.•O2•. - "Rainy Day"

115 13 0
                                    

.✿✿✿.

"ah sial! kenapa harus hujan sih!"

"mama dan papa pasti baru pulang, supirku sedang libur, akh!"

Taerin terus menggerutu. dia menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

baru saja dia akan melangkah tapi hujan langsung turun dengan deras, seakan tak memperbolehkan Taerin keluar dari tempat yang menurutnya adalah penyiksaan.

ditambah sinisan beberapa murid yang juga sedang menunggu hujan reda.

Taerin mulai risih dengan itu semua, dia tak mau berbuat ulah disini. dia masih murid baru.

"Yohan sudah pulang lebih dulu lagi! kenapa guru itu harus mengajakku coba?! tak ada bus disini! ponselku mati, ini benar-benar hari sial ku!"

Taerin terus menggerutu. sendirian. dia tak punya teman disini. temannya hanya Yohan.
itu juga karena Yohan sepupu jauhnya.

"apa aku terobos saja ya?....aku sudah muak disini.." ucap Taerin sambil membalas menatap tajam yang lain

"ck, terobos saja lah!"

Taerin mulai berlari menerobos hujan, untungnya tasnya berkualitas tinggi dan tahan air, jadi dia tidak terlalu cemas dengan buku-bukunya.

bagaimana dengan ponsel nya? ponsel Taerin tahan air by the way.

tapi...ponsel bagus pun tetap tak akan berguna kalau mati!

sepertinya Taerin harus kembali memikirkan ulang perihal pilihannya untuk berangkat dan pulang sekolah menggunakan bus.

karena percayalah, seroyal apapun Taerin seperti papanya, keluarga itu kadang bosan menjadi kaya.

Taerin terus berlari hingga dia menemukan halte, dia berteduh disana karena hujannya malah semakin deras.

Taerin tak hentinya menggerutu kala dia lupa membawa jaket sementara dia mulai kedinginan sekarang.

tin..

tin..

sebuah mobil berhenti tepat di depan Taerin, pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik menghampiri Taerin dengan payung.

"kenapa kau malah menerobos eoh? astaga, bagaimana kalau kau sakit?!"

wanita itu memakaikan jaketnya pada Taerin laku menbawa Taerin ke mobilnya.

"aku bosan disekolah unnie, ngomong-ngomong, terimakasih."

"astaga, aku aunty mu sayang, panggil aku aunty. aku adik mama mu,"

"gomawo Karina unnie," Taerin

"terserahmu saja lah," ucap wanita itu yang ternyata adalah Karina

"percayalah, aku kadang memanggil mama dengan panggilan unnie," ucap Taerin

"ah jinjja?!" tanya Karina, dia sendiri bingung ada apa dengan anak ini.

"karena sungguh, aku tak mengerti kenapa wajah mama begitu...akh! dia masih terlihat muda hingga sekarang." ucap Taerin

"aku sendiri juga bingung, wajah mama mu tak berbeda jauh dengan saat dia masih kuliah." ucap Karina

Taerin mengangguk, kadang jika dia pergi bersama mama nya berdua pasti dia akan dikira jalan bersama kakaknya.

parah sih.

→•←

"tidak masuk dulu?"

Karina menggeleng, dia mengusap lembur surai basah Taerin. "sampaikan saja salamku pada Jihyo unnie, Jeno sudah menungguku."

𝓢𝓸𝓶𝓮𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝓒𝓻𝓪𝔃𝔂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang