-local ver-"Teh ehh ngapain disitu?" Yora adik ku yang baru selesai pulang sekolah tiba tiba menangkap basah aku sedang menonton profesor bedah saraf muda+tampan nan kaya raya yang sedang mencuci mobilnya "duhhh mau yora sampein gak?" Yora tau aku menyukai profesor jhon
"Eehhh jangan dong" aku menarik tangan yora menuju dalam rumah, ya beginilah aku terlalu sadar diri untuk menjadi kekasih seorang yang sangat amat banyak dikagumi para wanita keren diluar sana. Apalah daya saya yang hanya sebiji upilnya
"Ya elah dari pada teteh ngintip mulu disitu kek tikus tau gak" aku ingin memukul kepala adik ku namun terhenti karena ibu memanggil kami "sebentar bu yora ganti baju" yora lalu menatap ku lagi "teh Madep sini atuh, ternyata ya adiknya Prof jhon itu teman sekelas yora ntar yora bilangin ah" yora menaiki tangga sambil tersenyum jahil kepada ku
Jelas saja aku sangat kesal lebih lebih dari pada yang tadi rasanya ingin aku lempar sandal rumah ini kewajahnya yang julid itu "Duhh bukan adek gue" ucap ku berjalan menuju dapur menemui ibu kami
Satu rumah sepertinya sudah tahu aku suka pada Prof jhon tapi tidak ada yang mau memberi tahu karena takut merusak hubungannya Prof John dari pengelihatan kami sekeluarga sih Prof jhon waktu itu pernah membawa wanita kerumahnya beserta orang tuanya Prof jhon pula
"Teteh, kamu Beneran suka sama Prof jhon?" Tanya bapa mendekat setelah menyirami tanaman didekat kolam renang "terus kenapa sering ngeliatin didepan rumah? Kadang juga nganterin makanan terus lari ampe birit birit masuk rumah.."
"Ya gimana ya pak...Prof jhon aja gak tau mukanya teteh mau gimana? Meski teteh kerja satu rumah sakit" ucap ku menunduk padahal kedua orang tua ku sangat mendukung aku berjodoh dengan Prof jhon tapi "apalah daya dianya mah susah digapai pak" bapa mengelus lembut rambut ku
Ibu tersenyum hangat beliau memberi aku semangkuk sayur untuk disajikan "makasih teteh cantik" ibu tersenyum lagi begitu juga aku, kami satu keluarga adalah fans garis keras ibu si wanita multitalenta yang punya senyuman adem ayem cantik pula "teh..kalau jodoh mah gak kemana pak ya? Kaya bapa mu sama ibu jodohnya ketemu dipasar malam" aku mengangguk mengiyakan perkataan ibu sambil tersenyum
Setelah makan malam, ibu dan bapa asik mengobrol diruang keluarga bersama yora sementara aku hanya duduk disofa yang lainnya sambil memeriksa beberapa hasil MRI pasien ku.
"Ada yang susah teh?" Tanya bapa
"Ini pa" aku menunjukkan hasil salah satu pasien ku pada bapa yang kebetulan juga seorang dirut rumah sakit tempat ku bekerja
Bapa menjelaskan dengan detail hingga aku mengerti, walau bapa dirut rumah sakit tetap saja aku diberlakukan sema seperti dokter bedah spesialis lainnya tidak ada bedanya itu namanya profesionalitas. Bahkan aku ketika koas dirumah sakit itu pun benar benar tidak ada campur tangan bapa
Ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa aku adalah anak yang mandiri sejak lulus SD aku sudah bersekolah dipesantren dan saat di SMA aku masuk sekolah kesehatan dikota yang berbeda lalu saat s1 aku kuliah di lain kota lagi dan ketika melanjutkan s2 aku berada diluar negeri cukup terjal jalan ku meraih gelar DMed sekaligus lulusan terbaik diangkatan ku
...
Hari telah berganti tetap saja biasa biasa saja begini begini saja pulang disore hari menyapu taman hingga depan pagar sambil menunggu sijahil yora datang
Tiba tiba saat aku asik menyapu "assalamualaikum neng"
"Waalaikumsallam ken—" tubuh ku membeku seperti difreezer ini aneh aku malah gelagapan sendiri saat Prof John ada dihadapan ku sambil memegang sebuah tangga besi punya bapa "aaa..Oohh t-tangga? Ta-ta-taruh disana" aku malah jadi robot yang batrai nya ingin habis
Aku masih gelagapan masih berdiri ditempat menatap punggung Prof John yang menjauh menaruh tangga didalam garasi mobil "sudah neng makasih banyak ya.." jhonny terkekeh sebentar "saya baru tau loh kalau eneng anaknya pak broto"
"Heheh iya iya" duh, Gak jelas banget bukannya bicara panjang malah ngejek doang dasar mulut.
"Permisi neng"
Aku hanya mengangguk setelah ku pastikan Prof jhon masuk kedalam rumah nya aku cepat cepat berlari kedalam rumah sambil berteriak kegirangan hingga membuat ibu kaget dan mengucap
...
Hari kembali berganti sudah 2 hari semenjak percakapan singkat ku dan Prof jhon semua kembali seperti biasa, aku memulai hari dengan memeriksa pasien yang kemarin selesai aku operasi dan kini dirawat. Sebenarnya aku tidak sejelek itu juga sih mengingat orang tua ku wajahnya bagus saja
Tapi entahlah lingkungan terlalu punya batas dalam standar kecantikan "neng yn"
"Dok, dipanggil" ujar seorang dokter yang mengikuti aku hari ini
"Emm?" Aku menoleh setelah menepuk pelan kaki pasien ku bahkan dengan senang beliau menceritakan kisah anaknya yang baru saja mengikuti tes kemiliteran "Ahh..Prof jhon" aku tersenyum manis malu dong kalau gugup didepan pasien ku
Prof jhon tersenyum juga sambil melipat tangannya dibelakang tubuhnya "saya perlu bicara boleh?" Aku mengangguk memberi isyarat pada dokter ku untuk melanjutkan tugas ku dan aku pergi keluar Bersama Prof jhon
Didekat lift aku bersandar pada pagar kaca sementara Prof jhon ada dihadapan ku dengan itu banyak orang yang memperhatikan kami terlebih para staf rumah sakit
Setelah berbicara cukup panjang tentang perpindahan salah satu pasien kebagian anatomi aku dan Prof jhon malah asik mengobrol "saya baru sadar tetangga saya cantik banget"
Hello yuk vote dan komen💚Terima kasih