Doyoung - hakim

978 29 0
                                    

Fiksi




"Hakim memasuki ruangan sidang, para hadirin dimohon berdiri" semua berdiri, ini salah satu tata tertib dipersidangan, semua menatap hakim, dan ketika ketiga majelis hakim duduk kami juga ikut duduk.

Gavel (palu upacara) dipukul ke sanggahannya sebanyak tiga pukulan, pertanda sidang akan dimulai, setelah membacakan gugatan beliau menyuruh aku untuk memberikan bukti bersalah padanya "Silahkan jaksa" beliau meminta aku untuk mendekat.

"Percaya padaku" hakim kim tersenyum padaku dan aku juga tersenyum padanya.

Sulit rasanya berhadapan dengan kasus kali ini, sebab yang jadi terdakwa adalah ayahku, ayah kandungku, lelaki pertama yang membuat aku jatuh cinta pada dunia ini, manusia yang membuat aku mau menuruti perkataan ibuku untuk menjadi jaksa meninggalkan sekolah kedokteranku, kini malah beliau yang ada disana dengan rasa bersalah yang amat sangat karena telah menikam ibuku.

Miris bukan?

Bukti pun dimunculkan dilayar televisi yang ada disana, sementara itu para penasihat hukum berulang kali membisikkan sesuatu pada ketua majelis hukum, hakim kim doyoung.

Gavel berbunyi kembali sebanyak satu kali, pertanda beliau sudah memutuskan permasalahan bukti. "Pengacara moon Silahkan bawa saksi kesini" mereka membawa saksi mereka dan itu sangat aneh bagi ku, saksi tersebut berulangkali menunjukkan gerak gerik kaku dan sedikit memutar mutarkan perkataannya.

Tatapan ku dan tatapan hakim kim bertemu, dia seolah tau apa yang aku pikirkan "bukti?" Pengacara moon memberikan hakim kim beberapa bukti. "Silahkan kembali" hakim kim membaca bukti dan beberapa barang bukti diperiksa oleh penasihat hukum.

"Yang mulia" hakim kim mengangkat kepalanya menatap pengacara moon lalu sedikit memperbaiki kaca matanya. "Pada tanggal 23 Juli, pukul 12.35 terdakwa tidak berada dirumah, beliau sedang perjalanan bisnis kepulau Jeju. Oleh sebab itu kami tidak bisa menerima bukti Jaksa Yoo"

Sialnya, ketika ibuku dibunuh aku sedang bersekolah diluar negeri, jika aku bisa menjadi saksi mungkin aku akan membawa jiwa ibuku pergi dengan baik.

Aku menatap ayah ku dengan nyalang, beliau malah menyunggingkan senyumannya padaku.

Gavel berbunyi sebanyak satu kali, mereda pedebatan aku dan pengacara moon. Bisa kah aku membunuh pengacara moon dan ayahku ini, keduanya membuat mood ku hancur untuk hari ini. Entah bagaimana aku bisa menghadapi mereka, tapi aku yakin ayahku memang bersalah atas kematian ibuku. Sebab beliau berselingkuh. "Jaksa Yoo Silahkan kembali ketempat anda" aku kembali duduk ditempat ku "pengacara moon Silahkan kembali ketempat anda" pengacara moon juga kembali ketempatnya tepat disamping ayahku.

"Saksi hakim masuk" hakim berhak memberikan dan mengizinkan para saksi untuk bersaksi di pengadilan.

Pengacara moon terkejut begitu juga ayahku saat melihat siapa yang hakim kim perbolehkan menjadi saksi hari ini.

"Terdakwa Yoo bukan kah anda mengenal wanita hamil disana?" Beliau menganga, bisa aku lihat ayah sedikit gugup dan terus menunduk tidak berani menatap wanita pucat, dengan baju lusuh serta perut yang membesar.

Aku juga bingung apa yang dibuat hakim kim kali ini? "Nyonya yona Silahkan bersaksi"

Beliau bersaksi "dari yang saya temukan, beliau adalah wanita simpanan terdakwa Yoo yang bernama nyonya bae yona" aku membulatkan mataku menatap hakim kim dan ayahku secara bergantian.

Kenapa setiap persidangan ada saja yang membuat aku kaget.

Sidang hampir selesai "dengan ini saya nyatakan terdakwa Yoo ditetapkan sebagai tersangka" aku bernafas lega, saksi yang disebut nyonya yona menguatkan bukti yang aku punya, serta terkuaknya bukti bahwa pengacara moon dan ayahku memanipulasi bukti.

NCT ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang