tak lama kemudian Jihan melumat bibir Jeongwoo dengan lembut, Jeongwoo yang terlena dalam ciuman tersebut mulai membalas ciuman dan lumatan bibir tersebut.
Jeongwoo menarik pinggang Jihan agar lebih dekat dengannya. Jihan membuka mulutnya, memberi akses lebih ke Jeongwoo. dengan cepat Jeongwoo memasukan lidahnya kedalam mulut Jihan, mengabsen gigi yang berada didalam mulut perempuan manis tersebut.
setelahnya, lidahnya Jeongwoo mengajak lidah Jihan untuk berperang lidah.
bruk!
"Woo, aku-" senyuman Haruto itu luntur seketika.
Jeongwoo yang sadar akan hal tersebut langsung mendorong Jihan hingga terjatuh. Haruto berjalan mundur, matanya tidak kuat untuk menahan tangis.
"dek, dengerin aku dulu . . ." tangan Jeongwoo berusaha memegang pundak Haruto, namun sayangnya tangannya ditepis oleh Haruto.
"stop. ayo putus." Jeongwoo lemas seketika. dirinya sedang bermimpi bukan? ini tidak nyata bukan?
"jangan anggap kita pernah kenal juga." Haruto berjalan meninggalkan basecamp tersebut.
Jeongwoo terjatuh dan menangis. kenapa dirinya harus mengikuti dare bodoh tersebut. menyesal? sangat-sangat. tapi apa yang harus dia lakukan sekarang? hanya bisa menangis bukan?
Jeongwoo's friends.
Jungwon & Doyoung
Wonyoung, Yujin & Jiheon.
hello u ! duh pls, gue ngerasa berdosa bikin chapter ini. awalnya mo gue bikin break dulu tapi akhirnya gue bikin mereka putus. cuman sementara sj kok 😾
but, hope u like it ! don't forget to vote and comment kkay. have a nice day, gbu <33
KAMU SEDANG MEMBACA
kiss me more ✩ jeongharu [ ✓ ]
Fanfictionㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ─── Jeongharu short fanfict ; Didepan orang hobinya berantem, aslinya bucin satu sama lain. » bxb, lowercase, jeong!dom - haru!bot, fluff, harsh words « ©PRETTYANGCL ˖ ⌕ 2021 ㅤㅤㅤㅤㅤ...